Berita Bekasi Nomor Satu
Bekasi  

Ratusan Sekolah Belum Diizinkan

ILUSTRASI : Siswa mengikuti ujian sekolah secara tatap muka di SDN 2 Kota Baru, Senin (7/6) Pemerintah Kota Bekasi melalui Dinas Pendidikan baru akan menggelar pembelajaran tatap muka tingkat Sekolah Dasar (SD) pada 6 Septemebr 2021. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI TIMUR – Pembelajaran Tatap Muka (PTM) tingkat SMP di Kota Bekasi sudah dimulai sejak 1 September lalu. Namun, ratusan sekolah belum mendapatkan izin dari Dinas Pendidikan Kota Bekasi, karena sarana dan prasarananya belum memadai untuk melakukan pembelajaran tatap muka di masa pandemic Covid-19.

Ya, sebelum menggelar PTM sekolah wajib mengajukan proposal terkait kesiapan baik secara sarana dan prasarananya, sesuai tertuang dalam surat edaran no: 420/6378/ Setda. TU tentang Pembelajaran tatap muka yang dikeluarkan dari pihak Pemerintah Kota Bekasi, dimana sekolah diperbolehkan gelar PTM setelah mendapat persetujuan Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik).

Sekretaris Badan Musyawarah Perguruan Swasta (BMPS) Kota Bekasi, Ayung Sardi Dauly mengatakan, banyak sekolah SMP swasta yang harus terpaksa menunda kegiatan itu, karena surat pengajuan proposalnya belum disetujui Disdik Kota Bekasi.

“Iya bang, memang ada SMP swasta yang saat ini belum gelar PTM, karena mereka itu masih melengkapi persiapan untuk diberikan izin oleh Disdik. Tapi, laporan jumlahnya kami tidak tahu persis soalnya perencanaan PTM itu langsung ke Disdik. Jadi, data pasti kami tidak punya,” kata Ayung saat dihubungi tim Radar Bekasi, Kamis (2/9).

Ayung mengungkapkan, sekolah yang belum menggelar PTM itu sebagian besar memiliki kendala untuk siapkan sarana dan prasarana, karena masalah keuangan akibat terdampak juga dengan pandemi Covid-19. Termasuk juga sekolah yang sudah menggelar PTM itu pun sebenarnya mengalami hal serupa, tapi karena kemampuan keuangan sekolah lebih baik akhirnya bisa terhindar dari kendala itu.

“Semua sekolah swasta terdampak pandemi Covid-19, dan itu menjadi salah satu kendala yang dihadapi sekolah yang tidak bisa gelar PTM seperti SMP Negeri maupun swasta di Kota Bekasi lainnya akibat keuangan mereka itu kondisi sedang terpukul. Tapi, ada juga ya yang memang bisa mengatasi kondisinya itu sehingga mampu menggelar PTM,” ungkap Ayung.

Dia menegaskan, pihaknya sebenarnya telah mencoba untuk melakukan berbagai langkah dan upaya, agar bisa mendapatkan perhatian dari pemerintah khususnya oleh Disdik Kota supaya membantu mencarikan solusi untuk sejumlah sekolah swasta itu mempersiapkan keperluan dalam rangka mengelar PTM buat para siswanya di sekolah.

“Untuk menyiapkan sarana dan prasarana itu membutuhkan banyak biaya mas, sementara kondisi Pandemi sangat memukul keuangan sekolah swasta, itu yang menjadi salah satu kendala dalam persiapan PTM. Dan terkait hal ini, dari awal kami sudah sampaikan agar Pemerintah, dalam hal ini Disdik memberikan perhatiannya, tapi tak ada respon,” tegasnya.

“Mereka cuma beralasan tidak ada anggaran, namun secara umum memang perhatiannya pemerintah terhadap sekolah swasta sangat kurang,” ketusnya.

Terpisah, Wakil Kepala Sekolah SMP swasta bidang kurikulum Al-Muhajirin Kota Bekasi, Syamsul Bahri mengakui, pihaknya sampai saat ini belum menggelar PTM untuk siswa-siswanya di sekolah, karena masih menunggu izin dari Disdik Kota Bekasi. Tapi, hari ini (Kamis kemarin_red) informasinya itu Disdik sudah menyetujui pengajuan proposal sekolah yang sudah disampaikan beberapa waktu lalu.

“Iya bang, Alhamdulillah hari ini kita barusan dapat jawaban dinas terkait kegiatan PTM di sekolah kami. Dan InsyaAllah, kita diizinkan gelar PTM terbatas hari Senin (6/9) besok,” Kata Syamsul di Yayasan Al-Muhajirin, Jalan Pulau Jawa Raya, Kelurahan Aren Jaya, Bekasi Timur, Kota Bekasi.

Syamsul menyampaikan, dalam persiapan menghadapi PTM di sekolahnya saat ini sedang mempersiapkan setiap kebutuhan yang diperlukan, baik sarana dan prasarana, maupun teknik pembagian kelas, dan pembatasan jumlah siswa satu kelasnya. Intinya, berupaya dapat sesuai dari Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

“Untuk PTM ini kan memang baru perdana buat sekolah swasta, khususnya kami tentu dibanding sekolah negeri kan mereka sudah ada pengalaman PTM beberapa waktu lalu. Jadi, kami perlu membiasakan diri dan terus berusaha menyiapkan segala keperluannya. Yang jelas, kami siap karena siswa kami kan tak sebanyak negeri,” tandasnya.

Sementara itu, Badan Musyawarah Pendidikan Swasta (BMPS) SMP di Kota Bekasi mengaku, saat ini sudah ada 139 Sekolah tingkat SMP yang menyelenggarakan PTM, diantaranya 44 SMP negeri dan 95 sekolah swasta.

Dari 238 SMP swasta di Korta Bekasi, sedikitntya 143 sekolah SMP swasta masih menunggu izin dari Disdik Kota Bekasi. (mhf)