RADARBEKASI.ID, BEKASI – Inovasi pembelajaran merupakan sesuatu yang penting dan mesti dilakukan oleh guru. Hal itu disadari oleh Dadan Suarya Praja (46), selaku Ketua Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Geografi SMA Kabupaten Bekasi.
Geografi merupakan salah satu rumpun mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS). Adapun MGMP SMA Kabupaten Bekasi saat ini beranggotakan 94 orang guru yang tercatat dalam Sistem Informasi Manajemen Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (SIM PKB).
“Di sini kita melalui wadah MGMP kerap kali membuat inovasi baru untuk metode pembelajaran siswa,” ungkap pria yang disapa Dadan ini kepada Radar Bekasi, Sabtu (14/8).
Inovasi yang dilakukan oleh guru dari organisasi ini dengan mempelajari aplikasi penginderaan jauh dan sistem informasi geografi. Penginderaan jauh merupakan pengukuran dari sebuah objek oleh sebuah alat yang secara fisik tidak melakukan kontak langsung dengan objek.
Dalam hal ini, guru dituntut menguasai teknologi informasi atau information technology (IT). “Karena di sana kita sangat dekat dan selalu bersentuhan dengan teknologi masa kini. Salah satu contohnya membuat peta, foto citra satelit dan lain-lainnya. Semua ini kita buat secara digital dengan tingkat keakurasiannya yang tinggi,” papar lelaki yang menjabat sebagai wakil kepala SMAN 9 Tambun Selatan bidang kesiswaan tersebut.
Sedangkan sistem informasi geografi merupakan sistem komputer yang digunakan untuk memasukan, menyimpan, memeriksa, mengintegrasikan, memanipulasi, menganalisis dan menampilkan data yang berhubungan dengan lokasi-lokasi yang ada di muka bumi. Semua menerapkan berbasis IT.
“Aplikasi ini tertuang dalam materi yang ada pada mata pelajaran geografi, jadi setelah kita sampaikan kepada guru, maka yang kita inginkan siswa memahami betul inovasi aplikasi yang berbasi IT ini,” ujar Dadan.
Dengan mempelajari aplikasi tersebut, diyakini tentunya akan berdampak pada proses pembelajaran siswa. Secara mandiri siswa mampu memahami dasar-dasar pembuatan peta dan pemetaan, mempraktikkan peta tematik dengan perangkat komputer, penginderaan jauh dan sistem informasi geografi dari sisi teknologi.
“Melalui MGMP ini kita ingin semua inovasi kami berdampak pada siswa, karena guru yang luar biasa adalah guru yang bisa mencerdaskan siswanya. Melalui aplikasi ini siswa akan lebih mudah melakukan praktek untuk membuat peta tematik dengan perangkat komputer,” pungkasnya.
Aktif jadi Pembicara
Selain mengajar, lelaki kelahiran Bekasi ini aktif menjadi pembicara atau narasumber dalam kegiatan yang dihelat oleh perguruan tinggi.
“jadi nggak sering, tapi beberapa kali memang saya diminta untuk mengisi seminar dan menjadi narasumber. Ketika saya menjadi pembicara di beberapa kegiatan tentu berbeda sekali dengan kegiatan saya sebagai guru,” ungkap Dadan.
Menjadi narasumber, kata dia, gampang-gampang susah. Selain harus menguasai materi, juga dibutuhkan mental yang prima agar tidak canggung saat kegiatan.
“Kalo untuk persiapan tentu sudah banyak disiapkan, tetapi masalahnya yang kita hadapi adalah kawan-kawan yang memang secara keilmuan dan akademik sejajar dengan kita. Tentu kita juga berusaha untuk menjadi yang “Terpintar” diantara mereka, ini yang menjadi tantangan tersendiri bagi saya sebagai seorang pembicara,” ungkapnya.
Meskipun demikian, ujar dia, hampir sama saat menyampaikan materi di hadapan siswa dengan pelajar. Hanya sedikit yang membedakan, yakni tantantangan dan persiapannya.
“Sebenernya gak ada yang berbeda semua sama, cuma memang tantangannya aja yang sedikit berbeda. Saya cukup have fun dengan kegiatan saya sebagai seorang pembicara karena menurut saya ini adalah bagian dari ikhtiar untuk tetap berbagi ilmu, pengalaman dan wawasan,” pungkasnya. (dew)
BIODATA
Dadan Suarya Praja
Lahir: Bekasi, 29 Juni 1975
Riwayat Pendidikan:
– SDN Tunas Harapan (1987)
– SMPN Lemahabang (1990)
– SMAN Tambun (1993)
– S1 Pendidikan Geografi Universitas Islam 45 Bekasi (2002)
– S2 Manajemen Pendidikan Universitas Negeri Jakarta (2017)
– S2 Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (Sedang ditempuh)
