RADARBEKASI.ID, BEKASI – Kebijakan pemerintah yang membolehkan mudik lebaran dengan syarat sudah vaksinasi dosis ke tiga (booster), membuat gerai vaksinasi kini diburu. Ya, sejumlah masyarakat Kota Bekasi saat ini berebut untuk mendapatkan vaksin dosis ke tiga. Namun karena dibatasi, banyak warga harus kecewa karena tidak mendapatkan vaksin Booster.
Seperti yang dialami oleh Yuliana Sari (31). Warga kelurahan Arenjaya Kecamatan Bekasi Timur ini, sejak dua hari lalu berburu vaksin booster. Namun sayangnya, dia bersama suaminya kalah cepat dengan warga lainnya yang sudah antri sejak subuh.
“Kemarin saya datang ke sini (puskesmas Arenjaya) jam 10.00 WIB, sudah kehabisan. Nah, tadi saya datang jam 7.00 WIB, katanya sudah habis juga,”kata Yuliana saat ditemui Radar Bekasi di Puskesmas Arenjaya, senin (28/3).
Setelah mendapat informasi vaksin booster kosong, Wanita yang mengaku akan mudik ke Sumatra Selatan ini langsung ke Puskesmas Duren Jaya kecamatan Bekasi Timur. Namun lagi-lagi, nasib baik belum berpihak. Sampai sana, petugas Puskesmas mengaku jika vaksin Booster sudah habis.”Harus cari tempat lain lagi, atau datang lebih pagi,”katanya.
Pantauan Radar Bekasi, di sejumlah Puskesmas di Kota Bekasi dipadati warga untuk mendapatkan suntik vaksin Booster. Pihak puskesmas membatasi setiap hari sekitar 100 dosis yang diberikan ke warga.”Kalau sudah habis 100 dosis, kami tutup,”kata salah seorang petugas puskesmas Arenjaya.
Kondisi serupa juga terlihat Stadion Patriot Candrabhaga, Kota Bekasi. Ratusan warga antri untuk mendapatkan vaksin Booster sejak pagi. Namun, banyak warga mengaku kecewa karena keterbatasan vaksin yang disediakan.
“Pas antrean saya masuk katanya vaksin jenis pfizernya sudah habus. Saya tanya ke ibu (petugas) tadi katanya belum ada kepastian pfizernya kapan masuk lagi,” kata Salah seorang warga, Dian (34).
Warga yang lain, Marwan mengaku datang untuk menuntaskan vaksinasinya yang ketiga. Izin mudik disambut baik setelah dua tahun menahan diri tidak bertemu dengan sanak kelurga di kampung halaman.
Awalnya, Marwan datang ke sentra vaksinasi di Stadion Patriot Candrabhaga. Namun informasi yang didapat, ketersediaan vaksin untuk booster di sentra vaksinasi stadion kosong, sehingga diarahkan ke sentra vaksin di alun-alun Bekasi.”Tadinya kan di GOR, tau-tau di GOR lagi kosong katanya, yaudah ke alun-alun sini,” paparnya.
Per tanggal 27 Maret kemarin, persediaan vaksin di Kota Bekasi sebanyak 69.900 dosis, terdiri dari lima merk vaksin. Capaian vaksinasi booster berdasarkan Fasilitas Kesehatan (Faskes) di tanggal yang sama sebanyak 278.153 jiwa atau 13,80 persen dari total jumlah sasaran vaksinasi. Maka, secara kasat mata, ada 278 ribu orang lebih masyarakat Kota Bekasi yang memenuhi persyaratan untuk mudik lebaran.
Sedangkan capaian vaksinasi dosis satu dan dua sudah mendekati sempurna, ada lebih dari 1,8 juta jiwa atau 91,40 persen yang telah mendapat suntikan dosis satu, serta lebih dari 1,6 juta jiwa yang mendapat suntikan dosis dua atau 80,72 persen.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bekasi mencatat animo masyarakat untuk vaksin dosis satu dan dua akhir-akhir ini sudah mulai menurun. Hal ini terjadi karena sudah sebagian besar populasi masyarakat Kota Bekasi telah mendapat suntikan dosis dari dan dua.
Sedangkan animo cukup tinggi ditunjukkan pada keinginan masyarakat untuk mendapat suntikan dosis ketiga atau booster.”Namun secara umum, animo masyarakat masih tinggi untuk vaksin dosis tiga atau booster,” ungkap Sekertaris Dinkes Kota Bekasi, Nia Aminah Kurniati.
Belum lama ini Presiden Joko Widodo mengumumkan masyarakat bisa kembali melaksanakan mudik lebaran tahun ini dengan syarat sudah menerima booster atau dosis ketiga vaksin Covid-19. Kebijakan ini disambut antusias oleh masyarakat Kota Bekasi, sudah dua tahun ini mereka tidak mudik ke kampung halaman, sejumlah warga yang ditemui di sentra vaksin alun-alun mengaku datang booster lantaran ada rencana mudik lebaran.
“Bagi masyarakat yang ingin melakukan mudik lebaran juga dipersilahkan, juga diperbolehkan, dengan syarat sudah mendapat dua kali vaksin dengan satu kali booster,” kata Presiden Jokowi belum lama ini.
Selama pelonggaran beberapa aktifitas masyarakat di bulan ramadhan dan lebaran nanti, presiden menekankan pelaksanaan Prokes secara ketat. Khusus untuk pejabat dan pegawai pemerintah masih dilarang buka puasa bersama dan open house tahun ini.
Tren temuan kasus baru per hari di Kota Bekasi semakin membaik dibanding puncak kasus bukan Februari lalu. Kasus baru pada tanggal 25 Maret tercatat 133 kasus, tanggal 26 sebanyak 129 kasus, terkahir pada tanggal 27 Maret sebanyak 85 kasus baru per hari.
Tren positif penyebaran Covid-19 di Indonesia menjadi perhatian presiden, mesti dipertahankan dengan menjaga kedisiplinan Prokes.”Semoga tren yang cukup baik ini dapat dipertahankan. Saya minta kita semuanya tetap menjalankan protokol kesehatan, disiplin menggunakan masker, rajin mencuci tangan, dan menjaga jarak,” tutup Jokowi.(sur)