BISNIS informasi melalui media saat ini begitu marak dan sangat masif. Apalagi di tengah era kemudahan informasi digital yang semakin berkembang pesat belakangan ini. Namun di tengah peluang kemudahan bisnis informasi tersebut, senantiasa timbul peluang mis-informasi yang diakibatkan oleh pengelolaan informasi yang kurang profesional dan kurang patut.
Sebagaimana yang telah disampaikan dalam acara Media Gathering oleh penyaji materi dari Pemred MNCTrijaya.com Bang Gaib. Untuk menjamin kredibilitas informasi, maka harus terpenuhi sejumlah parameter prinsip profesionalisme pers, yakni: Fakta, Data, Verifikasi, Akurat.
Program Media Gathering yang diselenggarakan DPRD Kota Bekasi dan Setwan Kota Bekasi pada tanggal 12-13 Nov 2021 di hotel Albero, Cikereteg, Kab Bogor ini, disamping menjadi ajang silaturahim antar pelaku bisnis media di Kota Bekasi dengan DPRD Kota Bekasi, juga menjadi ajang peningkatan kapasitas dan kesadaran serta kualitas pengelolaan bisnis media informasi.
Mengutip definisi yang disebutkan Wikipedia, “Fakta” (bahasa Latin: factus) adalah segala hal yang bisa ditangkap oleh indra manusia berupa data dari keadaan nyata yang telah terbukti kebenarannya.
Catatan pengumpulan berbagai fakta disebut “Data”. Fakta sering diyakini oleh khalayak sebagai sebuah kebenaran, baik karena telah mengalami kenyataannya dari dekat maupun dianggap telah melaporkan suatu pengalaman orang lain yang telah terjadi.
Fakta yang didefinisikan harus teruji secara ketat, dapat diukur, bisa diamati, dan paling utama adalah dapat dibuktikan. Hal ini dapat menjadi acuan pada sesuatu pernyataan benar dan digunakan untuk kepentingan studi dan penelitian maupun informasi.
Fakta dapat berbentuk peristiwa atau informasi berdasarkan kenyataan yang dapat diuji melalui proses “Verifikasi” serta didukung bukti, statistik, dan dokumentasi. Oleh karena itu, fakta bisa diverifikasi dan disepakati oleh komunitas masyarakat.
Sementara “Akurat” didefinisikan sebagai setiap informasi yang benar berdasarkan bukti bukti fakta yang memadai, serta dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.
Berdasarkan empat parameter tersebut (fakta, data, verifikasi dan akurat) maka akan menjadi batu ujian bagi para jurnalis agar selalu konsisten memenuhi prinsip tersebut, sebelum merilis berita maupun informasi yang disajikan, baik digital maupun cetak.
Daradjat mengapresiasi paparan dari penyaji tersebut, karena hal ini akan menjadi peringatan bagi para jurnalis untuk senantiasa menghadirkan prinsip-prinsip profesionalisme dalam melakukan pengelolaan bisnis informasi yang sehat dan bertanggung-jawab serta berkualitas, bukan sekedar melemparkan “hot issue” tanpa dasar fakta dan data yang kuat serta hanya ingin memenuhi kepentingan tendensius dari sekelompok petualang berita, apalagi berita hoaks. (*/adv)