RADARBEKASI.ID, CIKARANG PUSAT – Kesembuhan pasien terpapar positif Covid-19 di Kabupaten Bekasi mengalami peningkatan cukup signifikan. Berdasarkan data Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi, tingkat kesembuhan mencapai 247 pasien.
Dalam satu pekan terakhir, angka kesembuhan di daerah industri ini terbilang lebih tinggi dibanding penambahan kasus Covid-19. Berdasarkan data https://pikokabsi.bekasikab.go.id/, Senin (9/8/2021) pukul 11.00 WIB, penambahan kasus Covid-19, sebanyak 138, sedangkan angka kesembuhan mencapai 247.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Kabupaten Bekasi, Alamsyah mengungkapan, dalam satu pekan terakhir ini penambahan angka kesembuhan Covid-19 dua kali lipat lebih tinggi dibanding penambahan.
“Memang angka kesembuhan positif Covid-19 cukup tinggi, yakni mencapai dua kali lipat,” ujar Alamsyah, Senin (9/8).
Angka kesembuhan cukup tinggi ini, membuat jumlah pasien yang dirawat maupun isolasi terpusat, mengalami pengurangan.
“Sebenarnya, untuk penambahan kasus masih banyak, tapi dibarengi juga angka kesembuhan yang tinggi,” ucapnya.
Alamsyah menerangkan, total kasus positif Covid-19 di Kabupaten Bekasi, mencapai 44.718 kasus, angka kesembuhan total 43.157. Sedangkan angka meninggal bertambah dua, sehingga total menjadi 502.
“Untuk yang dirawat 194, bertambah tiga, untuk isolasi mandiri (isoman) sebanyak 865, atau berkurang 114 dari sebelumnya,” tutur Alamsyah.
Lanjut pria yang menjabat Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi ini, jika dilihat dari fakta di lapangan, Kabupaten Bekasi, sudah masuk level 3.
Namun kata dia, kenapa masih di level 4, karena Kabupaten Bekasi ini berada dalam wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi (Jabodebek). Makanya berpengaruh, sehingga kewaspadaan tetap berada di level 4.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Sri Enny Mainarti menambahkan, pertimbangan masih berada di level 4 itu banyak. Salah satunya bor rumah sakit, angka kematian, sampai penambahan kasus. Saat ini, tingkat keterisian rumah sakit UGD turun. Termasuk bor juga turun.
Namun menurut Sri, untuk angka kematian harus tetap waspada, karena pelaporan-nya masih ada. Terlebih, ketika masuk level 3.
“Angka positif sudah jauh turun. Dan yang paling penting adalah tetap waspada, jangan sampai lengah, apalagi kalau sudah di level 3. Prokesnya terus dimaksimalkan,” imbuhnya.
Saat ditanya, apakah Kabupaten Bekasi akan masuk level 3 atau seperti apa?. Pada hari terakhir PPKM level 4 ini, Sri menyampaikan, semua harus menunggu hasil keputusan dari pemerintah pusat. Karena penilaian-nya, salah satunya pergerakan orang seperti apa.
“Kita tunggu hasilnya. Kalau melihat angka kasusnya sudah turun, tapi yang memutuskan dari pusat,” bebernya.
Misalkan turun ke level 3, lanjut Sri, yang sebelumnya Work From Home (WFH) 75 persen, menjadi 50 persen. Kemudian, yang sebelumnya makan di tempat 20 menit, menjadi lebih lama. Untuk kegiatan masyarakat, pada prinsipnya sama. Akan tetapi, jika masuk level 3, masyarakat sudah diperbolehkan mengadakan resepsi pernikahan.
“Kalau sudah level 3, boleh melaksanakan resepsi pernikahan, dengan estimasi tamu 20 orang, dan makanan dibungkus. Nanti tunggu peraturan bupati. Tapi seharusnya boleh, kalau turun ke level 3,” tandasnya. (and/pra)











