RADARBEKASI.ID, BEKASI – Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bekasi masih menunggu hasil laboratorium dari sampel air Kali Bekasi yang diduga tercemar. Kerjasama dengan pemerintah Kabupaten Bogor dan Provinsi Jawa Barat juga akan dilakukan agar pencemaran tak terulang.
“Untuk hasil (uji laboratorium) belum keluar, nanti secepatnya kita kasih tau bilamana sudah keluar hasilnya,” ujar Zeno Bakhtiar, Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bekasi saat dihubungi Radar Bekasi, Selasa (5/4).
Zeno mengatakan terus berkoordinasi dengan pihak DLH Kabupaten Bogor terkait pencemaran Kali Bekasi yang diduga terjadi mulai dari hulu aliran sungai Cileungsi Kabupaten Bogor. Pasalnya perlu tindakan nyata dalam upaya mencegah pencemaran.
“Kurang lebih 72 perusahaan industri yang ada disana, dan kita berkali-kali sering berkordinasi dengan pihal DLH Kota Bogor perihal pencemaran ini,” tuturnya.
Dalam waktu dekat DLH Kota Bekasi akan mengadakan pertemuan sekaligus diskusi teknis penanganan pencemaran dengan DLH Provinsi, DLH Kabupaten Bogor, serta Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas (KP2C).
“Dalam waktu dekat kita akan mengadakan diskusi perihal teknis lebih tinggi dalam penanganan kali Bekasi supaya kejadian ini tidak terulang kembali, kita akan libatkan DLH Provinsi, DLH Kabupaten Bogor, dan KP2C,”tegasnya.
Diakuinya DLH Kota Bekasi sendiri sempat berkunjung ke DLH Kabupaten Bogor sebelum Kali Bekasi dipenuhi busa dan berbau.
“Kami baru haris Kamis kemarin berkunjung dari sana, eh kejadiannya hari Jumat. Kami sering sekali berdiskusi dengan temen-temen DLH Kabupaten tapi belum ada tindakan atau aksi dari hulu,” kata Zeno.
Sementara, Ketua Komunitas Peduli Sungai Cileungsi Cikeas (KP2C), Puarman mengatakan, hasil dari pengecekan sampel air aliran sungai Cileungsi yang di ambil Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bogor pada Jumat (23/3) belum keluar.”Belum keluar hasil dari pengecekannya,” singkatnya. (cr1).











