Berita Bekasi Nomor Satu
Bisnis  

Hadirkan Inovasi Digital, BCA Cetak Laba Bersih Rp 31,4 Triliun

TUNJUK IPAD: Jajaran Direksi dan Komisaris BCA, menunjuk hasil kinerja melalui iPad, usai konferensi pers virtual paparan kinerja selama tahun 2021, di Jakarta, Kamis (27/1). DOK.BCA/RADARBEKASI.ID
TUNJUK IPAD: Jajaran Direksi dan Komisaris BCA, menunjuk hasil kinerja melalui iPad, usai konferensi pers virtual paparan kinerja selama tahun 2021, di Jakarta, Kamis (27/1). DOK.BCA/RADARBEKASI.ID

RADARBEKASI.ID, JAKARTA-  PT Bank Central Asia (BCA) Tbk, berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp 31,4 triliun sepanjang 2021, tumbuh 15,8 persen dibanding tahun 2020, yang mencapai Rp 27,1 triliun.
Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja mengungkapkan, kinerja ciamik BCA tahun lalu, ditopang inovasi digital, dan pengembangan ekosistem bisnis BCA.
Sehingga, dana giro dan tabungan (CASA), naik 19,1 persen (yoy) pada Desember 2021. Lalu, pertumbuhan dana dan kredit disertai dengan peningkatan kualitas aset, sehingga biaya provisi, tercatat menurun 19,6 persen, dibanding tahun sebelumnya
“BCA dan entitas anak, menutup tahun 2021 dengan pertumbuhan total kredit sebesar 8,2 persen secara tahunan (yoy), sejalan dengan pemulihan perekonomian nasional. Pertumbuhan kredit, terjadi hampir di semua segmen, terutama ditopang oleh segmen korporasi dan Kredit Pemilikan Rumah (KPR),” ujar Jahja, pada saat konferensi pers virtual, di Jakarta, Kamis (27/1).
Ia juga menyampaikan, peran pemerintah dalam memulihkan ekonomi nasional, dan membantu bisnis perbankan tumbuh.
“Kami mengapresiasi upaya pemerintah dan otoritas dalam mengendalikan pandemi, serta memberikan paket stimulus, sebagai upaya menuju pemulihan perekonomian nasional. Dan BCA, turut mendukung momentum pemulihan dengan menyalurkan kredit ke berbagai sektor,” terang Jahja.
Lanjutnya, untuk mendorong kredit konsumer, perseroan berinisiatif mengadakan sejumlah event virtual, seperti BCA Online Expoversary, KPR BCA ONLINEXPO, KKB BCA Virtual Mall, hingga “UMKM Fest” online.

Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja.

Ditambahkan Jahja, pada 2021, BCA juga meluncurkan beberapa aplikasi baru, yaitu myBCA, haloBCA, dan merchant BCA untuk melengkapi platform digital BCA. Salah satu anak perusahaan BCA, Bank Digital BCA, meluncurkan aplikasi “blu” yang didesain khusus untuk melayani segmen milenial.
Kemudian, penyaluran kredit baru di segmen korporasi, tumbuh dua kali lipat dibandingkan level pra-pandemi. Sementara untuk segmen UKM dan KPR, juga mampu melebihi capaian pada 2019.
Selanjutnya, kredit korporasi naik 12,3 persen (yoy) mencapai Rp 286,5 triliun pada Desember 2021, menjadi penopang utama pertumbuhan total kredit BCA.
KPR tumbuh 8,2 persen (yoy), menjadi Rp 97,5 triliun. Kredit komersial dan UKM, juga naik 4,8 persen (yoy), menjadi Rp 195,8 triliun.
Sedangkan Kredit Kendaraan Bermotor (KKB), terkoreksi 2,4 persen (yoy), menjadi Rp 36 triliun, dan saldo outstanding kartu kredit, tumbuh 5,2 persen (yoy), menjadi Rp 11,8 triliun.

Direktur Keuangan BCA, Vera Eve Lim

Secara keseluruhan, total kredit BCA naik 8,2 persen (yoy), menjadi Rp 637 triliun pada Desember 2021, lebih tinggi dari target pertumbuhan 6 persen.
“Pertumbuhan kredit BCA, juga diikuti oleh perbaikan kualitas pinjaman, sejalan dengan kredit yang direstrukturisasi, berangsur kembali ke pembayaran normal,” ucap Jahja.
Dia menjelaskan, rasio loan at risk (LAR), turun ke 14,6 persen pada 2021, dibandingkan dengan 18,8 persen pada tahun sebelumnya. Rasio kredit bermasalah (non-performing loan), juga terjaga sebesar 2,2 persen, didukung oleh kebijakan relaksasi restrukturisasi.
Di sisi pendanaan, CASA tumbuh 19,1 persen (yoy), mencapai Rp 767 triliun, berkontribusi hingga 78,6 persen, dari total dana pihak ketiga. Deposito juga tumbuh 6,1 persen (yoy), menjadi Rp 208,9 triliun.
Secara keseluruhan, total Dana Pihak Ketiga (DPK) naik 16,1 persen (yoy), menjadi Rp 975,9 triliun, sehingga turut mendorong total aset BCA, naik 14,2 persen (yoy), mencapai Rp 1.228,3 triliun.
“Solidnya pendanaan CASA, ditopang oleh kepercayaan nasabah, serta kemudahan dan keandalan bertransaksi,” tutur Jahja.
Menurutnya, dalam mengembangkan platform perbankan transaksi, BCA memperkuat ekspansi ekosistem digital, melalui kolaborasi dengan mitra strategis, dan melakukan berbagai inovasi layanan digital.
Jahja menambahkan, pada 2021, total volume transaksi, naik 42 persen (yoy), terutama didukung oleh transaksi pada mobile banking , yang tumbuh sebesar 60 persen (yoy).
Hal itu, selaras dengan kenaikan jumlah rekening nasabah BCA, sebesar 16 persen (yoy), mencapai 29 juta, pada akhir 2021, yang sebagian besar, berasal dari layanan pembukaan rekening secara daring (online). (bis)