RADARBEKASI.ID, BEKASI – Jam pelajaran sekolah jenjang SD dan SMP di Kota Bekasi tidak dikurangi selama bulan suci Ramadan. Pasalnya, sudah dikurangi sebelumnya dari 45 menit menjadi 35 menit.
Memasuki Ramadan, sekolah akan libur mulai 1-3 April 2022. Proses belajar mengajar normal dimulai 4 April selama satu minggu dan selebihnya akan diisi dengan kegiatan pembinaan penumbuhan budi pekerti.
Kepala SMPN 1 Kota Bekasi Muktia Wahyudi Isra menjelaskan, pembinaan penumbuhan budi pekerti akan diberikan kepada siswa selama bulan Ramadan.
“Saat Ramadan kegiatan siswa kelas 7 dan 8 difokuskan pada pembelajaran penumbuhan budi pekerti, sementara kelas 12 nya difokuskan pada kegiatan ujian sekolah,” ujarnya kepada Radar Bekasi, Rabu (30/3).
Ia menjelaskan, penumbuhan budi pekerti dikemas dalam kegiatan pesantren kilat. Adapun pelaksanaannya dilakukan secara tatap muka langsung.
“Rencananya kami akan laksanakan secara tatap muka, karena tahun sebelumnya kegiatan serupa dilaksanakan secara daring,” ucapnya.
Materi penumbuhan budi pekerti meliputi, materi keagamaan yang akan diisi oleh guru agama. Tentunya kegiatan tersebut tetap harus menerapkan protokol kesehatan.
“Materinya seputar keagamaan, jadi materinya akan diisi langsung oleh guru kami di sekolah. Karena tatap muka, penerapan prokes tetap kami lakukan,” katanya.
Menurut Muktia, selama Ramadan tidak ada lagi pengurangan jam mata pelajaran. Sebab sejak pandemi Covid-19, pengurangan tersebut sudah dilakukan.
“Tidak ada lagi pengurangan jam belajar, karena di masa pandemi kegiatan pembelajaran sudah dikurangi waktunya. Yang secara normalnya 45 menit sekarang menjadi 35 menit,” katanya.
Hal senada dikatakan Kepala SDN Jatimekar VI Kota Bekasi Agam. pembinaan penumbuhan budi pekerti akan mengisi kegiatan siswa selama bulan Ramadan di sekolah.
“Sebagian besar kegiatan siswa akan diisi dengan pembinaan penumbuhan budi pekerti, jadi kami akan bentuk panitia untuk proses pembelajaran siswa selama bulan Ramadan,” katanya.
Sama dengan tingkat SMP, pada tingkat SD juga tidak lagi mendapatkan pengurangan jam pelajaran. Yaitu akan tetap dilaksanakan selama kurang lebih 30 menit, dengan penerapan secara langsung.
“Intinya kita tidak akan melakukan kegiatan melebihi jam 12 dan rencananya rangkaian kegiatan akan dilaksanakan tatap muka dengan tetap menerapkan protokol kesehatan,” pungkasnya. (dew)











