RADARBEKASI.ID, BEKASI – Membangun dan mengedukasi dongeng kepada anak-anak terus dilakukan oleh Komunitas Relawan Dongeng Kabupaten Bekasi. Lewat cara itu, Rian Hamzah, selaku ketua komunitas berharap dongeng dapat terus dikenal oleh generasi penerus bangsa.
Dongeng ialah termasuk sebuah cerita rakyat lisan yang tidak dianggap benar-benar terjadi oleh si empunya cerita. Dongeng juga tidak terikat oleh suatu tempat maupun waktu, karena dongeng diceritakan terutama untuk menghibur, menurut budayawan James Danandjaja.
Rian menyampaikan, komunitas Relawan Dongeng Kabupaten Bekasi hadir sejak 2019 sebagai sarana hiburan dan edukasi bagi anak-anak di wilayah Perumahan Mutiara Gading Desa Telajung Kecamatan Setu Kabupaten Bekasi.
“Kami hadir untuk membangun dan mengedukasi khazanah dongeng bagi anak-anak yang ada di wilayah Kabupaten Bekasi,” ujarnya kepada Radar Bekasi, Jumat (18/2).
Bukan hanya sekadar mendongeng, komunitas ini juga kerap kali membuka lapak baca bagi anak-anak serta milenial. Kegiatan itu dilakukannya secara rutin.
“Secara rutinnya kami membuka sesi mendongeng dan ngelapak itu tiga pekan sekali, tapi jika kami memiliki waktu luang maka kami akan lebih sering membuka sesi tersebut,” ucap pria berusia 48 tahun ini.
Selain di Desa Telajung, komunitas ini juga bergerak di beberapa wilayah Kabupaten Bekasi yang terdampak bencana. Mereka hadir untuk memberikan hiburan, semangat dan edukasi kepada anak-anak terdampak bencana. Beragam cerita dongeng disampaikan oleh komunitas ini kepada anak-anak.
“Dongeng yang kami sampaikan beragam, ada cerita tentang hewan, lingkungan dan nabi. Menyesuaikan situasi dan kondisi saja,” katanya.
Menurutnya, banyak hal yang bisa didapatkan melalui penyampaian dongeng yang benar. Dikatakan, ketika penyampaian dongeng yang disajikan mengenai tradisi dan kebudayaan, maka secara tidak langsung anak-anak akan mendapatkan edukasi mengenai hal tersebut.
“Ketika kita memberikan sebuah dongeng yang baik, contoh tentang tradisi dan budaya, maka melalui dongeng anak dapat belajar mengenal kebudayaan dan mengapresiasi positif perbedaan dan menambah wawasan. Dongeng juga dapat memberi pemahaman awal pada anak tentang toleransi menambah kognitif dan saling percaya,” tuturnya.
Diharapkan dengan hadirnya komunitas ini, edukasi dan khazanah dongeng dapat terus terbangun. Selain itu, dapat terus melestarikan dongeng kepada generasi penerus bangsa.
“Dengan hadirnya komunitas ini, saya harap dongeng bisa terus menjadi salah satu alat untuk mengedukasi dengan baik para generasi penerus bangsa dan dongeng tidak pernah terlupakan oleh generasi penerus bangsa” pungkasnya.
Memanfaatkan Teknologi Digital
Pandemi Covid-19 juga menghantam aktivitas Rian dalam mendongeng. Sebab, kegiatan yang bersifat tatap muka tak diperbolehkan guna menghindari penyebaran virus. Namun, Rian tak menyerah. Untuk tetap bisa berbagi cerita dongeng dirinya memanfaatkan teknologi digital dengan membuat channel youtube sekitar 2020.
“Saya membuat channel youtube yang isi kontennya adalah mendongeng,” jelasnya.
Saat ini, dirinya mengaku belum rutin mengunggah konten mendongeng di channel youtubenya. Namun dirinya memiliki komitmen untuk memperbanyak konten mendongeng.
“Sekarang ini masih jarang-jarang upload, karena sebenarnya channel yang saya beri nama “Rian Hamzah Channel Gado-gado” ini tidak hanya mengupload tentang dongeng saja, tapi ada juga puisi dan lain-lainnya,” ucap pria yang suka dongeng sejak kecil ini. Saat ini dirinya sedang membuat sebuah cerita dongeng untuk diikutsertakan dalam sebuah perlombaan dan akan diunggah di channel youtube pribadinya tersebut. (dew)
BIODATA
Rian Hamzah
Lahir: Sumedang, 15 September 1974
Pendidikan:
- SD Legok 2 Paseh Sumedang (1990)
- SMP Legok Paseh Sumedang (1993)
- SPP/SPMA Cimalaka Sumedang (1996)