RADARBEKASI.ID, BEKASI – Belasan rumah warga di Kampung Tambun Boin, Desa Buni Bakti, Kecamatan Babelan, rusak setelah diterjang angin puting beliung, Selasa (15/2).
Kejadian tersebut, sangat mengejutkan warga sekitar, karena dibarengi hujan deras. Namun demikian, kejadian tersebut tidak sampai memakan korban jiwa, karena warga langsung berhamburan keluar rumah, untuk menyelamatkan diri.
Menurut keterangan salah satu warga yang rumahnya diterjang angin puting beliung, Wawang (37), kejadian terjadi pukul 16.00 Wib, saat hujan deras. Saat itu, dirinya bersama istri dan anaknya, sedang berada di dalam rumah, kemudian kayu dan asbes rumahnya terbang disapu angin. Melihat itu, dirinya bersama istri dan anaknya, langsung keluar rumah menyelamatkan diri.
“Saya langsung keluar rumah, walaupun masih hujan disertai angin, dan langsung mengungsi ke samping rumah, ngeliat di luar angin muter-muter dari Selatan. Yang rusak kayu atap, asbes, dan elektronik peralatan rumah tangga pada basah kena hujan semua,” terangnya kepada Radar Bekasi, Rabu (16/2).
Dari pantauan di lokasi, sejumlah warga terlihat bergotong-royong membantu membersihkan asbes yang terlepas akibat angin di jalan-jalan, sambil merapikan dan membenahi barang-barang milik warga yang rumahnya diterjang angin puting beliung.
Selain itu, akibat terjangan angin puting beliung, menara Masjid Al Ikhlas yang berada di Kampung Gabus Singkil, Desa Srijaya, Kecamatan Tambun Utara, tertimpa reruntuhan menara.
Bendahara DKM Masjid Al Ikhlas, Desin (40) menuturkan, robohnya menara Masjid, berawal saat hujan deras disertai angin kencang pada pukul 16:30 Wib. Menurutnya, masyarakat yang berada disekitar sangat terkejut melihat menara Masjid tiba-tiba ambruk, dan menimpa rumah, akan tetapi tidak ada korban jiwa.
“Warga kaget, kirain angin disertai gluduk saja, dan ternyata menara Masjid yang tingginya delapan meter, ambruk. Kalau bangunannya kokoh, cuma anginnya kencang,” tuturnya.
Ditempat yang sama, warga yang rumahnya tertimpa menara Masjid, Umih mengungkapkan, saat kejadian di dalam rumahnya, ada lima bayi. Ia menduga, suara robohnya menara itu gledek.
“Di dalam rumah ada lima sama bayi. Saya lagi kumpul sama anak, tetangga bilangin suruh pada kuar menara Masjid roboh. Hanya kena runtuhan dikit di tangan,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala BPBD Kabupaten Bekasi, Henri Lincoln menjelaskan, dari data yang ada akibat terjangan angin puting beliung, mengakibatkan 16 rumah di Kecamatan Babelan, rusak. Dan satu rumah di Tambun Utara, karena tertimpa menara Masjid yang roboh. Namun tidak ada korban jiwa atas kejadian tersebut.
“Di Babelan, ada satu rumah rusak sedang, dan 15 rumah rusak ringan. Untuk di Tambun Utara, satu rumah rusak sedang,” jelasnya.
Henri menduga, terjangan angin puting beliung yang melanda Babelan, disebabkan karena memang wilayah tersebut, sudah berdekatan dengan bibir pantai.
“Kemungkinan, karena di lokasi wilayah itu kondisinya terbuka, karena sudah berdekatan dengan pinggir pantai, ditambah angin puting beliung,” tandasnya.
Lanjut Henri, berdasarkan rilis dari BMKG, bahwa tanggal 15 Februari 2022, itu akan terjadi hujan disertai angin kencang. Kondisinya ini diprediksi akan terjadi sampai akhir bulan Februari. (pra)











