Berita Bekasi Nomor Satu

Pentingnya Komunikasi Antara Guru dan Siswa

Putut, Ketua MGMP Matematika SMA Kota Bekasi

RADAREKASI.ID, BEKASI – Ketua Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Matematika SMA Kota Bekasi Putut Haryono menekankan pentingnya komunikasi antara guru dan siswa dalam pembelajaran secara jarak jauh.

Awal-awal pandemi Covid-19 sempat membuat tenaga pengajar di sekolah mengalami kesulitan dalam mengajar secara daring. Hal itu pula dialami oleh para guru mata pelajaran Matematika.

Oleh karena itu, guru dituntut untuk lebih kreatif dalam menyampaikan materi pelajaran kepada siswa. Dengan demikian, proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif.

“Mata pelajaran kami ini membutuhkan diskusi dan interaksi secara langsung dengan siswa, sehingga saat awal daring diterapkan tentu kami memiliki beberapa kendala, namun dengan sigap MGMP menanggapi permasalahan ini,” ujar Putut kepada Radar Bekasi, Sabtu (27/11).

Dalam pembahasan yang dilakukan oleh MGMP, selama pembelajaran daring para guru mengalami kesulitan dalam mengajar. Akibatnya, siswa memahami materi pelajaran seperti integral dan dimensi segitiga.

Oleh sebab itu, para guru dalam menyampaikan materi dimensi segitiga perlu digaris menggunakan open ended dengan cara pengerjaan menggunakan teori trigonometri atau geometri bidang.

“Beberapa kesulitan guru maupun siswa kita pecahkan secara bersama dengan berbagai cara. Misalnya harus menghadirkan pemateri yang memang sesuai dengan apa yang kita butuhkan sekarang,” tutur pria yang sudah menjabat dua periode dalam organisasi profesi guru tersebut.

Saat ini, para guru dapat dengan mudah menyampaikan materi pembelajaran secara daring dengan baik sehingga mudah dimengerti oleh siswa. Putut mengatakan, pentingnya komunikasi dilakukan oleh guru agar dapat dengan mudah mendeteksi kesulitan siswa.

“Guru dan siswa harus memiliki komunikasi yang aktif, sehingga kami tahu siswa itu sudah berapa persen memahami materi yang disampaikan,” katanya.

Putu berharap para guru tak hanya sekadar memberikan soal Matematika kepada siswa. Sebab, saat ini banyak aplikasi yang menyediakan jawaban dari soal-soal Matematika.

“Sehingga komunikasi aktif memang sangat mendukung proses pembelajaran daring untuk mata pelajaran Matematika,” pungkasnya.

Jalankan Amanah dengan Sepenuh Hati

Pria berusia 53 tahun ini sudah mengabdikan diri sebagai guru selama 28 tahun sejak 1993. Menjadi tenaga pengajar merupakan cita-citanya sejak kecil.

Oleh sebab itu, banyak hal yang ingin dilakukannya untuk mencapai sebuah keberhasilan dalam memajukan dunia pendidikan. Bukan hanya aktif dalam organisasi guru, dirinya saat ini juga dipercaya untuk menjadi wakil kepala sekolah bidang peningkatan mutu di SMAN 9 Kota Bekasi.

Dengan diberikan kepercayaan menjadi Ketua MGMP Matematika SMA Kota Bekasi, dinilainya merupakan sebuah langkah yang sangat baik. Sebab, menurutnya keberhasilan siswa dapat diukur dari keberhasilan guru dalam mengajar.

Dengan demikian, saat ini banyak hal yang dipelajarinya ketika dipercaya mengemban sebuah amanah tersebut. “Saya sangat senang ketika bisa aktif dalam organisasi guru, karena menurut saya keberhasilan siswa dapat dilihat dari cara guru mencerdaskan siswanya banyak pelajaran dan pengalaman yang saya dapatkan ketika harus menjalani amanah ini,” ujarnya.

Baginya, tidaklah mudah untuk menjalani sebuah amanah tersebut. Banyak hal yang harus dipelajari, salah satunya ialah membagi waktu agar guru tetap memiliki pengetahuan secara luas melalui kegiatan aktif yang diselenggarakan.

Sebab salah satu kendala yang masih terjadi ialah bagaimana guru negeri dan guru swasta mendapatkan izin untuk mengikuti kegiatan-kegiatan diskusi yang dilakukan oleh MGMP Matematika SMA Kota Bekasi.

“Saya menjalani amanah ini sebenarnya tidak mudah, saya harus pintar-pintar membagi waktu agar tetap bisa dilakukan diskusi bersama dengan teman-teman guru. Karena kadang kalo hari biasa seperti Senin sampai dengan Kamis kepala sekolah tidak mengizinkan, karena mengganggu jam mengajar,” ujarnya.

“Alhasil kami mengambil waktu weekend itu juga menjadi masalah karena mengganggu waktu istirahat guru, nah tentu ini menjadi sebuah tantangan buat saya untuk bisa membagi waktu dan mengkondisikan keadaan,” imbuhnya.

Selain itu, waktu bersama dengan keluarga juga harus dikorbankan. Pasalnya guru yang akan mengikuti pelatihan atau tes harus memiliki pasword Sistem Informasi Manajemen untuk Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (SIMPKB).

“Akun SIMPKB itu kan saya yang pegang, jadi kalo ada guru yang mau dibuatkan passwordnya harus ke saya. Dari situ kita harus tetap stand by dimanapun dan kapanpun karena ini sudah menjadi tugas saya,” katanya.

Semua ini dijalankannya dengan sepenuh hati dan tentunya akan menjadi sebuah pembelajaran yang sangat berharga. Kedepan, Putut berharap sosok dirinya sebagai guru dapat bermanfaat bagi negara untuk membantu mencerdaskan generasi penerus bangsa yang memiliki kemampuan baik.

“Tentu saya berharap pengalaman-pengalaman ini akan menjadikan saya sebagai seorang guru lebih baik lagi dan berharap bisa menjadi sosok guru yang dapat berkontribusi dengan baik untuk mencerdaskan generasi penerus bangsa,” pungkasnya.

BIODATA

Putut Haryono

Lahir: Madiun, 19 Mei 1968

Pendidikan:

–      SDN Cepoko Ngawi (1981)

–      SMPN 1 Walikukun (1984)

–      SMAN 1 Widodaren (1987)

–      S1 Pendidikan Matematika IKIP Bandung (1993)

Solverwp- WordPress Theme and Plugin