Berita Bekasi Nomor Satu

Daerah Perbatasan Rawan Tawuran

Kapolres Metro Bekasi, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan.

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Polres Metro Bekasi, memetakan ada empat kecamatan di Kabupaten Bekasi, yang menjadi titik rawan tawuran antar pelajar.

Dari empat kecamatan tersebut, yakni Cikarang, Babelan, Tambun Selatan, dan Tarumajaya, sekaligus menjadi wilayah perbatasan Kabupaten Bekasi dengan daerah lainnya, dan merupakan tempat bertemunya para pelajar yang melakukan aksi tawuran.

“Dari hasil analisa kami (Polres Metro Bekasi,Red), empat kecamatan tersebut, menjadi titik rawan tawuran, karena wilayah perbatasan, seperti dengan Kota Bekasi maupun Jakarta,” beber Kapolres Metro Bekasi, Kombes Pol Gidion Arif Setyawan kepada Radar Bekasi, Senin (14/2).

Menurut Gidion, setiap daerah itu, karakter anak-anak mudanya berbeda-beda, antara mencari jati diri atau ingin dianggap super oleh teman-temannya.

Maka dari itu, pihaknya akan menggalakkan lagi gerakan anti tawuran, dan gerakan anti senjata tajam (sajam).

“Kami akan buat juga gerakan anti tawuran, termasuk anti sajam. Supaya ada pelibatan masyarakat di lingkup yang lebih kecil,” tuturnya.

Sementara itu, Kapolsek Tarumajaya, AKP Edy Suprayitno menilai, wilayah Tarumajaya itu kondusif, hanya saja dari beberapa kasus tawuran yang sudah pernah diamankan, justru pemicunya anak-anak sekolah dari luar wilayah.

“Secara garis besar, jarang ada yang tawuran antar sekolah di Tarumajaya. Justru yang tawuran itu, sekolah dari luar,” ucapnya.

Walaupun ada kasus tawuran di sekolah Tarumajaya, mereka itu diserang atau didatangi oleh sekolah dari Babelan maupun Jakarta. Sebab, Tarumajaya itu memang berbatasan dengan Jakarta dan Babelan.

“Saat kami amankan, ada sekolah dari Babelan dan Jakarta yang menyerang ke Tarumajaya. Dari data yang kami miliki, belum pernah ada tawuran antar sekolah di Tarumajaya,” terang Edy.

Dari informasi yang  ia terima, penyebab tawuran tersebut, karena sebelumnya ada saling ejek di media sosial (medsos), dan akhirnya janjian bertemu untuk melakukan tawuran.

Untuk mengantisipasi kejadian itu, pihaknya akan rutin melakukan sosialisasi ke sekolah-sekolah.

“Makanya kami mengadakan sosialisasi setiap minggu ke sekolah-sekolah yang ada, tujuannya agar para siswa tidak mudah terhasut dan terpancing untuk melakukan aksi tawuran,” ujar Edy. (pra)