Berita Bekasi Nomor Satu

Perundingan Damai Ukraina-Rusia: Abramovich Diracun

Roman Abramovich. Foto: Wall Street Journal

RADARBEKASI.ID, KIEV – Juru runding perdamaian Ukraina Rusia Roman Abramovich dilaporkan diracun seseorang. Miliarder Rusia itu diracun setelah perundingan Ukraina-Rusia di Kiev, awal Maret lalu.

Wall Street Journal dan outlet investigasi Bellingcat seperti dikutip Reuters, Selasa (29/3) melaporkan, Abramovich datang ke Kiev setelah menyanggupi permintaan Ukraina guna membantu merundingkan pengakhiran invasi Rusia ke Ukraina.

Selain Abramovich, ada dua anggota delegasi Ukraina yang ikut keracunan. Namun, peristiwa keracunan ini berusaha ditutupi oleh pihak Ukraina.

“Ada banyak spekulasi, bermacam-macam teori konspirasi,” kata juru runding Ukraina Mykhailo Podolyak.

Sementara anggota delegasi Ukraina lainnya Rustem Umerov mendesak orang agar tidak mempercayai “informasi yang belum terverifikasi”.

Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan, saat ini banyak pihak yang menginginkan berita yang sensasional. Namun demikian, dia meminta agar pihak-pihak yang berunding dengan Rusia tidak makan atau minum. “(dan) sebaiknya menghindari menyentuh permukaan,” kata dia.

Seorang pejabat AS mengatakan intelijen menduga faktor lingkungan yang buruk menjadi penyebab sakitnya Abramovich.

Mata Merah, Kulit Mengelupas

Menurut Wall Street Journal, Abramovich dan para perunding Ukraina menunjukkan gejala yang meliputi mata merah, keluar air mata terus menerus dan terasa menyakitkan, serta kulit wajah dan tangan yang mengelupas.

Abramovich dan para perunding Ukraina, termasuk Umerov yang anggota parlemen Tatar Krimea, sudah membaik.

Bellingcat mengatakan, kemungkinan Abramovich dengan zat kimia yang belum diketahui jenisnya. Mengutip para pakar, Bellingcat mengatakan dosis dan jenis racun yang digunakan tidak cukup untuk membunuh.
Dia menduga, pelaku hanya ingin menakut-nakuti para korban ketimbang menyebabkan dampak permanen. Para korban mengaku tak mengetahui siapa yang mungkin berusaha menyerang mereka.

Ketiga pria yang mengalami gejala ini hanya mengonsumsi air dan cokelat beberapa jam sebelum perundingan itu. Anggota tim keempat yang juga mengonsumsi item-item ini tidak mengalami gejala. (wsa)