RADARBEKASI.ID-JAKARTA-Pelaksanaan program vaksinasi Covid-19 oleh TelkomGroup, telah menjangkau hampir seluruh karyawan perusahaan di seluruh daerah.
Program yang dilaksanakan sejak awal Juli 2021 ini, sebagai wujud komitmen perusahaan mendukung kegiatan vaksinasi nasional, demi mempercepat terciptanya kekebalan komunal (herd immunity) di Indonesia.
Vaksinasi yang diselenggarakan TelkomGroup telah digelar di seluruh daerah baik secara mandiri maupun bekerja sama dengan Dinas Kesehatan serta fasilitas kesehatan (faskes) setempat.
Hingga Minggu (29/8), program vaksinasi TelkomGroup telah mengakselerasi vaksinasi hingga menjangkau 67.737 karyawan yang ada di bawah naungan perusahaan, termasuk di lingkungan anak perusahaan, yayasan, afiliasi, serta pekerja kontrak.
Jumlah tersebut hampir mencapai 100 persen karyawan TelkomGroup yang telah memenuhi syarat kesehatan untuk mendapatkan vaksin Covid-19.
Selain diberikan kepada karyawan perusahaan, vaksinasi Covid-19 yang dilakukan TelkomGroup, juga bisa diakses seluruh anggota keluarga pekerja. TelkomGroup memastikan, pelaksanaan program vaksinasi Covid-19 skala nasional akan terus dilakukan hingga seluruh karyawan dan anggota keluarganya sudah divaksin.
“Kegiatan ini merupakan bentuk komitmen TelkomGroup, dalam rangka mewujudkan percepatan vaksinasi nasional yang dicanangkan pemerintah. Selain itu, kegiatan vaksinasi merupakan bentuk kepedulian perusahaan dalam memastikan seluruh karyawan dan keluarga TelkomGroup, aman dari ancaman Covid-19 dalam beraktivitas. Kami berharap program ini dapat mempercepat pembentukan kekebalan komunal, sehingga Indonesia bisa segera bangkit dan tumbuh demi mewujudkan cita-cita pembangunan nasional seperti yang sudah dicanangkan pemerintah,” kata Direktur Human Capital Management, Telkom Afriwandi, dalam siaran pers yang diterima radarbekasi.id, Selasa (31/8).
Ia menjelaskan, sejak dimulai pada 12 Juli lalu, program vaksinasi TelkomGroup telah membantu 57.059 anggota keluarga karyawan perusahaan yang mendapat vaksin Covid-19.
Jumlah itu setara 75,17 persen, dari 75.910 anggota keluarga karyawan TelkomGroup yang berhak mendapat vaksin Covid-19. Total, hingga 29 Agustus 2021, sudah ada 124.796 karyawan dan anggota keluarganya yang mendapat suntikan vaksin Covid-19 dari program ini.
Jumlah ini setara 86,87 persen dari total karyawan TelkomGroup dan keluarga yang berjumlah 143.653 orang. Program vaksinasi skala nasional TelkomGroup, dilaksanakan dengan memanfaatkan secara optimal seluruh infrastruktur dan kantor-kantor kerja perusahaan di berbagai daerah.
TelkomGroup juga mendirikan sentra vaksinasi di sejumlah kantor kerja perusahaan yang memiliki kapasitas memadai, untuk program tersebut.
Selain itu, TelkomGroup juga melaksanakan kegiatan sentra vaksinasi dengan bekerja sama dengan instansi terkait, seperti Puskesmas, TNI, dan Polri, di sejumlah wilayah. Seluruh pelaksanaan program vaksinasi TelkomGroup, dipastikan berjalan sesuai prosedur dan menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat berdasarkan aturan pemerintah, serta memanfaatkan secara maksimal seluruh teknologi informasi yang dimiliki TelkomGroup dalam mekanisme kegiatan vaksinasi.
Seluruh karyawan dan anggota keluarganya, bisa mendapat vaksinasi dengan beberapa syarat, antara lain sehat, berumur 12 tahun ke atas untuk jenis vaksin tertentu, ibu hamil atas persetujuan dokter, dan penyintas COVID-19 lebih dari 3 bulan.
“Program vaksinasi ini, akan terus kami lakukan hingga seluruh keluarga TelkomGroup mendapat suntikan, untuk menambah imun dalam menghadapi pandemi Covid-19. Saat ini, hampir seluruh karyawan mendapatkan vaksinasi, sehingga selanjutnya vaksinasi akan difokuskan kepada seluruh anggota keluarga karyawan,” terang Afriwandi.
Selain gencar melaksanakan program vaksinasi, TelkomGroup juga terus mengajak masyarakat, untuk mengunduh dan menggunakan aplikasi PeduliLindungi.
“Selain melalui vaksinasi, TelkomGroup ikut berkomitmen mencegah penyebaran Covid-19, melalui pemanfaatan secara maksimal aplikasi PeduliLindungi, oleh karyawan yang dapat melakukan pelacakan (tracing) dapat lebih mudah dilakukan dan didata,” tandas Afriwandi. (bis)