RADARBEKASI.ID, BEKASI – Unit Transfusi Darah Palang Merah Indonesia (UTD PMI) Kota Bekasi kekurangan pasokan stok darah sejak awal tahun 2022. Penurunan stok darah mencapai 50 persen.
Humas Pencari Pelestari Donor Darah Sukarela (P2D2S) UTD PMI Kota Bekasi, Ayu Mekar Sari (26) menjelaskan, penurunan jumlah stok darah sudah terjadi sejak Pandemi Covid-19.
Diakuinya, stok darah stabil di tahun 2019. Masuk tahun 2020 penurunan stok terjadi mencapai 80 persen, tahun 2021 dan 2022 mencapai 50 persen.
“Untuk tahun ini tahun 2022 sangat menurun. Tahun 2021 menurun 50 persen, dan tahun 2022 tetap di 50 persen,” ujarnya kepada Radar Bekasi,Selasa (5/4).
Pada awal Januari pasokan stok darah sempat naik 70 persen, namun mengalami penurunan kembali mencapai 50 persen menjelang bulan Ramadan.
“Januari sempat naik 70 persen tapi, selama Ramadan benar-benar mengalami penurunan sampai 50 persen,” ujarnya.
Sementara untuk menutupi kekurangan stok darah, pihak UTD PMI Kota Bekasi sudah mengajukan ke instansi atau lembaga untuk tempat donor darah, hingga memanfaatkan bus donor serta motor donor.
“Stok darah mengalami penurunan, maka nya kita ngajuin tempat untuk donor darah seperti ke perumahan, rumah sakit, gereja, mal, kita juga memanfaatkan bus donor. Kalau pendonor malas keluar kita nyediain motor donor,” tegasnya.
Menurunnya stok darah, diakibatkan kurangnya pendonor karena pandemi yang sempat membuat pendonor khawatir. Padahal kata dia PMI menjamin setiap pengambilan darah dengan protokol kesehatan ketat dan menjaga tetap steril.
“Karena pandemi takut jarum suntik ga steril, padahal kita tetap gunakan prokes sampai swab dua kali dalam seminggu untuk petugas,” kata Ayu.
Adapun stok darah di UTD PMI Kota Bekasi hingga Selasa (5/4), berjumlah 272 kantong untuk golong darah O, 154 kantong untuk golong darah A, 222 kantong untuk golong darah B, dan 87 kantong untuk golong darah AB.
Selain itu untuk target per tahunnya UTD PMI Kota Bekasi menargetkan 7000 stok darah.
“Untuk target pertahun kita menargetkan 7000 kantong darah, di bulan Maret lalu sempat mencapai 3000 kantong darah namun masih terbilang kurang karena kebutuhan rumah sakit yang banyak,” tutupnya. (cr1).










