Berita Bekasi Nomor Satu

Puluhan Rumah Terdampak Banjir Diperbaiki

PERBAIKI RUMAH: Sejumlah warga memperbaiki rumah yang tersapu banjir pada Maret lalu di Desa Sumberurip Pebayuran Kabupaten Bekasi, Kamis (26/8). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, PEBAYURAN – Perbaikan puluhan rumah milik warga yang rusak akibat banjir menerjang Kampung Babakan Banten Desa Sumber Urip Kecamatan Pebayuran Kabupaten Bekasi Maret lalu, sudah berjalan.

Bahkan, sebagian rumah yang diperbaiki telah rampung 100 persen. Namun, perbaikan tanggul Sungai Citarum yang sebelumnya jebol belum selesai.

Senyum manis dari warga di Kampung Babakan Banten terlihat saat Radar Bekasi mendatangi lokasi tersebut. Warga mengaku sangat senang dengan adanya perbaikan rumah tersebut.

Karena setelah banjir menerjang rumah, mereka sempat tidak memiliki tempat tinggal selama beberapa bulan. “Alhamdulilah sudah dibangun,” ucap salah satu warga, Ecin, saat ditemui di kediamannya, persis berada di bantaran Sungai Citarum, Kamis (26/8).

Dalam perbaikan ini, dia hanya mendapat bahan material dengan jumlah yang terbatas. Sementara, keinginannya bisa membangun rumah yang lebih luas dan kokoh agar tidak rusak ketika suatu saat banjir kembali menerjang wilayahnya.

Oleh karena itu, dirinya harus mengeluarkan uang pribadi untuk membeli tambahan material. “Saya hanya menerima bahan material saja dan nombokin Rp7 juta, karena bahan bangunannya banyak yang kurang. Kan saya ingin rumah lebih besar lagi,” ujarnya.

Menurut Ecin, tanggul Citarum yang jebol belum selesai diperbaiki. Bahkan diketahuinya, belum ada pengerjaan kembali oleh pihak terkait.

“Kalau untuk tanggul yang jebol, belum selesai diperbaiki. Belum ada pengerjaan lagi,” tuturnya.

Sementara itu, Camat Pebayuran, Hanief Zulkifli menjelaskan, pada saat terjadinya musibah banjir banyak rumah warga yang hanyut maupun rusak. Setelah banjir surut, baru dilakukan pendataan rumah warga yang hanyut maupun rusak. Hasilnya, terdapat 84 rumah yang hanyut maupun rusak.

Dari jumlah tersebut dibagi ke beberapa kategori. Pertama, kategori rumah hanyut jumlahnya sekitar 40. Kedua, kategori rumah rusak berat, sedang, dan ringan berjumlah 44 rumah. Kemudian, data itu diusulkan ke masing-masing instansi yang akan membantu sesuai tupoksinya. Pertama, ke Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi, Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Baznas, dan lainnya.

“Pemkab Bekasi memberikan bantuan perbaikan untuk 20 rumah, Pemprov Jabar 10 rumah, Baznas 10 rumah, Kawasan MM2100 satu rumah. Jumlahnya 41 rumah. Itu perbaikan tahap pertama bagi rumah yang hanyut,” beber Hanief.

Ia menambahkan, untuk 43 rumah yang belum mendapat perbaikan, sudah diusulkan ke Kementerian Sosial (Kemensos). Lalu, dari hasil tinjauan tim Kemensos, ada 36 rumah yang mendapat bantuan dari jumlah 43 rumah yang diusulkan.

Tambah Hanief, tujuh rumah lainnya tidak masuk kategori untuk mendapatkan bantuan. Karena rumah tersebut hanya pada bagian gentengnya yang hilang..

“Jadi hanya 36 rumah yang mendapat bantuan dari Kemensos. Itu masuk kategori rusak berat, sedang, dan ringan,” terangnya.

Hanief mengakui, ada warga yang harus mengeluarkan uang pribadi dalam pembuatan atau perbaikan rumah itu. Mengingat warga tersebut, ingin bangunan rumahnya lebih besar dan bagus. Dari ukuran maupun model rumah yang ditentukan.

“Ukuran rumah yang diperbaiki oleh pemerintah 6×6. Semuanya sama. Kalau ingin lebih besar, warga harus mengeluarkan uang pribadi,” tandas Hanief.

Sedangkan untuk perbaikan tanggul jebol, yang sebelumnya 80 meter, saat dilakukan perbaikan tanahnya ambles terus. Akibatnya, tanah tanggul yang ambles melebar, dari sebelumnya 80 meter menjadi 450 meter. Meski demikian, dia memastikan, perbaikan secara permanen akan segera dilakukan dalam waktu dekat ini.

“Sebelumnya saya sudah ketemu dengan orang BBWS. Perbaikan tanggul jebol permanen itu dipastikan antara bulan September atau Oktober 2021,” tutup Hanief. (pra)