Berita Bekasi Nomor Satu

Sarpras Penunjang Pembelajaran Harus Diperhatikan Sekolah

BELAJAR: Sejumlah siswa SMAN 1 Kota Bekasi mengikuti PTMT. DEWI WARDAH/RADAR BEKASI
BELAJAR: Sejumlah siswa SMAN 1 Kota Bekasi mengikuti PTMT. DEWI WARDAH/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Musyawarah Kerja Kepala Satuan (MKKS) jenjang SMA dan SMK telah melakukan evaluasi pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) yang sedang berlangsung di sekolah saat ini. Hasil evaluasi, sarana dan prasarana (sarpras) penunjang pembelajaran harus diperhatikan oleh sekolah.

Di Kota Bekasi, PTMT jenjang SMA negeri dilaksanakan oleh 22 sekolah. Sedangkan, jenjang SMK negeri dilaksanakan oleh 15 sekolah.

Ketua MKKS SMA Kota Bekasi Ekowati mengatakan, dalam pelaksanaan PTMT poin penting yang harus diperhatikan oleh sekolah ialah terkait sarpras pembelajaran.

“Selama pelaksanaan PTMT berlangsung, poin penting yang harus diperhatikan adalah sarana dan prasarananya,” ujarnya kepada Radar Bekasi, Rabu (22/9).

Perempuan yang juga menjabat sebagai kepala SMAN 1 Kota Bekasi ini menuturkan, bahwa pihaknya telah melakukan evaluasi bersama pengawas sekolah.

“Kami sudah melakukan evaluasi bersama dengan pengawas, jadi memang yang dievaluasi adalah proses pembelajarannya,” tuturnya.

PTMT dilaksanakan dengan menggunakan metode pembelajaran luring di sekolah dan daring dari rumah. Dalam hal ini, sekolah harus memaksimalkan proses pembelajaran dengan dua metode tersebut.

“Selain prokes, kemudian siswanya yang sudah divaksin, sarana di dalam kelas, selain hal ini sarana penunjang proses pembelajaran juga harus diperhatikan,” terangnya.

Sarpras penunjang seperti kamera dan laptop untuk pembelajaran harus menggunakan alat yang maksimal agar dalam penyampaian materi kepada siswa di rumah dapat tersampaikan dengan baik.

“Kita harus pastikan bahwa proses pembelajaran siswa di rumah juga maksimal. Salah satunya adalah penunjang sarana yang baik, jaringan internet yang baik. Jangan sampai secara langsung baik tetapi di rumah tidak maksimal,” katanya.

Proses pembelajaran di dalam kelas juga harus dilakukan dalam kondisi menyenangkan. Jangan sampai proses pembelajaran yang dilakukan justru membuat siswa tegang.

“Proses pembelajaran harus friendly,jangan sampai siswa di dalam kelas tegang karena jumlah siswa yang sangat terbatas,” katanya.

Hal senada disampaikan Ketua MKKS SMK Kota Bekasi Boan. Ia menyampaikan, pelaksanaan PTMT sudah cukup baik. Namun, diakui sarpras penunjang pembelajaran mesti lebih maksimal.

“Alhamdulillah sudah baik, namun memang dalam sarana penunjang proses pembelajaran harus dipersiapkan dengan matang oleh sekolah masing-masing,” ungkapnya.

Dengan demikian, peserta didik bisa mendapatkan fasilitas pembelajaran yang sama. Baik ketika mengikuti pembelajaran di sekolah maupun dari rumah masing-masing.

“Penunjang sarana pembelajaran dilakukan agar proses pembelajaran yang dilakukan sama-sama maksimalnya. Sehingga siswa bisa merasakan proses pembelajaran yang sama baik di sekolah maupun di rumah,” pungkasnya. (dew/oke)