RADARBEKASI.ID, BEKASI – Pelaksana tugas (Plt) Bupati Bekasi, Akhmad Marjuki harus menjalani perawatan di RSUD Kabupaten Bekasi setelah diketahui Positif Covid-19.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, Sri Enny Mainarti mengatakan, bupati awalnya hanya demam, kemudian saat diperiksa antigen negatif. Namun karena kondisinya masih demam, bupati ingin dirawat, lalu saat dilakukan tes PCR hasilnya positif.
“Kondisinya stabil saja, ter konfirmasinya memang positif saat tadi PCR di rumah sakit. Tapi kondisinya enggak ada masalah. Sekarang dirawat di RSUD,” ujarnya kepada Radar Bekasi, Selasa (8/2).
Dirinya menilai, bupati terkonfirmasi positif karena banyak mobilitas dengan kondisinya terlalu lelah. Saat ini kata Sri, orang yang pernah berhubungan dengan bupati sudah dilakukan PCR dan hasilnya negatif semua.
Selain Bupati Bekasi, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Bekasi Alamsyah juga terkonfirmasi positif. Walaupun pada Senin (7/2/2022) sempat mengikuti rapat koordinasi bersama Forkopimda. “Informasinya Dokter Alamsyah akan dirawat, karena demamnya tinggi. Yang merasa kontak erat segera kita periksa, alhamdulilah enggak ada masalah,” tuturnya.
Dia mengaku, belum mengetahui jumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) di Kabupaten Bekasi yang terkonfirmasi Positif Covid-19,”Saya nggak punya data, jadi nggak bisa ngomong. Karena banyak yang periksa sendiri, nggak lapor juga. Tapi kalau secara total di kabupaten angka konfirmasi positif aktif kita sudah naik sekali,” ucapnya.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bekasi, Dedi Supriyadi menuturkan, rencana WFH maupun WFO akan opsi apabila kasus positif aktif terus meningkat. “Nanti opsi-opsi itu tetap menjadi terukur, WFH, WFO, dan sebagainya. Nanti akan kita lihat perkembangannya setelah evakuasi berikutnya,” ucapnya. (pra)
