Berita Bekasi Nomor Satu

Pajak Hiburan Merosot

ILUSTRASI: Lokasi hiburan yang menyumbang PAD diantaranya Bioskop belum bisa beroperasi normal di tengah Pandemi Covid-19 sehingga berimbas kepada PAD Kota Bekasi. DOK/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI TIMUR – Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor pajak hiburan dinilai paling anjlok selama Pandemi Covid-19. Menyusul adanya sejumlah pembatasan aktivitas usaha di sektor hiburan dan sejenisnya.

Salah satunya, bioskop, pentas kesenian, karaoke dan lainnya. Padahal target pajak hiburan cukup mendongkrak PAD Kota Bekasi.

“Karena sampai sekarang ini belum buka. Sehingga pajak dari hiburan terdampak,” ujar Kepala Bidang Perencanaan Pengembangan Pendapatan Daerah (P3D) pada Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Bekasi, Roni Sahroni, Kamis (5/8).

Dijelaskannya di tengah pandemi banyak tempat hiburan yang tutup sementara, bahkan tutup permanen. Sehingga pajak di sektor hiburan menurun, dan tengah digenjot hingga akhir Desember 2021 nanti.

Roni, sapaan akrabnya mengatakan, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemerintah Kota Bekasi hingga 5 Agustus 2021 mencapai 53,85 persen dari target PAD Rp2,5 triliun.

“PAD kita sudah sampai Rp1,3 triliun, hingga Kamis (5/8) ini. Relaksasi pun terus kita berikan kepada pengusaha,” kata Roni sapaan akrabnya kepada Radar Bekasi, Kamis (5/8).

Relaksasi diberikan kepada para wajib pajak untuk mendongkrak pendapatan. Diantaranya relaksasi Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang dilakukan hingga Agustus ini.

Kemudian, pajak hotel, restoran dan lainnya tidak dikenakan denda keterlambatan pembayaran.

“Artinya selama pandemi Covid-19 ini mereka kita berikan keringanan dengan tidak dikenakan denda. Misalkan Februari mereka gak bayar, Mei juga belum bayar akan dikenakan denda dua persen. Kalau sekarang ini tidak di denda, hanya bayar pokoknya saja,” ucapnya.

Kemudian, ia juga mengaku, meski relaksasi sudah diberikan kepada pengusaha, tetap saja ada kendala pembayaran dari wajib pajak, karena kondisi Covid-19 dan PPKM.

Ia menegaskan Bapenda akan melakukan evaluasi dengan mengandalkan sistem daring atau online. Sehingga masyarakat maupun pengusaha yang ingin membayar pajak bisa lebih mudah.

“Kita sedang proses itu. Realisasi investasi pun berpengaruh ya untuk PAD kita. Jika banyak investasi pasti akan menambah PAD kita,” tukasnya. (pay)