Berita Bekasi Nomor Satu

Nggak Usah Panik, Tetap Waspada!

TINJAU VAKSINASI : Kapolri Jenderal Listyo Sigit (dua kiri) didampingi Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (kiri) meninjau vaksinasi massal di Stadion Patriot Candrabhaga Kota Bekasi, Selasa (8/2). RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI SELATAN – Kasus covid-19 di Kota Bekasi terus melonjak tajam beberapa hari terakhir, bahkan melebihi gelombang dua pertengahan tahun lalu. Kendati demikian, warga diminta tidak panik namun tetap hati-hati. Sementara itu, vaksinasi kelompok masyarakat Lanjut Usia (Lansia) masih menjadi sorotan karena rendahnya capaian.

Dalam perjalanan vaksinasi di Kota Bekasi, Pemerintah Kota (Pemkot) telah melakukan berbagai strategi diantaranya menyediakan dokter spesialis bagi kelompok Lansia dan Komorbid, kekhawatiran mereka menjadi salah satu kendala pada saat itu. Setelah melalui berbagai strategi, capaian vaksinasi dosis satu Lansia berdasarkan Faskes saat saat ini masih berada di angka 58,93 persen, dosis dua 53,18 persen, dan booster 14,82 persen.

Kemarin, vaksinasi massal dilaksanakan kembali di lingkungan Stadion Patriot Candrabhaga, meski diikuti oleh berbagai kelompok sasaran, namun secara khusus diperuntukkan bagi kelompok Lansia. Setelah meninjau pelaksanaan vaksinasi, Kapolri, Menteri Kesehatan (Menkes), dan kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) juga menggelar dialog virtual dengan 34 wilayah hukum Polda yang juga melaksanakan kegiatan serupa.

Pelaksanaan vaksinasi kali ini ditarget menyentuh satu juta jiwa. Kemarin, peserta vaksinasi diberi sembako hingga door prize.”Hari ini kita laksanakan di titik wilayah Bekasi, di GOR Patriot, dengan target hari ini diharapkan bisa tiga ribu vaksinasi,” kata Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, saat memantau langsung pelaksanaan vaksinasi di Stadion Patriot Candrabhaga, kemarin.

Dia menegaskan, dari banyak deretan angka pada penyebaran Covid-19 kali ini, sebagian besar angka kematian ditemukan pada Lansia, kelompok masyarakat yang belum menerima vaksin dosis lengkap, hingga kelompok yang belum menerima vaksin sama sekali.

Masyarakat diminta untuk tetap waspada dan menaati ketentuan Prokes, ketentuan yang berlaku di Kota Bekasi sesuai dengan pelaksanaan PPKM level 3. Kepatuhan masyarakat hingga dunia usaha diminta untuk benar-benar dipastikan.

“Dimana ini semua harus kita lakukan untuk menjaga agar pertumbuhan ekonomi tetap berjalan. Namun di satu sisi, masyarakat bisa kita jaga semaksimal mungkin agar varian Omicron ini bisa kita kelola dengan baik,” tambahnya.

Sementara itu, Menkes, Budi Gunadi Sadikin meminta Kota Bekasi untuk berhati-hati menghadapi situasi ini. Meski, masyarakat diminta untuk tidak panik lantaran pasien di rumah sakit dan angka kematian lebih rendah dibanding gelombang dua.”Bekasi naiknya juga tinggi, hampir menyusul puncak di bulan Juli (2022). Itu sebabnya kami datang, karena mesti hati-hati,” paparnya.

Budi juga menyampaikan dua hal yang mesti dilakukan menghindari keparahan dan fatalitas, yakni mematuhi Prokes dengan baik, serta mempercepat vaksinasi. Kunjungannya di RS Sulianti Saroso sebelum tiba di Bekasi, pasien yang membutuhkan ventilator dan meninggal dunia sebagian besar belum divaksin atau belum menerima vaksin lengkap.

“Nggak usah panik, kenapa ?, Karena yang dirawat dan yang wafat itu lebih rendah,” tambahnya.

Capaian vaksinasi berdasarkan Faskes untuk kelompok Lansia diakui oleh Plt Walikota Bekasi, Tri Adhianto masih berada di angka 58 persen. Sementara kelompok Lansia ber KTP Kota Bekasi yang telah menerima vaksin tercatat 78 persen.

Upaya saat ini di samping peningkatan kapasitas Faskes dan pendisiplinan Prokes, vaksinasi menjadi salah satu pekerjaan rumah yang harus diselesaikan. Pemkot Bekasi berkomitmen melaksanakan ketentuan pembatasan sesuai leveling PPKMnya saat ini, salah satunya terkait dengan jam operasional dan kapasitas pengunjung.

“Saya dengan pak Kapolres dan pak Dandim terus berupaya untuk akselerasi terkait dengan percepatan vaksin yang ada,” ungkapnya.

Pengawasan terhadap pembatasan aktivitas masyarakat juga dilakukan oleh Polres Metro Bekasi Kota. Salah satunya membatasi aktifitas malam hari di ruas jalan kawasan Summarecon mulai pukul 00:00 WIB sampai pukul 04:00 WIB, lokasi ini dipilih lantaran berada di pusat kota.

“(Crowd Free Night) ada di Summarecon Bekasi, setiap malam. Dilakukan supaya arus yang ada tidak menumpuk itu Crowd Free Night,” ungkap Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombes Pol Hengki.

Kepolisian mewanti-wanti masyarakat untuk mentaati Protokol Kesehatan dan disiplin dalam penggunaan aplikasi Pedulilindungi di pusat keramaian. Pihaknya telah menyampaikan kepada Plt Walikota Bekasi untuk membatasi area-area yang kerap menimbulkan kerumunan dalam jumlah besar. (Sur)