RADARBEKASI.ID, CIKARANG PUSAT – Organisasi Masyarakat (Ormas) yang merupakan Gabungan Inisiatif Barisan Anak Siliwangi (Gibas), menggeruduk kantor Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Bekasi, Rabu (26/1).
Mereka menuntut, agar tanggul Sungai Citarum yang kritis di tiga kecamatan, segera diperbaiki, karena sangat meresahkan masyarakat sekitar.
Pada saat menyampaikan aspirasi, sejumlah massa sempat tersulut emosi, karena tidak ada perwakilan anggota DPRD maupun Pemkab Bekasi yang menemui, sehingga mereka memaksa masuk ke dalam kantor Pemkab Bekasi. Namun, pihak kepolisian yang berjaga, berhasil menenangkan. Dan perwakilan massa, dipersilahkan masuk untuk beraudiensi dengan anggota DPRD.
Koordinator aksi, Johan mengatakan, tanggul Sungai Citarum yang sudah kritis harus segera diperbaiki, karena kondisinya sangat mengkhawatirkan, mengingat apabila tanggul jebol, maka yang menjadi korban adalah masyarakat sekitar. Dirinya menyarankan, agar perbaikan tanggul, bisa menggunakan anggaran penanganan Covid-19.
“Kami minta anggaran penanganan Covid-19, dialihkan ke pembangunan tanggul Sungai Citarum. Sebab, kondisi tanggul di Kecamatan Cabang Bungin ini, sudah sangat memprihatinkan. Kalau jebol, masyarakat yang menjadi korban,” tuturnya kepada Radar Bekasi, usai melakukan aksi.
Pria asal Tambelang ini menilai, penanganan dari Pemkab Bekasi terkait perbaikan tanggul itu lambat. Menurutnya, anggota DPRD maupun bupati hanya sebatas berkunjung, tapi tidak ada solusi.
“Kami melihat anggota DPRD maupun bupati, hanya sebatas berkunjung, nggak ada solusi, yang ribut malahan jual beli proyek,” sesalnya.
Menurut Johan, Pemkab Bekasi tidak perlu menunggu penanganan dari Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum, karena masih ada anggaran penanggulangan bencana di Kabupaten Bekasi, agar tidak menimbulkan dampak yang lebih besar lagi.
“Saya anggap anggota DPRD dan bupati kurang kooperatif. Sebab, janjinya bupati, akan menghibahkan dirinya kepada warga Kabupaten Bekasi. Tapi nyatanya apa, sampai sekarang, tidak ada bukti. Kalau memang tidak segera ada tanggapan, kami akan melakukan aksi kembali,” ancam Johan.
Sementara itu, Pelaksana tugas (Plt) Bupati Bekasi, Akhmad Marjuki menjelaskan, sudah berkirim surat ke pemerintah pusat mengenai kondisi tanggul Sungai Citarum.
Kata dia, surat yang disampaikan Pemkab Bekasi ke pemerintah pusat, sebagai bentuk penekanan, bahwa ini tidak bisa diperbaiki hanya untuk sementara saja.
Hasilnya, perwakilan Kementerian PUPR, Bappenas, dan Bangda Kemendagri, meninjau langsung ke lokasi tanggul, di Kecamatan Cabang Bungin. Pasalnya, perbaikan tanggul membutuhkan anggaran besar, sehingga harus melibatkan beberapa kementerian.
“Insya Allah dalam waktu yang tidak lama lagi, pembahasan lebih lanjut di kementerian segera dilakukan. Penganggarannya baru direncanakan bulan Juli. Kalau sekarang, baru berjalan perbaikan tanggul untuk sementara,” terang Marjuki. (pra)