Berita Bekasi Nomor Satu
Bisnis  

Menteri BUMN Dukung Percepatan Mitratel untuk Indonesia Digital

PERAWATAN TOWER: Teknisi TelkomGroup, melakukan perawatan salah satu Tower Mitratel. DOK.TELKOMGROUP/RADARBEKASI.ID
PERAWATAN TOWER: Teknisi TelkomGroup, melakukan perawatan salah satu Tower Mitratel. DOK.TELKOMGROUP/RADARBEKASI.ID

RADARBEKASI.ID,JAKARTA-Kementerian Badan Usaha Milik negara (BUMN) mendorong PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom), untuk bertransfomasi dengan fokus ke arah bisnis digital.

Hal ini selaras dengan misi yang diutarakan Menteri BUMN, Erick Thohir, yang menargetkan Telkom menjadi perusahaan digital telekomunikasi terbesar di Asia Tenggara.

Misi itu diimplementasikan Telkom dengan mengubah model bisnisnya yang kini fokus dalam menggarap dunia digital. Salah satu bentuk implementasinya adalah anak usaha Telkom, yakni PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (Mitratel), yang terus membangun menara operator untuk mendukung jaringan 5G se-Indonesia.

Dikatakan Erick, langkah strategis Telkom lewat Mitratel yang menargetkan pembangunan 6.000 menara operator jaringan komunikasi dalam tiga tahun ke depan, adalah sangat krusial. Sebab, ini selaras dengan misi besar pemerintah untuk meratakan akses digital di seluruh nusantara.

“Yang dilakukan Telkom lewat Mitratel adalah tugas besar, karena akan menumbuhkan akses komunikasi masyarakat di seluruh wilayah, untuk bisa mengakses jaringan digital, dan mewujudkan Indonesia Digital. Ini akan menghasilkan efek yang sangat besar bagi pertumbuhan ekonomi, pelayanan publik serta membawa multiplier effect terhadap UMKM, dan juga pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM),” terang Erick dalam keterangan tertulis yang diterima radarbekasi.id, Jumat (11/2).

Erick pun mengapresiasi langkah cepat Telkom, yang merespons tantangan yang pernah disampaikannya saat awal menjadi menteri. Saat itu, Erick sempat menyinggung, bagaimana Telkom dengan infrastruktur besar yang dimiliki, masih mengandalkan model bisnis yang lama. Padahal, perubahan digital disaat yang sama, telah menggerus bisnis telekomunikasi analog. Kini, perubahan model bisnis Telkom ke arah digital sudah terlihat secara signifikan perkembangannya.

“Perubahan model bisnis Telkom ke platform digital, sangat terlihat perkembangannya dalam tiga tahun terakhir. Saya optimistis, dengan perencanaan sekaligus implementasi dari pembangunan infrastruktur menara komunikasi ini, dalam tiga tahun terbesar Telkom dapat menjadi perusahaan digital telco terbesar di Asia Tenggara,” ujar Erick.

Namun, Erick menggaris bawahi bahwa perubahan model bisnis ke arah digital, Telkom harus terus ditingkatkan kualitasnya pada level implementasi. Pasalnya, perubahan model bisnis yang baik, tak hanya sekadar mengkreasi suatu nilai baru (new value creation).

“Tugas Telkom, kini bagaimana nilai baru lewat bisnis menara telekomunikasi digital Mitratel, bisa menangkap nilai baru yang menunjang pemasukan perusahaan (new value capture). Dan bagaimana pula infrastruktur digital ini, dapat menghasilkan preposisi nilai yang baru bagi perusahaan (new value preposition). Begitulah perubahan model bisnis perusahaan yang efektif,” beber Erick.

“Pengembangan Mitratel ini, tentu sejalan dengan agenda kami dalam membangun ekosistem 5G, yang sudah kami mulai di proyek 5G Mining dengan kolaborasi antara Freeport dengan Telkom. Selain itu, kami juga telah melakukan program inisiatif lainnya, untuk mendukung digitalisasi, antara lain disektor finansial (penggunaan artificial intelligence), kesehatan (melalui telemedicine), logistik (integrated logistic system), dan transportasi (ekosistem untuk autonomous vehicle),” tandas Erick.

Secara terpisah, Direktur Utama Telkom, Ririek Adriansyah mennambahkan, Telkom saat ini terus mempercepat transformasi dan penataan portofolio demi value creation yang optimal bagi TelkomGroup, stakeholder, serta bangsa dan negara.

Fokus pada peningkatan bisnis tower, data center,infrastructure manage service, komputasi awan (cloud),big data, dan services yang sifatnya ritel akan memperkuat posisi Telkom sebagai partner penyedia bisnis digital connectivity, digital platform, dan digital service untuk domestik maupun regional.

“Ketertarikan investor yang kian meningkat terhadap saham Telkom, dapat menjadi salah satu parameter bahwa apa yang dilakukan saat ini, sudah pada jalur yang tepat. Kami optimistis, langkah transformasi ini, akan memberikan dampak positif yang lebih banyak lagi,” pungkas Ririek. (bis)