RADARBEKASI.ID, BEKASI TIMUR – Beberapa waktu belakangan ini, setiap hari sejumlah warga masyarakat yang ada di Kota Bekasi mengantre untuk membeli minyak goreng (migor) baik di supermarket maupun ritel-ritel di Kota Bekasi.
Anterian yang melibatkan ratusan warga masyarakat Kota Bekasi akhir-akhir ini karena kelangkaan migor. Sehingga untuk mendapatkan migor mereka harus antre sejak pagi hari.
Ketua Komisi II DPRD Kota Bekasi Arif Rahman Hakim mempertanyakan, kemampuan komunikasi Pemkot Bekasi dengan perusahaan migor yang ada di Kota Bekasi.
“Kita sudah melakukan sidak (inspeksi mendadak) ke salah satu perusahaan migor di Jalan Perjuang Kecamatan Medansatria. Tapi memang sekarang ini langkanya juga bahan bakunya,” kata Arif kepada Radar Bekasi saat ditemui di lingkungan DPRD Kota Bekasi Jalan Chairil Anwar Kecamatan Bekasi Timur Kota Bekasi, Senin (14/3).
Bahkan, lanjut dia, perusahaan tidak ada pasokan bahan baku. Ini pun bukan persoalan di wilayah Kota Bekasi saja. Tetapi persoalan nasional.
Hal itu, di karenakan pembebasan ekspor sawit ke luar negeri dan untuk di dalam negerinya tidak tercover.
“Sekarang pemerintah sudah bikin aturan tidak ekspor keluar hanya untuk dimanfaatkan di dalam negeri. Saya melihatnya dari tingginya produksi sekarang. Mudah-mudahan bulan puasa nanti sudah membaik,” ucapnya.
Lebih lanjut, karena memang minyak kelapa sawitnya sudah ada di Indonesia. Kemudian, kalau pantau dari dinas terkait kurangnya pasokan di pasar.
Maka dari itu, dirinya ingin Dinas bisa berkomunikasi dengan perusahaan-perusahaan yang ada. Supaya bisa memberikan solusi untuk masyarakat Kota Bekasi.
“Jadi jangan lagi masyarakat Kota Bekasi sampai antre migor. Paling tidak ada perusahaan migor ada manfaat untuk masyarakat kita,” terangnya. (pay)0