RADARBEKASI.ID, JAKARTA – Hingga Minggu (5/12), sudah ada 13 orang yang dinyatakan meninggal dunia akibat erupsi Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.
Dari 13 orang korban tewas tersebut, dua di antaranya berhasil diidentifikasi. Keduanya bernama Poniyim 50 tahun dari Curah Kobokan, Desa Sapiturang, Kecamatan Pronojiwo, dan Pawon Riyono.
“Untuk 11 korban lainnya masih dalam proses identfikasi oleh BPBD Lumajang,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kapusdatin BNPB Abdul Muhari.
Abdul juga mengungkapkan, korban luka dari erupsi Gunung Semeru yang pada umumnya merupakan korban luka bakar, saat ini ditangani di puskesmas sekitar lokasi terdampak.
“Ada beberapa puskesmas yang mengalami kekurangan alat peralatan untuk menangani korban luka bakar,” ucapnya.
BNPB saat ini sudah berkoordinasi dengan pusat krisis Kementerian Kesehatan. Pihaknya terus berkoordinasi dengan Kepala BNPB Suharyanto yang sedang dalam perjalanan menuju Lumajang.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) sudah mengirim tim reaksi cepat serta bantuan logistik berupa makanan, tenda, dan selimut untuk membantu penanganan dampak erupsi Gunung Semeru di wilayah Jawa Timur.
“BNPB terlebih dahulu sudah mengirimkan tim reaksi cepat untuk mendampingi BPBD Kab. Lumajang dan BPBD Provinsi Jawa Timur via darat dengan membawa logistik seperti selimut, makanan siap saji, terpal, tenda darurat, dan logistik dasar lainnya,” kata Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam siaran pers BNPB, Minggu.
Kepala BNPB pada Minggu pagi bertolak ke Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, untuk meninjau daerah yang terdampak letusan Gunung Semeru serta memastikan evakuasi dan penanganan korban bencana berjalan tepat dan cepat.
“Kami datang untuk memastikan tahap-tahap penanganan darurat, khususnya penanganan pengungsi ini bisa berjalan secara tepat dan cepat, dan tentunya kebutuhan dasar dari pengungsi ini akan kami yakinkan untuk dapat terfasilitiasi secara optimal,” katanya.
Menurut data sementara yang dihimpun oleh Pusat Pengendali dan Operasi BNPB pada Sabtu (4/11), guguran awan panas Gunung Semeru berdampak ke enam desa di dua kecamatan di Kabupaten Lumajang dan guguran abu vulkanik gunung api tersebut berdampak ke 11 desa/kelurahan di sembilan kecamatan.
Berikut Nama Korban Luka Bakar hingga Minggu Dini Hari:
1. Lira Firna (19) warga Dusun Kajar Kuning
2. Purwanto (41) warga Dusun Curah Kobokan
3. Wildan (17) warga Dusun Curah Kobokan
4. Luluk Susilowati (41) warga Dusun Curah Kobokan
5. Dur Jumadi (70) warga Dusun Curah Kobokan
6. Alvin (14) warga Dusun Curah Kobokan
7. Mustakin (28) warga Dusun Curah Kobokan
8. Suwati (38) warga Dusun Curah Kobokan
9. Rita (23) warga Dusun Curah Kobokan
10. Titin (23) warga Dusun Curah Kobokan
11. Haliwan (26) warga Dusun Curah Kobokan
12. M. Zaeful (11) warga Dusun Curah Kobokan
13. Ngatiman (27) warga Dusun Curah Kobokan
14. Senimin (40) warga Dusun Curah Kobokan
15. Haris (33) warga Dusun Curah Kobokan
16. Samsul (32) warga Dusun Curah Kobokan
17. Rahma Amalia (13) warga Dusun Curah Kobokan
18. Ngatinem (70) warga Dusun Curah Kobokan
19. Hasan (22) warga Desa Supiturang
20. Hami (70) warga Desa Supiturang
21. Suli (50) warga Desa Supiturang, kemudian dirujuk RSUD dr Haryoto Lumajang
22. Mesini (71) warga Dusun Curah Kobokan
23. Samsul Arifin (39) warga Desa Supiturang
24. Roni (29) warga Desa Supiturang
25. M. Idris (37) warga Desa Supiturang
26. Rianto (30) warga Desa Sumbermujur
27. Giarti (55) warga Dusun Curah Kobokan
28. Siswanto (73) warga Dusun Curah Kobokan
29. Semi (40) warga Dusun Curah Kobokan
30. Adi (35) warga Desa Sumberurip (dirujuk ke RSUD dr. Haryoto)
31. Sudi (34) warga Desa Supiturang
32. Sukri (100) warga Dusun Curah Kobokan
33. Hermanto (24) warga Desa Wonocempokoayu (dirujuk ke RSUD Pasirian)
34. Ngatina/Ani warga Dusun Curah Kobokan
35. Bawon Triono (33) warga Dusun Curah Kobokan (dirujuk ke RSUD dr. Haryoto)
36. Selamet (40) warga Dusun Curah Kobokan
37. Misini warga Dusun Curah Kobokan (dirujuk ke RSUD dr. Haryoto)
38. Sami warga Dusun Curah Kobokan.
(wsa)
(wsa)