Berita Bekasi Nomor Satu

Pembangunan Flyover Jatiasih Mendesak

MACET: Truk sampah DKI terjebak kemacetan di simpang Jalan Raya Pekayon-Jatiasih, Kota Bekasi, Selasa (30/11). Pemkot bekasi mengusulkan adanya pembangunan Flyover ke Provinsi DKI dan Jabar. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, JATIASIH- Simpang Jatiasih yang dilintasi pengendara menuju Jakarta, Bogor dan sebaliknya kerap jadi biang kemacetan. Pasalnya, jalur itu selalu dipadati kendaraan  pada jam sibuk, pagi dan sore hari.

 

Kemacetan kerap terjadi di Jalan Raya Pekayon-Jatiasih serta Jalan Swatantra yang menghubungkan kecamatan Rawalumbu, Jatiasih, Pondokgede. Meski sudah di tempatkan petugas pengatur lalu lintas dan rambu-rambu, kemacetan tetap terjadi.

 

Karena alasan itu, pembangunan flyover diklaim mampu mengatasi kemacetan dan mengurai kendaraan yang akan menuju Cipendawa dan sebaliknya.

 

Ketika dikonfirmasi Camat Jatiasih, Mariana membenarkan bahwa Jalan Raya Jatiasih tepatnya di pertigaan Pasar Rebo sering terjadi kemacetan. Lokasi lain yang kerap macet diakuinya juga ada di jalur menuju Kelurahan Jatiluhur, Jatiasih.

 

“Terkait kemacetan di wilayah saya. Kita sudah rapat ya dengan Kapolsek, Danramil, Dishub, bagaimana cara meminimalisir kemacetan yang ada,” katanya.

 

Usulan adanya pembangunan flyover diakuinya memang ramai di kalangan masyarakat. Sejauh ini pihaknya belum melakukan komunikasi terkait usulan tersebut ke organisasi perangkat daerah (OPD).

 

“Untuk wacana kedepan harus ada flyover ini baru pembicaraan kita di tingkat bawah. Kita berharap semoga ada perhatian nantinya dari DKI karena melintasi Jatiasih (truk sampah). Tapi wacana itu belum disampaikan pada pimpinan tetapi pimpinan juga sudah mengetahui kondisi saat ini,” jelasnya.

 

Terpisah, Kepala Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Bekasi, Arief Maulana mengaku, pembuatan flyover di pertigaan Pasar Rebo Jatiasih salah satu bagian dari perencanaan DBMSDA.

 

“Kita juga sudah melakukan permohonan bantuan baik itu kita sampaikan ke Provinsi Jabar dan DKI Jakarta,” katanya.

 

Usulan ke Kementerian PUPR  juga tengah diupayakan. Hal itu menyusul besarnya biaya pembangunan flyover. Ia melihat dua flyover yang sudah dibangun seperti flyover Cipendawa dan Rawa Panjang  yang menelan biaya ratusan miliar.

“Seperti kemarin DKI Jakarta memberikan bantuan dua flyover Cipendawa dan Rawa Panjang capai ratusan miliar,” ucapnya.

 

Ia juga berharap,pembangunan flyover bisa kembali direalisasikan  oleh Pemprov DKI Jakarta guna menyelesaikan kemacetan di jalur Jatiasih.

 

“Karena di situ terkait masalah pembangunan flyover bukan hanya konstruksinya, Tetapi juga harus dipersiapkan pembebasan lahannya. Ya mudah-mudahan dengan

adanya dorongan dari masyarakat DKI Jakarta bisa memberikan bantuannya untuk membangun flyover (Jatiasih),” tegasnya.

 

Sementara warga sekitar, Roni (40) mengakui perlu adanya pembangunan flyover sehingga persoalan kemacetan bisa terselesaikan. Ia bercerita selama belum dibangun, kemacetan akan terus terjadi di titik tersebut. Terutama pada jam sibuk berangkat dan

pulang bekerja.

 

“Ya meski ada petugas lalu lintas dan rambu-rambu kemacetan sudah pasti terjadi setiap harinya (macet). Dari arah Komsen, dari arah Pekayon dan dari arah Cipendawa setiap harinya pasti terjadi kemacetan saat jam-jam sibuk,” katanya.

 

Dirinya berharap ada solusi dari pemerintah. Misalnya dibangun Flyover dari jalan Komsen ke Jalan Cipendawa. Sehingga kendaraan yang dari DKI Jakarta ke arah Bantargebang bisa langsung tanpa berhenti . Pelebaran jalan diakuinya perlu dilakukan.

 

“Kalau saya sih inginnya ada Flyover seperti di Jalan Rawa Panjang dan Flyover Cipendawa. Dengan adanya Flyover pasti kendaraan tidak lagi bertumpuk,” ucapnya.

 

Tetapi, hal tersebut kata Roni, kembali lagi ke

Pemerintah yang menentukan. Karena dirinya hanya sebagai masyarakat yang tidak

memiliki kebijakan. “Saya harap Pemerintah dapat memberikan solusi agar

pertigaan Pasar Rebo Jatiasih bisa teratasi kemacetannya,” harapnya. (pay).

Solverwp- WordPress Theme and Plugin