Berita Bekasi Nomor Satu
Bekasi  

Ke Mal Harus Sehat

KEMBALI BEROPERASI : Aktivitas pengunjung Metropolitan Mal di Kawasan Bekasi Selatan, Rabu (18/8). Sejumlah mal atau pusat perbelanjaan kembali beroperasi mulai hari ini, hanya pengunjung yang memenuhi syarat yang diperbolehkan masuk ke dalamnya. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI SELATAN – Pusat perbelanjaan di Kota Bekasi sudah beroperasi kemarin. Pengunjung harus memastikan dirinya sehat dengan menunjukan hasil swab antigen bagi yang belum divaksin. Sementara itu, Pemerintah Kota Bekasi menerbitkan Surat Edaran (SE) perpanjangan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level empat sampai 23 Agustus mendatang, bioskop, tempat bermain anak, dan tempat hiburan di dalam area mal masih ditutup.

Radar Bekasi mengunjungi dua mal di pusat kota, pengunjung disambut oleh petugas sesampainya di pintu masuk mal. Pengunjung diminta untuk men-scan atau memindai barcode dan mendownload aplikasi PeduliLindungi bagi yang belum.

Setelah memindai barcode, pengunjung perlu menekan tombol check in pada saat masuk dan menekan tombol check out pada saat keluar mal. Pantauan di Metropolitan Mall, pengunjung belum banyak, situasinya relatif senggang di dalam gedung, protokol kesehatan mulai dari pengecekan suhu tubuh, memakai masker, dan menjaga jarak masih dilakukan.

Tidak berbeda, di mal Bekasi Cyber Park (BCP) pengunjung juga melakukan hal yang sama. Bedanya, animo pengunjung di tempat biasa masyarakat mencari barang elektronik dan alat komunikasi ini cukup ramai.

Karyawan salah satu tenant di Metropolitan Mall, Nur Aini (31) mengaku gerai telepon genggam tempat ia bekerja masih sepi pengunjung. Namun, bagaimanapun dibukanya mal memberikan kabar baik ia dan empat rekannya yang lain bisa kembali bekerja setelah dua bulan terakhir di rumahkan.

“Ya sepi awal-awal, mungkin nanti di bulan depannya baru ramai,” ungkapnya, Rabu (18/8).

Ketentuan tidak banyak berbeda, protokol kesehatan tetap harus dijaga, perbedaannya hanya saja pengunjung yang diizinkan masuk musti yang sudah divaksin. Petugas musti melayani para pengunjung yang datang guna memastikan mereka sudah divaksin, juga perlu selektif memilah pengunjung berusia 12 sampai 70 tahun untuk masuk mal.

Bukan tanpa kendala, ia menyebut ada kendala di pintu masuk mal. Aturan awal harus menggunakan aplikasi PeduliLindungi tidak berjalan mulus begitu saja, aplikasi sempat terkendala beberapa jam di hari pertama mal ini dibuka.

Mal tidak bisa begitu saja ditutup saat terjadi kendala pada aplikasi, ditambah pengunjung terus berdatangan. Maka, solusi mengatasi situasi ini, petugas meminta bukti berupa print out kartu vaksin, atau bukti tangkapan layar sertifikat vaksin. Jika tidak, maka berpotensi terjadi adu mulut antara petugas dengan pengunjung yang sudah datang.

“Kelihatannya pemerintah harus sadar juga bahwa kalau pemberlakuan hukum pasti, harus menggunakan aplikasi itu bisa terjadi kendala di lapangan, dan hang berhadapan pengelola dengan pengunjung kan, itu bisa berdebat di pintu masuk,” terang Pimpinan Unit Metropolitan Mall Bekasi, Amran Nukman.

Terkait dengan kewajiban pengelola mal untuk menyiapkan gerai vaksinasi mini, di tempatnya telah beroperasi sejak 16 Agustus lalu. Kemarin ditempatnya dijatah 30 sampai 40 dosis vaksin bagi pengunjung yang belum divaksin, ia juga memastikan pegawainya sudah divaksin.

Jika Metropolitan Mall dalam sehari kapasitas pengunjung 60 ribu, maka kapasitas pengunjung di mal BCP lebih sedikit, 10 ribu pengunjung. Jumlah pengunjung dikontrol melalui aplikasi PeduliLindungi.

“Jadi kita mengacu ya kesini (aplikasi), dan ini terkoneksi langsung ke Kemenkes, jadi Kemenkes juga mengawasi. Sepertinya tidak akan terjadi 10 ribu pengunjung di waktu yang bersamaan,” ungkap Chief Event Promosi & Food Court BCP, Yudhi Rizal.

