RADARBEKASI.ID, BEKASI – Kecelakaan hebat menimpa jagoan Repsol Honda Marc Marquez, saat jalani sesi pemanasan MotoGP Indonesia 2022 di sirkuit Mandalika, Minggu (20/3). Pembalap berjuluk Bayi Alien tersebut terpelanting ke udara, dalam insiden yang lazim disebut kecelakaan high side.
Dalam insiden tersebut, Marc Marquez yang hendak menikung di Turn 7 kehilangan kendali motornya. Ia pun lantas terpelanting ke udara, sementara motornya sempat berputar cukup lama di udara. Akibatnya, motor RC213V yang ditunggangi MM93 pun ringsek. Sementara Marc Marquez sendiri masih bisa berdiri dan menjauh dari motor.
Marquez menuju paddock dan tempat peristirahatan tim. Dari tempat peristirahatan tim yang berada di belakang garasi, Marquez kemudian diangkut dengan mobil ke luar area sirkuit.
Peristiwa yang menyebabkan Marquez absen dalam laga MotoGP tersebut, ternyata bukan kecelakaan biasa. Namun, sejumlah warga sekitar dan budayawan setempat sudah memprediksi akan terjadi kecelakaan tersebut. Kondisi ini juga dikaitkan erat dengan konflik pembebasan lahan warga yang nilainya tidak sesuai.
“Dia (budayawan) bisa membaca situasi apa yang akan terjadi fase ke fase. Itu diprediksi nanti pertama (race) ini pasti ada yang jatuh,”kata Kepala Dusun Luwu, Abdul Muthalib kepada Radar Bekasi.
Menurut keyakinan masyarakat di sekitar Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), hujan pada race MotoGP kemarin sulit untuk dihindari meskipun telah menggunakan jasa pawang hujan.
Abdul Muthalib menjelaskan, tepat pada tanggal 20 Maret kemarin adalah hari pelaksanaan pesta atau upacara Bau Nyale. Upacara ini dilaksanakan setiap tanggal 20 bulan ke 10 menurut perhitungan bulan Sasak, dilanjutkan hari ini.
Kemarin, hujan deras, petir, dan pelangi disampaikan muncul berbarengan kemarin. “Mestinya dia (panitia) harus konsultasi sama budayawan disini. Sehingga kalau kita mau cari paling tidak April atau Mei, itu baru ngetop,” paparnya.
Meski Bau Nyale ini berangkat dari cerita cerita legenda Putri Mandalika. Namun, ada pesan moral yang dapat diambil oleh pemerintah atau penyelenggara event. Menurutnya, lebih baik jika pawang hujan yang digunakan jasanya pemeluk agama mayoritas di Lombok Tengah.
“Pawang itu diambil dari Bali atau dari mana itu, mestinya harus bisa ikut dengan agama mayoritas,” tambahnya.
Kecelakaan minggu siang kemarin ternyata bukan yang pertama bagi Marquez selama melintasi sirkuit mandalika, namun sudah empat kali. Ini merupakan kali ke-4 Marc Marquez terjatuh di sirkuit Mandalika.
Kecelakaan pertama dialami ketika menjalani sesi latihan bebas kedua (FP2) saat melibas tikungan 11 Sirkuit Mandalika, Jumat (18/3). Kemarin Sabtu(19/3), dia juga dua kali mengalami kecelakaan saat sesi kualifikasi pertama (Q1).
Setelah beberapa kali slide, Marquez mengalami lowside dan terjatuh di tikungan 13 ketika tersisa waktu lima menit sebelum bergegas kembali ke garasi untuk berganti motor dan kembali ke trek.
Di upaya terakhirnya, Marquez berupaya mendorong keras. Namun, dia kembali terjatuh karena lowside lagi, kali ini di tikungan 12, dan meluapkan amarahnya di atas gravel.
“Marc Marquez telah dinyatakan tidak dapat balapan, setelah pemeriksaan rumah sakit setempat dan dari staf serta dokter di sirkuit,” kata staf media tim Repsol Honda. Padahal, sebelumnya tim Repsol Honda sudah mempersiapkan motor untuk Marquez. Namun, setelah pengumuman tersebut, dia pun akhirnya gagal tampil di MotoGP Indonesia 2022. Marquez sendiri memang cukup sial selama akhir pekan ini.(sur/jpc)