Berita Bekasi Nomor Satu

Syarat Mudik, Peminat Vaksinasi Booster Membludak

TUNGGU PENUMPANG: Bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) menunggu penumpang, di Terminal Kalijaya, Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Senin (28/3). ARIESANT/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Antusias masyarakat untuk mendapatkan vaksin ketiga (booster) di Kabupaten Bekasi, terus meningkat setelah beredarnya aturan yang membolehkan mudik lebaran tahun ini, dengan persyaratan sudah harus divaksinasi ketiga.

Seperti terpantau di Sentra Vaksinasi Booster yang diadakan oleh KAI Commuter Line Indonesia, di Stasiun Cikarang, Kabupaten Bekasi, Senin (28/3).

Banyaknya masyarakat yang ingin mendapatkan vaksinasi booster, kuotanya langsung ludes, sehingga ada yang harus kecewa, karena tidak kebagian.

“Ya saya tadi pagi sudah datang, dapat antrian nomor 201, barusan katanya cuma bisa sampai nomor 200, jadi saya sudah tidak kebagian,” ujar warga Cikarang, Eva (19).

Alasannya ingin vaksinasi booster, sebagai syarat untuk mudik lebaran. Ia juga mengaku sangat kecewa, dengan aturan yang telah dilonggarkan saat melakukan perjalanan mudik, tidak diimbangi pelayanan

Hal senada dialami warga asal Cikarang, Sheila (20), yang harus menerima kenyataan tidak bisa mendapat vaksinasi booster, lantaran kehabisan. Menurutnya, untuk mendapat vaksinasi booster sangat sulit. Padahal, dirinya sudah mendatangi beberapa lokasi, tapi selalu kuotanya habis.

Sementara itu, Vice President Communication KAI Commuter Line (KCI), Anne Purba menjelaskan, sejak diadakan vaksinasi pertama dan kedua hingga booster, pihak KAI selalu mendukung percepatan vaksinasi. Pasalnya, antusias penumpang yang sangat tinggi setiap harinya.

“Karena bagaimanapun, pengguna jasa Commuter Line ini sangat tinggi sekali. Satu minggu terakhir, sudah di atas 550 ribu per harinya,” ucapnya saat meninjau pelaksanaan vaksinasi booster di Stasiun Cikarang.

Dalam acara vaksinasi booster kali ini, dirinya tidak menyangka antusias masyarakat cukup tinggi. Dari 200 dosis vaksin Astrazeneca yang disediakan, banyak warga yang masih berdatangan, sehingga tidak bisa dilayani.

Sejak aturan pencabutan marka jarak tempat duduk bagi penumpang di atas KRL Jabodetabek oleh PT Kereta Api Indonesia, jumlah pengguna jasa kereta Commuter Line, meningkat tajam.

Peningkatan penumpang mencapai 13 persen, dari sebelumnya KAI Commuter Line melayani 400 ribu orang per hari, saat ini sudah melebihi angka 550 ribu.

“Peningkatannya itu kalau kami lihat antara 10 persen hingga 13 persen. Kalau sebelumnya, itu kami masih melayani di bawah 400 ribu, tapi saat ini sudah lebih dari 550 ribu,” terangnya. (pra)