Berita Bekasi Nomor Satu

UNISMA Terjunkan Ratusan Mahasiswa KKN

PELEPASAN MAHASISWA: Rektor UNISMA Bekasi Hermanto memakaikan almamater kepada mahasiswa program KKN. DEWI WARDAH/RADAR BEKASI
PELEPASAN MAHASISWA: Rektor UNISMA Bekasi Hermanto memakaikan almamater kepada mahasiswa program KKN. DEWI WARDAH/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Universitas Islam 45 (UNISMA) Bekasi menerjunkan 861 mahasiswa untuk menjalani kuliah kerja nyata (KKN) semester ganjil tahun akademik 2021/2022. Program ini dilaksanakan oleh mahasiswa di daerahnya masing-masing selama enam bulan.

Pada Sabtu (5/2) di lapangan kampus, Rektor UNISMA Bekasi Hermanto, melepas ratusan mahasiswa KKN  bertajuk “Program Inovatif Mahasiswa KKN Domisili Tinggal (KKN-DT) Berbasis Literasi Digital Implementasi Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM)”.  Pelepasan secara simbolis ditandai dengan pengenaan almamater kepada mahasiswa.

Dalam kesempatan itu, Hermanto mengungkapkan, KKN diikuti oleh mahasiswa semester 7 dari 21 program studi (prodi). Menurutnya, ratusan mahasiswa yang mengikuti program ini telah mendapatkan bekal yang cukup.

“Mahasiswa yang mengikuti KKN ini adalah mahasiswa semester 7 yang artinya mereka sudah cukup memiliki bekal untuk terjun ke lapangan,” ungkapnya.

Lebih lanjut dijelaskannya, mahasiswa telah dibekali tiga komponen penting sebelum KKN. Yakni mengenai kemampuan akademik, kemampuan sosialisasi, dan kemampuan bersikap.

“Mahasiswa KKN sudah kami bekali tiga komponen ini, karena memang sangat penting mahasiswa memiliki kemampuan akademik, sosialisasi dan bersikap,” jelasnya.

Melalui KKN, perguruan tinggi ingin tidak ada lagi kesenjangan antara kampus dengan masyarakat. Tetapi diharapkan melalui KKN masyarakat dapat berpendapat bahwa kampus merupakan menara air untuk bisa mengayomi.

“Mahasiswa adalah bagian dari masyarakat, jadi mereka menimba ilmu di perguruan tinggi dan setelah menimba ilmu mahasiswa akan kembali lagi kepada masyarakat untuk memberikan dampak positif dan perubahan bagi wilayah tempat tinggalnya,” ucapnya.

Ratusan mahasiswa program KKN akan menjalani tugas di beberapa daerah di Indonesia. Mulai dari Jawa Barat, DKI Jakarta, Banten, Jawa Tengah dan Sumatera Selatan.

“Kali ini sesuai dengan tema, mahasiswa akan jalani program KKN di tempat tinggal wilayahnya masing-masing. Jadi interaksi antara mahasiswa dan masyarakat sekitar kita harapkan akan cepat terbangun,” jelasnya.

Dari hasil akhir program KKN, mahasiswa akan membuat sebuah karya ilmu yang nantinya akan dipublikasikan kepada masyarakat. Sehingga dampak positif bisa dirasakan oleh seluruh masyarakat.

“Hasil akhirnya mahasiswa akan membuat hasil karya ilmiah dan akan dipublikasikan kepada seluruh masyarakat,” ucapnya.

Sementara, Sekretaris Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPPA) Kota Bekasi Tetty Manurung mengungkapkan, pihaknya berharap mahasiswa yang mengikuti program KKN ini dapat menghasilkan sesuatu yang memuaskan.  Dengan demikian, nantinya mereka dapat ikut andil dalam mengatasi kekerasan terhadap wanita dan anak.

“Bukan hanya sekedar menjalankan tugas, karena waktu enam bulan ini banyak hal yang bisa dilakukan,” ungkapnya. (dew)