Berita Bekasi Nomor Satu

Harga Kebutuhan belum Stabil

DIALOG: Wakil Menteri Pertanian Harvick Hasnul Qolbi bersama Plt Wali Kota Bekasi Tri Adhianto ketika berdialog dengan pedagang di Pasar Baru Bekasi, Senin (7/3).Agenda tersebut sekaligus mengecek harga komoditas pangan yang mulai merangkak naik jelang Ramadan.RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI.

Radarbekasi.id, Bekasi – Setelah harga sejumlah komoditas melambung tinggi, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Harvick Hasnul Qolbi meninjau langsung harga kebutuhan pokok di Pasar Baru, Bekasi Timur, Kota Bekasi. Hasilnya, persediaan barang disebut tidak terganggu, hanya saja harga sejumlah komoditas melambung tinggi.

Harvick mengunjungi pedagang daging di kawasan Pasar Baru, hasilnya harga daging masih berkisar Rp 135 ribu per kg. Di pasar baru ia mendapat aspirasi dari pedagang daging agar harga bisa kembali stabil. Daya beli masyarakat dinilai masih stabil meski harga sejumlah kebutuhan mengalami kenaikan.

Disampaikan bahwa gejolak kenaikan harga terjadi pada komoditas di sektor pertanian, peternakan, dan perkebunan. Radar Bekasi terakhir kali mencatat naik dan masih tingginya harga komoditas terjadi pada kedelai, tahu dan tempe, daging, minyak goreng, gas LPG, hingga Bahan Bakar Minyak (BBM).

Kedatangannya kemarin merupakan tugas Presiden Joko Widodo kepada pemerintah pusat, provinsi, hingga kabupaten dan kota untuk menjaga stabilitas dan ketersediaan barang.

Ia meminta semua pihak mulai dari pemerintah, distributor, hingga pedagang bisa bekerja sama menjaga ketersediaan barang di bulan ramadan, termasuk tidak memanfaatkan situasi untuk meraup untung sebesar-besarnya.

“Pedagang juga kita harapkan jangan terlalu menaikkan harga sangat melambung. Terus di hulunya juga transportasinya, distribusinya, jangan dijadikan kesempatan bulan suci ini mencari untung yang sebesar-besarnya,” kata Harvick, Senin (7/3).

Terhadap kelangkaan sejumlah komoditas di pasar, pemerintah disebut tengah mencari jalan keluar permasalahan tersebut, termasuk daging yang sempat hilang di pasar lantaran pedagang mogok berdagang. Evaluasi mesti dilakukan setiap hari, mencari solusi bagi pengusaha, pedagang, dan masyarakat.

Jika didapati pelanggaran, pemerintah tidak segan untuk memberikan sanksi sesuai ketentuan yang berlaku.

“Kalau misalnya ada pelanggaran, semua dengan perangkatnya ya akan turun tangan, kalau tidak patuh dengan standar pemerintah tentunya,” tukasnya.

Sementara itu, Plt Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto menyampaikan tidak ada kendala pasokan barang, yang teridentifikasi saat ini adalah naiknya sejumlah kebutuhan masyarakat.

“Kalau menurut saya yang disampaikan pak Wamen, bahwa kendalanya adalah harganya memang agak sedikit naik,” ungkapnya.

Sementara terkait dengan daya beli masyarakat Kota Bekasi, Tri menilai roda perekonomian masih bisa bertahan selama daya beli masyarakat tetap stabil. Salah satu upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah mengatasi tingginya harga kebutuhan saat ini melalui operasi pasar murah, penyediaan minyak goreng di lingkungan masyarakat.

“Jadi artinya, kita mempersiapkan ada satu kepastian stok barang itu tetap tersedia,” tukasnya. (sur).