RADARBEKASI.ID, BEKASI-Direktur Eksekutif Bekasi Institute (Public Policy Research and Empowerment), Abdul Shomad Kaffa mengapresiasi langkah Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi yang gercep (gerak cepat) menindaklanjuti keluhan masyarakat terhadap pelayanan Dinas Sosial Kota Bekasi.
Sidak ke kantor Dinsos itu, kata dia, adalah langkah responsif Wali Kota Bekasi atas keluhan warga sekaligus melihat langsung kinerja anak buahnya di lapangan dalam melayani masyarakat.
“Saya kira, sidak-sidak model begini harus lebih banyak lagi dilakukan wali kota. Lebih baik lagi, harus silent, diam-diam dan tidak terjadwal. Apalagi ini terkait dengan kepuasan masyarakat terhadap pelayanan publik,” ujar Shomad.
Tentu saja, kata Shomad, sidak bukan satu-satu mekanisme kontrol dalam tata kelola pemerintahan. Selain sidak, kata dia, ada juga mekanisme struktural yang bisa dilakukan. Yaitu, dengan memanggil pimpinan SKPD-SKPD ke ruang kerja.
“Di ruang kerja itulah, kemudian ditanyakan. Didialogkan. Bahwa ada keluhan masyarakat terkait pelayanan publik dan seterusnya,” kata jebolan S2 Ilmu Administrasi dan Kebijakan Publik Universitas Indonesia (UI) ini.
Bang Shomad, begitu biasa disapa, juga menyoroti kinerja Kadinsos Kota Bekasi yang lamban dalam implementasi perubahan sistem yang dicanangkannya. Kadinsos, kata dia, juga tidak menyiapkan langkah-langkah antisipatif terhadap kemungkinan menumpuknya masyarakat yang meminta layanan.
“Ya semestinya kan, sembari perubahan sistem diimplementasiin, dipersiapkan juga langkah-langkah antisipatif kalau terjadi penumpukan orang. Kan kalau hari ini numpuk, besok kemungkinan akan banyak lagi orang yang dateng. Terus bertambah numpuk lagi,” tandasnya. (zar)