Berita Bekasi Nomor Satu

Pedagang Akui Minyak Goreng Langka dan Mahal

Illustrasi Minyak Goreng

Radarbekasi.id, Bekasi – Harga minyak goreng di Pasar Cikarang, Kabupaten Bekasi, masih cukup tinggi dan langka. Saat ini, untuk harga minyak goreng kemasan berada di angka Rp 18 sampai Rp 20 ribu per liternya. Sementara, untuk harga minyak goreng curah, Rp 17 sampai Rp 18 ribu per liternya. Padahal, pemerintah telah menetapkan satu harga minyak goreng Rp 14 ribu per liternya.

Salah satu pedagang minyak goreng di Pasar Cikarang, Zakaria mengaku, harga jual minyak goreng yang masih tinggi, karena mengikuti harga di agen.

Sebab, harga minyak goreng dari agen yang masih tinggi. Dan apabila dirinya mengikuti harga yang ditetapkan oleh pemerintah, sudah pasti ia akan mengalami kerugian.

“Harga dari agen masih mahal. Makanya saya (pedagang) harus menjual di atas harga rata-rata, karena nggak mau rugi juga,” tuturnya kepada Radar Bekasi, Senin (14/3).

Sementara, warga yang membeli minyak goreng, Anih mengungkapkan, harus mengurangi pemakaian minyak goreng, selain harganya tinggi, barangnya juga langka.

“Untuk mengatasinya, saya harus mengurangi penggunaan minyak goreng saat memasak makanan,” bebernya.

Menyikapi hal itu, Pelaksana tugas (Plt) Bupati Bekasi, Akhmad Marjuki menuturkan, perihal langka dan tingginya harga minyak goreng, ia sudah minta dinas terkait untuk melakukan sidak ke sejumlah pasar. Kemudian, apabila memang perlu, pihaknya akan menyediakan minyak goreng dengan harga lebih murah dari pasaran.

Marjuki mengklaim, untuk di Kabupaten Bekasi, saat ini masih banyak ditemukan minyak goreng (tidak langka).

“Insya Allah di Kabupaten Bekasi belum ada tanda-tanda kepanikan dari masyarakat akan minyak goreng, karena masih banyak di pasaran,” ungkapnya.

Ia memastikan, ketersediaan minyak goreng pada saat puasa Ramadan sampai Idul Fitri, akan terpenuhi. Untuk itu, dalam waktu dekat, dirinya akan turun langsung ke pasar.

“Paling dua-tiga hari lagi, kami akan melakukan sidak ke pasar. Persediaan untuk puasa Ramadan, Insya Allah masih aman. Meski demikian, tetap dilakukan antisipasi dari sekarang, agar semua bisa terpenuhi,” tandas Marjuki. (pra)