Berita Bekasi Nomor Satu
Bekasi  

Deni Ardini: Pemuda, Ayo Berkolaborasi Bangun Bekasi

Sekjen KNPI Kota Bekasi Deni Ardini menjadi pembicara di acara Hybrid Event Society 5.0, Kamis (28/10). Foto ist.
Sekjen KNPI Kota Bekasi Deni Ardini menjadi pembicara di acara Hybrid Event Society 5.0, Kamis (28/10). Foto ist.

RADARBEKASI.ID, BEKASI- Kolaborasi bukan kompetisi. Ini jadi kunci peran serta pemuda untuk membangun Kota Bekasi di era masyarakat 5.0.

Pernyataan tersebut ditegaskan Sekretaris Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Bekasi, Deni Ardini. Dia mengajak pemuda di Kota Bekasi berkolaborasi dalam membangun Kota Patriot ini.

“Pemuda itu ibarat matahari pukul 12 siang, paling terang, paling panas, dan paling membara,” kata Deni dalam Hybrid Event Society 5.0 di Revo Town, Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan, Kamis, (28/10).

Dalam acara ini, turut hadir Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto dan Ketua Kadin Kota Bekasi, Muhammad Gunawan.

Karena itu, menurut dia, pemuda memiliki banyak energi yang harus dimanfaatkan untuk kepentingan positif, yaitu membangun Kota Bekasi sesuai dengan bidangnya masing-masing dengan cara berkolaborasi.

“Di era 5.0, pemuda itu berfikirnya harus kolaborasi, bukan kompetisi,” katanya.

Berdasarkan data BPS 2020, kata dia, jumlah usia produktif penduduk Indonesia mencapai 70,79 persen dari total penduduk 270 juta jiwa. Dari data itu, jumlah generasi milenial yaitu usia 24-39 tahun mencapai 25,87 persen, dan generasi Z usia 8-23 tahun mencapai 27,94 persen.

“Ini adalah bonus demografi yang harus dimanfaatkan sebaik mungkin demi pembangunan Indonesia, terutama di Kota Bekasi,” kata Deni.

Berdasarkan data indeks pembangunan pemuda (IPP), Indoensia masih kategori rendah pada tahun 2019. Dimana skor IPP hanya mencapai 51,50 persen. Pada level ASEAN juga masih rendah yaitu 53,3 persen. Indonesia di rangking ke 7 di bawah Myanmar dan Laos.

“Salah satu alat ukur ada lima aspek. Pendidikan, kesehatan, kesejahteraan, lapangan dan kesempatan kerja, partisipasi dan kepemimpinan serta gender dan diskriminasi,” ucap dia.

Karena itu, lanjut pria asli Kayuringin ini, pemuda harus menjadi pelopor kebaikan dan perubahan, memanfaatkan kecanggihan teknologi dalam mendukung kemajuan dan menumbuhkan jiwa kepedulian terhadap sesama.

“Kolaborasi sangat penting demi kemajuan bersama,” tandasnya. (zar)