Berita Bekasi Nomor Satu

Rutin Tadarus hingga Sahur

BACA ALQURAN:Sejumlah jemaah putri melakukan tadarus Alquran di Musala Miftahul Huda, Jalan Adipatikarna, Kampung Pasir Limus, Desa Wangun Harja, kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi. ROBBY HAMZAH/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Ramadan menjadi momentum yang ditunggu-tunggu bagi umat muslim. Sebab bulan yang penuh berkah ini dimanfaatkan untuk berlomba-lomba mengumpulkan amal ibadah, salah satunya dengan tadarus Alquran.

Bulan Ramadan akan sering menjumpai orang menunaikan ibadah baik di masjid maupun musala. Terutama di malam hari selepas menunaikan ibadah salat tarawih.

Misalnya seperti di Musala Miftahul Huda, Jalan Adipatikarna, Kampung Pasir Limus, Desa Wangun Harja, kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi. Sudah menjadi agenda rutin tiap Ramadan dengan sekitar puluhan orang bertahan di musala selepas tarawih untuk melanjutkan tadarus Alquran.

“Ini sudah agenda rutin tiap tahunnya selama bulan Ramadan, melakukan tadarus sampai membangunkan sahur keliling,” ucap Fadillah (23) selaku pengurus Musala kepada Radar Bekasi, Selasa (14/4).

Adapun yang melakukan tadarus lebih sering dijumpai di musala tersebut adalah anak-anak kisaran umur 15 tahun. “Karena anak-anak jauh lebih mudah untuk diarahkan dan dengan niat membangun ke Istiqomah dalam beribadah di bulan ramadan,”tuturnya.

Tadarus Alquran di Musala Miftahul Huda sendiri dimulai seusai salat tarawih sampai pukul 23.00.

Salah satu anak-anak yang melaksanakan tadarus Fira (14) mengatakan gembira melakukan tadarus Alquram selama bulan suci Ramadan. Selain program rutin selama bulan Ramadan, tadarus bisa menambah ilmu dan pahala.

” Selain menambah kegiatan di bulan ramadan, tadarus juga salah satu kebiasaan di Musala Miftahul Huda. Karena tadarus berjamaah jauh lebih menambah semangat,” ujar Fira kepada Radar Bekasi, Selasa (14/4).

Selain itu Fira mengatakan tadarus dari keinginan sendiri. Tanpa ada paksaan dari siapapun karena ini sudah keharusan sebagai umat muslim melakukan dan mencari pahala sebanyak-banyak selama bulan ramadan.

“Keinginan sendiri, karena daripada ngabisin waktu ga jelas, saya lebih baik nyari pahala dengan bertadarus,” tutupnya. (cr1).