Animo pengunjung cukup besar, hal ini diduga karena kebutuhan masyarakat akan peralatan elektronik dan alat telekomunikasi cukup besar. Disebut tiap pengunjung yang datang sudah memiliki tujuan pasti untuk membeli atau menservis peralatan elektronik mereka, tidak sekedar untuk berekreasi, ia menjamin tidak dibutuhkan waktu lama pengunjung berada di dalam mal.

Sejauh ini persyaratan untuk masuk mal diprioritaskan dengan cara memindai barcode, tidak dengan print out kartu vaksin. Bagi pengunjung yang terpaksa tidak bisa divaksin, maka diperlukan surat keterangan dokter, serta menunjukkan surat rapid test antigen, atau surat hasil swab test PCR bagi penyintas Covid-19 kurang dari tiga bulan.

“Aturan dari pusat harus scan, tapi permasalahannya timbul kalau usianya sudah tua, HP-nya tidak support, atau bagaimana, itu kembali kepada kebijakan mal,” tambahnya.

Di dua mal ini, nampak gerai vaksinasi sudah disediakan, gerai ini belakangan diketahui hanya untuk memfasilitasi pengunjung mal yang belum di vaksin. Operasional mal pada masa uji coba ini berlangsung mulai pukul 10:00 WIB sampai pukul 20:00 WIB.

Tempat makan dan kafe di tempat perbelanjaan dapat melayani makan ditempat dengan kapasitas 25 persen, atau satu meja hanya diisi tiga orang, dengan waktu 30 menit. Setelah gerai vaksin, rencananya di area mal juga akan dipersiapkan gerai tes antigen dalam waktu dekat.

Fasilitas ini dipersiapkan untuk pengunjung yang tidak bisa divaksin dengan alasan tertentu, sehingga tidak terjadi penyebaran Covid-19 di dalam mal.”Ini juga membuktikan bahwa pemerintah Kota Bekasi tidak main-main dengan protokol kesehatan, termasuk juga dalam melindungi, baik pedagang, maupun pengunjung,” terang Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Bekasi, Teddy Hafni.

Pengawasan pelaksanaan ketentuan selama masa uji coba dilaksanakan setiap hari, laporan yang diterima kemarin, 17 mal di Bekasi sudah beroperasi. Terkait dengan persyaratan kartu vaksin atau pindai barcode melalui aplikasi, pihaknya menyarankan untuk pengunjung memindai secara langsung barcode melalui aplikasi PeduliLindungi.

Pihaknya berharap, baik pengelola mal maupun pengunjung dapat mentaati dan menjalankan kewajiban masing-masing dengan baik. Masyarakat sudah mulai menunjukkan animonya untuk datang ke mal.

“Kita tidak mengharuskan untuk itu (menggunakan print out kartu vaksin), intinya scan barcode yang ada di aplikasi PeduliLindungi saja,” tambahnya.

Terpisah, Pusat perbelanjaan terbesar di Kabupaten Bekasi Sentral Grosir Cikarang (SGC) baru buka hari ini. Pengunjung yang belum divaksin, akan diarahkan melakukan vaksin di lokasi. “Kemungkinan buka hari Kamis, karena butuh persiapan, para pedagang juga beres-beres, rapih-rapih, nyiapin aplikasi dan segala macam,” ujar Manager Deputy SGC, Ridwan Arifin, kepada Radar Bekasi, Rabu (18/8).

Pria yang akrab disapa Iwang ini menuturkan, sedang menyiapkan sentral vaksin, dan sudah mengajukan ke Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bekasi, maupun Polres Polres Metro Bekasi. Selain itu, dirinya juga melakukan sosialisasi ke pedagang maupun pengunjung, bahwa ada sistem baru untuk masuk ke SGC.

Ada tiga indikator dari pemeriksaan awal menggunakan data peduli lindungi. Pertama, apabila hijau berarti orang tersebut sudah menjalani vaksinasi dosis kedua. Sedangkan indikator kuning menunjukan orang tersebut baru mendapatkan vaksinasi dosis pertama. Dan jika indikator berwarna merah maka pengunjung tidak diperbolehkan masuk, karena belum mendapatkan vaksinasi.

Walaupun begitu, pihaknya akan menyiapkan tempat vaksin untuk pengunjung yang sama sekali belum mendapatkannya. “Ya, kalau yang belum divaksin kami sediakan juga gerai vaksin di lokasi pintu masuk” terangnya. (mif/sur/pra)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin