Berita Bekasi Nomor Satu

Kemauannya Tak Dituruti Orangtua, Pelajar Terjun dari Jembatan ke Jalan Tol

MENGECEK: Petugas kepolisian mengecek jembatan penghubung wilayah Kelurahan Jaticempaka dan Kelurahan Jatibening Kota Bekasi yang kondisinya terputus. Jembatan ini merupakan tempat pelajar berinisial K loncat ke tol Japek. ISTIMEWA

RADARBEKASI.ID, BEKASI SELATAN – Pelajar kelas 7 SMP berinisial K nekat terjun ke Jalan Tol Jakarta Cikampek (Japek) tepatnya di KM 5. Aksi itu dilakukan oleh korban lantaran kemauannya tidak dituruti oleh orangtua.

Korban lompat dari jembatan penghubung wilayah Kelurahan Jaticempaka dan Kelurahan Jatibening Kota Bekasi yang saat ini ditutup aksesnya. Kasie Humas Polres Metro Bekasi Kota Kompol Erna Ruswing menyebut, korban nekat menjatuhkan diri saat kemauannya tidak dituruti. Kejadian tersebut berlangsung pukul 09.00 WIB saat korban dan orangtuanya terlibat cekcok.

“Pada saat cekcok korban melarikan diri dari rumah ke TKP, melompat pagar pembatas seng, lanjut lompat ke bawah area jalan tol,” paparnya, Selasa (9/11).

Korban selanjutnya dievakuasi oleh petugas menggunakan ambulans Jasa Marga, selanjutnya mendapatkan perawatan di Rumah Sakit (RS). Oleh warga sekitar, korban diketahui jatuh tepat di jalur cepat Tol Japek arah Jakarta.

Beruntung nyawa korban selamat, kendaraan yang melaju di jalur tersebut terpaksa menghindar, korban terjatuh dalam posisi miring. “Saya nggak tau persis dari awal, begitu saya masuk kesini taunya sudah rame orang pada ke jembatan, saya tanya ada apa, katanya ada warga yang loncat,” terang Ketua RT 06/01 Kelurahan Jaticempaka Kecamatan Pondokgede Wawan Alwani.

Sekilas warga menyaksikan tidak ada bercak darah di sekitar lokasi korban terjatuh. Lebih lanjut, ia menyampaikan jembatan penghubung yang melintas diatas jalan tol ini sudah ditutup sejak beberapa bulan yang lalu lantaran sedang berlangsung pembangunan jalur kereta cepat.

Hasil rapat bersama dengan warga, jembatan yang saat ini dalam kondisi terputus akan kembali disambung Agustus lalu. Namun, hingga saat ini belum ada informasi lebih lanjut.

Jembatan yang saat ini aksesnya ditutup menggunakan seng ini sering dilintasi warga. Sejak ditutup, akses warga menyeberang menjadi lebih jauh, terlebih warga khawatir peristiwa serupa yang membahayakan nyawa manusia kembali terjadi.

“Mudah-mudahan biar secepatnya lah (jembatan bisa dilalui kembali), jangan sampai terjadi lagi,” tukasnya. (sur)

Solverwp- WordPress Theme and Plugin