Berita Bekasi Nomor Satu
Bekasi  

Ke Islamic Center Bekasi, Kang Emil Minta Desain Arsitektur Masjid

Gubernur Ridwan Kamil menyerahkan cinderamata kepada ketua pengurus Islamic Center Bekasi KH. Abid Marzuki.

RADARBEKASI.ID, BEKASI- Usai meresmikan Alun – Alun Bekasi dan gedung Creative Center Bekasi, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil yang lebih akrab dipanggil Kang Emil bersilaturrahmi di Islamic Centre Bekasi, Senin (21/2).

Pria yang akrab disapa Kang Emil ini, disambut para pengurus Yayasan Nurul Islam KH Noer Alie di Aula KH Noer Alie. Ada ketua Pembina Wikanda Darmawijaya, Atifah Hasan dan Ibu Suko Martono.

Juga ada Paray Said, Abid Marzuki, Heri Suko Martono, dan beberapa ketua bidang serta karyawan dari unit kerja. “Iyalah, dalam hal menyambut tamu, kita selalu serius,” kata Amin Idris, ketua bidang Humas Yayasan Nurul Islam menjawab wartawan.

Kunjungan Gubernur Emil ke Islamic adalah kesempatan pertama. Tapi, Kang Emil yang anak pejuang mengaku tertarik dan mendapat pelajaran dari pemaparan Abid Marzuki tentang sejarah Bekasi dan para ulama-ulama pejuang.

“Kakek saya juga pahlawan seperti KH Noer Alie. Beliau Panglima tentara Hizbulloh Purwakarta,” kata Kang Emil. Dari beliau Emil mengaku banyak mendapat pelajaran kepribadian sebagai muslim.

Namun kemudian Emil mengikuti minatnya menjadi arsitek. Lalu belajar di amerika, negara yang lebih maju dan modern. Jadi saya adalah pribadi yang islamis dan modernis.

***

Selain pengurus Islamic, Kang Emil juga mengundang Damin Sada dan para jawaranya. Emil mengaku cinta budaya, karena itu ia mencintai hubungan baik dengan para pengawal budaya.

Tapi sebetulnya, Emil mengaku kunjungannya ke Bekasi karena ingin minta maaf. Karena dari tiga tahun kepemimpinannya dua tahun di antaranya dihantam pandemi. Jadi hanya setahun yang efektif untuk konsolidasi. Dan pada saat ini mulai membangun, Covid menghantam.

Ada Rp 5 triliun anggaran terserap ke pandemi. Sehinga semestinya dana itu dipakai membangun masjid, infra struktur, membantu kegiatan sosial budaya dan keagamaan, terpaksa habis untuk mendanai pandemi.

Insya Allah tahun 2022 ini menjadi momentum terbaik. Karena pandeminya sudah mulai hilang dan saya bisa mengalokasikan dana tahun ini untuk pembangunan lagi.

Di Islamic Emil langsung membuka dialog dengan pembina YNI KH. Noer Alie, Ustazah Atifah Hasan yang juga ketua BKMT Jabar.

Dalam dialog langsung itu, ustazah langsung menitipkan masjid yang belum jadi. Padahal ini adanya di titik kota yang sangat strategis.

Kang Emil pun tidak banyak menjanjikan. Tapi dia meminta gambar arsitekturnya, “Insya Allah saya bisa balik lagi ke sini untuk merealisasikan kebaikan ini,” katanya.

Di sela silaturrahmi itu, kang Emil sempat memberikan cindera mata kepada KH. Dr. Abid Marzuki M.Ed.

“Selama pandemi saya melakukan kegiatan melukis. Salah satu lukisan saya ada yang dijadikan sajadah. Nah sajadah lukisan itulah sore tadi yang diberikan kepada Kiai Abid,” ungkap Kang Emil.

Sementara Jajaka pimpinan Damin Sada berkenan menyerahkan replika Golok Bekasi. (zar)