Berita Bekasi Nomor Satu
Bekasi  

Perayaan Imlek Terbatas

PERSIAPAN IMLEK : Petugas menyiapkan lilin jelang persiapan imlek 2573 di klenteng Hok Lay Kiong, Bekasi Timur Kota Bekasi. Perayaan Imlek yang jatuh pada tanggal 1 Februari tersebut akan dibatasi guna mencegah penularan Covid-19 varian Omicron yang sedang tinggi. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI SELATAN – Tahun Baru Imlek 2573 Kongzili jatuh pada hari Selasa (1/2) besok. Masih seperti tahun kemarin perayaan Imlek di Kota Bekasi berlangsung terbatas. Tidak ada perayaan seremonial menjelang detik-detik pergantian tahun.

Di Kota Bekasi, meski Klenteng Hok Lay Kiong dibuka terbatas untuk umat melaksanakan Sembahyang. Namun, dipastikan tidak ada perayaan atau kegiatan seremonial pada momen Tahun Baru Imlek nanti.

“Jadi karena masih dalam kondisi pandemi, saat ini perayaan Imlek dihimbau dilakukan dengan cara yang lebih sederhana. Tidak seremonial, dan di tempat ibadah pun juga tidak ada perayaan seremonial,” terang Ketua Yayasan Pancaran Tridharma, Ronny Hermawan, Minggu (30/1).

Langkah ini dilakukan mengikuti himbauan yang dikeluarkan oleh pemerintah dalam menekan penyebaran virus Covid-19. Pihaknya berharap kesederhanaan dalam menyambut Tahun Baru Imlek dapat mengurangi transmisi virus.

Sarana dan prasarana penunjang Prokes sudah disiapkan sejak jauh hari, diantaranya tempat cuci tangan dan alat pengukur suhu. Ditempat yang sama juga telah menyelenggarakan vaksinasi massal untuk dia kali dosis bekerjasama dengan pemerintah Kota, rencananya pelaksanaan vaksinasi dosis tiga secara massal juga akan dilaksanakan setelah Imlek.

Ronny juga memastikan perayaan Cap Go Meh tidak ada tahun ini.

“Cap Go Meh pun nanti juga tidak ada, jadi kalau kelihatan (di Klenteng) Sembahyang pribadi-pribadi dipersilahkan. Tempat ibadah buka, tapi tidak melaksanakan keramaian,” tukasnya.

Sementara itu, Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi masih menunggu himbauan dan ketentuan khusus terkait dengan Tahun Baru Imlek. Rencananya Surat Edaran (SE) akan diterbitkan hari ini.”Menunggu surat edaran dari Pemkot,” kata Sekertaris Dinkes Kota Bekasi, Nia Aminah Kurniati.

Sementara itu terpisah, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas mewanti-wanti umat Khonghucu dan masyarakat Tionghoa untuk senantiasa menjalankan protokol kesehatan (prokes) saat merayakan Tahun Baru Imlek 2573 Kongzili. Dikhawatirkan, pelaksanaan Imlek ini dapat menambah angka kasus Covid-19 di Tanah Air.

“Pandemi hingga hari ini belum berhenti. Apalagi dengan terus melonjaknya kasus penularan lokal varian Omicron. Sudah seharusnya kita makin berhati-hati,” jelas dia, Minggu (30/1).

Sebagai panduan prokes pada perayaan Imlek, dirinya telah meneken Surat Edaran Nomor 2 Tahun 2022 pada tanggal 25 Januari 2022. Menag meminta agar SE itu betul dijalankan, sebab bertujuan memberi rasa aman kepada umat Khonghucu dan masyarakat luas.“Mari kita rayakan Imlek tahun ini dengan kesederhanaan dan jalankan prokes tanpa mereduksi maknanya,” tandasnya.

Di dalam SE tersebut, diatur pelaksanaan kegiatan dan Sembahyang, mulai dari

Persembahyangan Er Shi Sheng An atau hari persaudaraan, Persembahyangan Chu Xi pada akhir tahun, Persembahyangan Hari Raya Tahun Baru Imlek 2573 Kongzili, Persembahyangan Jing Tian Gong, maupun Persembahyangan Shang Yuan atau Yuanxiao atau yang akrab disebut Cap Go Meh.

Selain itu, maksimal jumlah umat diatur 10 persen dari kapasitas tempat atau sesuai leveling PPKM di daerah pada pelaksanaan Hari Raya Tahun Baru Imlek 2573 Kongzili dan persembahyangan kepada Tuhan di semua kelenteng, miao, litang, atau xuetang, ditekankan juga pelaksanaan Prokes dan larangan keluar kota atau mudik.

Diketahui, tahun ini adalah kali kedua perayaan Tahun Baru Imlek pada masa pandemi. Pelaksanaan tahun ini tidak berbeda dengan tahun lalu, dilaksanakan secara sederhana. Sementara pada tahun 2020, Klenteng Hok Lay Kiong juga sempat merayakan Tahun Baru Imlek dengan cara sederhana pasca bencana banjir besar terjadi di Kota Bekasi pada awal tahun. (Sur)