IMAM Ahmad bin Hanbal r.a pernah ditanya: “Wahai imam, kapankah waktu istirahat itu?” Beliau menjawab: (Istirahat yang sesungguhnya) pada saat engkau pertama kali menginjakkan kakimu di dalam surga”.
Di dalam Al-Quran Surat Al-Hijr ayat 99, Allah swt berfirman, “Dan beribadahlah engkau kepada Tuhanmu sampai datang kepadamu yang diyakini (kematian).
Ayat ini menunjukkan kepada kita bahwa setiap manusia yang hidup di dunia wajib beribadah kepada Allah swt dan tidak pernah berhenti dalam menjalankan syariat-Nya sampai ia wafat. Ia wajib sabar dalam melaksanakan ketaatannya kepada Allah swt juga dalam menjauhi dan meninggalkan maksiat serta tabah dalam menghadapi berbagai macam ujian juga cobaan.
Diceritakan bahwa wilayah Syam tahap demi tahap dapat ditaklukan oleh panglima Khalid bin Walid. Dalam sebuah kesempatan, seorang jenderal perang yaitu Dhirar bin Al-Azwar menyampaikan saran supaya panglima Khalid bin Walid beristirahat sejenak untuk menghilangkan lelahnya. “Panglima, ijinkan saya memimpin untuk menyerang musuh sehingga anda dapat istirahat sejenak” kata Dhirar. Namun Khalid bin Walid menolaknya dan menyampaikan pesan kepada Dhirar, “Dhirar, istirahat itu di surga kelak.”
Dalam kisah lain, Amirul mukminin Umar bin Abdul Aziz, baru saja hendak beristirahat sejenak karena rasa lelah satu malam mengurusi jenazah Sulaiman bin Abdul Malik. Ketika beliau hendak membaringkan tubuhnya, datang putra beliau yang bernama Abdul Malik mengingatkan, “Wahai Amirul Mukminin, apa yang mendorong anda membaringkan diri di siang ini?
Umar bin Abdul Aziz kaget dengan sebutan Amirul Mukminin itu dari putranya. Itu berarti urusan umat, bukan urusan keluarga. “Saya lelah dan butuh istirahat.” Jawab Umar bin Abdul Aziz. “Pantaskan anda beristirahat padahal banyak rakyat yang tertindas?” tanya anaknya.
“Wahai anakkku, semalaman saya lelah menjaga pamanmu. Nanti setelah dhuhur saya akan mengembalikan hak hak orang yang teraniaya.” “Wahai Amirul Mukminin, siapakah yang menjamin anda hidup sampai dzuhur jika Allah swt menakdirkanmu mati sekarang?.”
Mendengar ucapan dari putranya itu, Umar bin Abdul Aziz terperangah, lalu beliau memanggil anaknya untuk mendekat, lalu menciumnya dan berkata: “Segala puji bagi Allah yang telah mengaruniakan padaku anak yang telah membuatku menegakkan agama.”
Begitu pula saat Rasulullah saat diperintahkan oleh Allah swt untuk berdakwah, istri beliau Khadijah r.a pernah mengingatkan beliau agar istirahat sejenak. Rasulullah saw menjawab, “Wahai Khadijah, waktu tidur dan istirahat telah habis.”
Allah swt berfirman, “Maka apabila kamu selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah; dengan sungguh-sunggguh (urusan) yang lain.” (QS. Al-Insyirah: 7)
Menurut Tafsir Al-Madinah Al-Munawarah, ayat di atas mengandung makna apabila kamu telah menyelesaikan ibadah maka bersungguh-sungguhlah dalam berdoa. Dan jika kamu selesai beramal, maka mulailah dengan amalan yang lain, sehingga waktumu dapat diisi dengan amalan-amalan yang bermanfaat.
Ya Allah, limpahkanlah kesabaran kepada kami dan wafatkanlah kami dalam keadaan berserah diri (kepada-Mu). Amin. (*)










