RADARBEKASI.ID, KABUL-Proses evakuasi dan penarikan pasukan Amerika Serikat (AS) dari Afghanistan telah dilakukan. Namun, situasi di Bandara Hamid Karzai, Kabul, Afghanistan, justru kian genting. Senin (30/8) beberapa roket ditembakkan dari mobil ke arah bandara. Untungnya, roket-roket itu berhasil ditangkis sistem antimisil milik pasukan AS.
Taliban menyebutkan, setidaknya ada lima roket yang ditembakkan. Tidak ada laporan kerusakan di bandara maupun korban jiwa akibat serangan roket yang diduga milik ISIS-Khorasan (ISIS-K) tersebut. Namun, tetap saja penduduk sekitar panik. Mereka sudah trauma dengan perang yang berkecamuk selama dua dekade terakhir.
Abdullah, salah seorang penduduk sekitar, menyatakan tidak bisa tidur dengan nyenyak sejak AS mengambil alih bandara. ’’Suara tembakan, roket, sirene, maupun pesawat besar bergantian mengganggu kami. Kini, ketika mereka (AS, Red) menjadi target langsung, hidup kami justru berada dalam bahaya,’’ kata Abdullah.
Roket itu memang bisa menyasar rumah penduduk jika salah arah sedikit saja. Serangan tersebut terjadi sehari setelah AS menggagalkan rencana bom bunuh diri anggota ISIS-K.
Juru Bicara Taliban Zabihullah Mujahid meminta penduduk Afghanistan yang terpengaruh ISIS mengakhiri operasinya untuk mendirikan negara Islam. Mereka memberi tenggat hingga pasukan asing menghilang dari Afghanistan. ’’Jika mereka masih menciptakan situasi perang dan melanjutkan operasinya, kami akan mengatasinya,’’ tegasnya.
Per hari ini, Selasa (31/8), AS resmi menarik semua pasukannya dari Afghanistan. Mereka sudah mengevakuasi 122 ribu orang keluar dari negara tersebut. Pada hari terakhir, evakuasi berfokus kepada para diplomat dan pasukan militer, bukan lagi penduduk sipil. Begitu AS hengkang, bandara itu akan langsung diambil alih oleh Taliban. (jpc)