Berita Bekasi Nomor Satu

Kantor Yayasan UNKRIS Kembali ke Jakarta

BERI POTONGAN TUMPENG: Ketua Dewan Pembinaan Yayasan UNKRIS Gayus Lumbuun memberikan potongan tumpeng kepada Rektor UNKRIS Ayub Muktiono saat peresmian Kantor Yayasan UNKRIS di Jakarta Pusat. ISTIMEWA
BERI POTONGAN TUMPENG: Ketua Dewan Pembinaan Yayasan UNKRIS Gayus Lumbuun memberikan potongan tumpeng kepada Rektor UNKRIS Ayub Muktiono saat peresmian Kantor Yayasan UNKRIS di Jakarta Pusat. ISTIMEWA

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Universitas Krisnadwipayana (UNKRIS) kembali memiliki gedung di jantung Ibukota Jakarta. Kantor Yayasan UNKRIS yang berada di Jalan Biak Jakarta Pusat tersebut diresmikan oleh Ketua Dewan Pembina Yayasan Unkris Gayus Lumbuun, Sabtu (16/10).

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Warek 1 Ismail Razak, Warek II Suwanda, Warek III Parbuntian Sinaga. Selain itu Ketua Yayasan UNKRIS Amir Karyatin, Sekretaris Yayasan UNKRIS Dyah Riestyantie, para dekan, Ketua LPPM, Ketua LPM, Ketua Penjamin Mutu, Ketua LPKK, dan Ketua LPMI.

Dari pihak Pengawas Yayasan UNKRIS hadir Ketua Pengawas Yayasan Irjen Pol (Purn) Ali Johardi, Sekretaris Pengawas Yayasan Bambang Hartoyo, serta Moehammad Amin dan Eko Puspitono sebagai anggota.

Dalam sambutannya, Ketua Dewan Pembinaan Yayasan UNKRIS Gayus Lumbuun menyampaikan, sejarah UNKRIS berasal dari jantungnya ibu kota negara, yaitu kawasan Menteng.

“Tepatnya Adhuc-staat yang kini menjadi kantor Bappenas. Jadi dengan diresmikannya kantor Yayasan UNKRIS ini, ibaratnya kita kembali ke asal,” ujar Gayus.

Kemudian, Gayus mengajak semua sivitas akademika, termasuk yayasan dan jajaran pimpinan UNKRIS untuk bersama-sama memaksimalkan keberadaan gedung UNKRIS yang kembali ke Jakarta.

Lebih lanjut baginya, kembalinya UNKRIS ke Jakarta menjadi bagian penting dari catatan sejarah masa lalu sebagai satu dari lima perguruan tinggi tertua di Indonesia.

“Dahulu, UNKRIS merupakan perguruan tinggi dengan nama besar. Dan kini saatnya kita bekerja bersama untuk kembali meraih nama besar tersebut,” tuturnya.

Pihaknya menyebutkan bahwa UNKRIS awalnya tidak didirikan oleh suatu yayasan. Melainkan kampus ini baru dikelola oleh yayasan sejak 1954 dengan terbentuknya Yayasan Universitas Krisnadwipayana yang disahkan dengan Akta Notaris Sie Kwan Djioe dengan Nomor 134 Tanggal 29 Januari 1954.

Yayasan itu berdiri atas desakan Persatuan Mahasiswa Krisnadwipayana yang diketuai oleh Soeprabowo. Pihaknya juga mengakui dalam perjalanan UNKRIS mencapai usia yang ke-67, banyak rintangan yang dihadapi termasuk konflik internal.

Namun bersyukur, semua rintangan tersebut dapat diatasi dengan baik hingga pada akhirnya UNKRIS tetap berdiri tegak di tengah makin menjamurnya perguruan tinggi swasta di Indonesia.

“Konflik itu biasa terjadi, yang penting kita bisa menyikapi dengan bijak. Tentu makin tinggi pohon, makin kencang tiupan anginnya. Alhamdulillah, UNKRIS bisa melewati masa-masa yang sulit,” ucapnya.

Gayus mengaku sangat apresiatif dengan perkembangan UNKRIS saat ini, dimana tidak hanya dari segi sarana prasarana yang semakin lengkap. Tetapi juga jumlah mahasiswa yang terus bertambah secara signifikan.

Baginya, bertambahnya jumlah mahasiswa menjadi indikator makin meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap institusi ini. “Di bawah kepemimpinan Pak Ayub, jumlah mahasiswa baru tahun ini sudah mencapai di atas 1.400 orang. Ini luar biasa. Kita berharap tahun-tahun mendatang akan terus meningkat” terangnya.

Dirinya yakin bahwa UNKRIS akan kembali berjaya. Kampus yang berdiri di atas lahan milik sendiri seluas 16 hektar di kawasan Jatiwaringin Kota Bekasi tersebut, memiliki potensi untuk menjadi perguruan tinggi unggulan tidak hanya untuk wilayah Jabodetabek tetapi juga tingkat nasional.

Kuncinya adalah kerjasama semua pihak untuk saling mendukung bagi kemajuan UNKRIS. Terlebih beberapa alumni UNKRIS telah berhasil menduduki posisi penting di negeri ini mulai dari ketua Mahkamah Agung, anggota legislatif hingga menteri.

Belum lagi mereka yang berkarier di lembaga-lembaga pemerintah dan sukses menjadi pengusaha. Ini menjadi bukti bahwa kualitas pengajaran di UNKRIS benar-benar bermutu.

Dalam kesempatan yang sama, Rektor UNKRIS Ayub Muktiono menyampaikan, saat ini UNKRIS memiliki empat Fakultas yakni Fakultas Teknik, Fakultas Ilmu Administrasi, Fakultas Hukum dan Fakultas Ekonomi.

Dengan jumlah mahasiswa aktif pada semester genap 2020 total lebih dari 10.000  orang dengan tenaga pengajar berjumlah 225 orang. Selain itu, UNKRIS juga memiliki program magister manajemen dan magister hukum.

Pihaknya telah menetapkan UNKRIS menjadi kampus unggul pada 2025. Untuk mencapai target tersebut, kini berbagai upaya terus dilakukan mulai dari meningkatkan mutu dan kualitas SDM, pembangunan sarana prasarana pendukung, pembangunan kampus yang representatif, memperluas kemitraan dengan dunia kerja, dunia industri hingga branding kampus melalui berbagai cara seperti channel Ibu Unkris, TV UNKRIS, podcast, dan media sosial lainnya. (dew/pms)


Solverwp- WordPress Theme and Plugin