Berita Bekasi Nomor Satu

Staf Kepresidenan RI dan Disdik Pantau PTMT di Yayasan Al Muslim

BERBINCANG: Tenaga Ahli Kepala Staf Kepresidenan RI Bidang SDM Erlinda saat berbincang dengan siswa SD Al Muslim yang mengikuti PTMT di kelas, Kamis (16/9). DEWI WARDAH/RADAR BEKASI
BERBINCANG: Tenaga Ahli Kepala Staf Kepresidenan RI Bidang SDM Erlinda saat berbincang dengan siswa SD Al Muslim yang mengikuti PTMT di kelas, Kamis (16/9). DEWI WARDAH/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Staf Kepresidenan Republik Indonesia (RI) dan Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bekasi melakukan kunjungan kerja dalam rangka monitoring pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) di Yayasan Al Muslim yang berlokasi di Jalan Kampung Utan Desa Tambun Kecamatan Tambun Selatan, Kamis (16/9).

Kunjungan kerja dilakukan oleh Tenaga Ahli Staf Kepresidenan RI Mastiur Pharmata, Tenaga Ahli Kepala Staf Kepresidenan RI Bidang Sumber Daya Manusia (SDM) Erlinda, dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi Carwinda, beserta jajaran.

Dalam kesempatan itu, dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) mereka melakukan pemantauan ke sejumlah unit pendidikan yang melaksanakan PTMT. Sejumlah pihak Yayasan Al Muslim turut mendampingi dalam kegiatan pemantauan tersebut. Antara lain, Wakil Ketua Pengurus Bidang Penjaminan Mutu dan Komunikasi Isep Djuanda, Wakil Bendahara Yayasan Syaiful Rahman, Kepala Bidang Pendidikan Sahid Hudri, Kepala Bidang Non Pendidikan Dedy Murdiyat, Kepala Bidang Penjaminan Mutu dan Komunikasi Didi Suradi, para kepala urusan dan koordinator bidang, para kepala sekolah dan wakil kepala sekolah, serta guru dan karyawan unit PGTK, SD, SMP, SMA, dan SMK.

Pemantauan diawali dari unit TK, SMP, SMA dan SMK, dan terakhir SD. Adapun pemantauan meliputi kurikulum belajar, ruang kelas, perpustakaan, hingga toilet yang digunakan oleh warga sekolah.

Di sela kegiatan, Erlinda, sempat berbincang dengan guru dan siswa yang duduk di kelas dengan menerapkan jaga jarak. Dalam kesempatan itu, Mastiur Pharmata menyampaikan, bahwa suasana lingkungan Yayasan Al Muslim yang sejuk dan nyaman sangat mendukung PTMT.

PROKES: Sejumlah siswa SD Al Muslim menerapkan prokes seperti memakai masker dan menjaga jarak saat mengikuti PTMT di kelas, Kamis (16/9). DEWI WARDAH/RADAR BEKASI

Dari  hasil pemantauan yang dilakukan, pihaknya mengapresiasi penerapan prokes dan infrastruktur serta kesiapan tenaga pendidik dalam melaksanakan PTMT.

“Kesiapannya bagus, prokesnya juga dijalani dengan ketat. Serta infrastruktur dan SDM gurunya juga sudah terlihat sangat siap untuk melaksanakan PTMT ini,” ujar Mastiur.

Setelah pemantauan ini, pihaknya akan melakukan analisis dan membuat laporan monitoring PTMT untuk selanjutnya disampaikan ke Presiden RI Joko Widodo.

Dalam kesempatan yang sama, Carwinda mengungkapkan, PTMT di Kabupaten sudah dapat dimulai sejak 6 September 2021. Ini sesuai dengan surat keputusan (SK) Penjabat Bupati Bekasi.

“Sejak diturunkannya SK bupati mengenai turunnya level Kabupaten Bekasi. Disdik menghimbau kepada sekolah untuk mempersiapkan PTMT selama satu minggu,” ujarnya.

Hingga saat ini, satuan pendidikan di Kabupaten Bekasi telah melaksanakan  PTMT sesuai aturan. Satuan pendidikan dibawah Yayasan Al Muslim menjadi salahsatunya.

“Dari banyaknya sekolah di Kabupaten Bekasi yang sudah melaksanakan PTMT, Al Muslim adalah salah satu sekolah yang sudah betul-betul siap dari segi infrastruktur, SDM dan kurikulum belajarnya. Sehingga pada pelaksanaan monitoring hari ini, sekolah sudah benar-benar siap,” ujar Carwinda.

SAMBUTAN: Tenaga Ahli Kepala Staf Kepresidenan RI Bidang SDM Erlinda memberikan sambutan saat monitoring PTMT di Yayasan Al Muslim, Kamis (16/9). DEWI WARDAH/RADAR BEKASI

Sementara, Didi Suradi memastikan, pelaksanaan PTMT di unit sekolah Yayasan Al Muslim sudah mendapatkan izin dari Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi dan memenuhi daftar periksa kesiapan PTMT seperti persetujuan orang tua atau wali murid.

“Kami sudah melakukan verifikasi dan validasi kesiapan PTMT. Ini merupakan pekan kedua pelaksanaan PTMT kami laksanakan,” ujarnya.

Menurut Didi, Yayasan Al Muslim sejak jauh hari melakukan persiapan PTMT yang sudah sedemikian rupa. Mulai dari segi sarana dan prasarana, kurikulum, dan SDM mengajar.

“Kami jauh-jauh hari sudah melakukan proses bedah kurikulum dan pemetaan. Jadi ketika sudah diizinkan belajar tatap muka, kami sudah tidak kegok lagi atau kami sudah benar-benar siap,” ucapnya.

Blended learning atau metode pembelajaran secara daring dan tatap muka yang diterapkan selama PTMT tak membuat guru maupun siswa di lembaga pendidikan ini kebingungan. Pasalnya, Yayasan Al Muslim selama ini sudah menerapkan pembelajaran digital melalui Digislamic.

“Jadi setiap siswa kami sudah memiliki tablet yang isinya modul pembelajaran, bahan ajar hingga soal-soal. Ketika proses pembelajaran blended learning yang diterapkan, kami tidak bingung lagi karena sejak awal kami sudah memiliki metode pembelajaran yang sifatnya ke arah digital,” pungkasnya. (dew/oke/pms)