RADARBEKASI.ID, BEKASI –Pelaksana tugas (Plt) Bupati Bekasi, Akhmad Marjuki, mendorong agar produk yang dihasilkan oleh pelaku Usaha Kecil Menengah (UKM) Pondok Pesantren (Ponpes) untuk segera didaftarkan dalam e-katalog Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi.
Hal ini disampaikan Marjuki saat menghadiri kegiatan Kunjungan Kerja Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, dalam Program One Pesantren One Product (OPOP) Pemerintah Provinsi Jawa Barat.
“Sebagai bentuk dukungan nyata Pemkab Bekasi terkait program ini, saya mendorong produk-produk UKM untuk didaftarkan pada e-katalog Pemkab Bekasi, sehingga nantinya bisa memilih produk tersebut,” kata Marjuki saat meninjau UKM, di Pondok Pesantren PINK 03, Tambun Selatan, Kabupaten Bekasi.
Ia juga telah menginstruksikan kepada Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkab Bekasi, untuk memprioritaskan produk buatan dalam negeri dalam setiap kegiatan yang dilaksanakan. Hal ini, sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo terkait Aksi Afirmasi Bangga Buatan Indonesia.
“Saya akan anjurkan semua OPD yang mau adakan kegiatan, bisa memprioritaskan produk-produk UKM daerah,” terangnya.
Sedangkan untuk program OPOP ini, Pemkab Bekasi mendukung penuh dan meminta agar seluruh Ponpes yang ada di Kabupaten Bekasi, untuk segera mendaftar dalam program tersebut, dikarenakan dari 285 pesantren yang ada, baru 35 Ponpes yang mengikutinya.
“Ponpes Di Kabupaten Bekasi ada 285, yang baru masuk program OPOP ada 35. Masih sedikit itu, makanya kami berharap yang belum masuk agar mempersiapkan diri untuk bisa masuk,” harapnya.
Sementara itu, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, dalam sambutannya menyampaikan, bahwa program tersebut dilaksanakan dengan harapan agar Ponpes yang ada di Jawa Barat, bisa mandiri secara ekonomi, dan tidak hanya bergantung pada bantuan negara.
“Selama ini, Ponpes kurang berdaya jika tidak ada bantuan dari negara. Kami coba naikkan pemberdayaan ekonominya melalui program ini,” ujar pria yang akrab disapa Kang Emil ini.
Lanjut Emil, bahwa nantinya program ini akan memiliki dua tahap, dimana pada tahap pertama merupakan pendaftaran hingga pondok Ponpes berhasil membuat produknya secara mandiri. Lalu, di tahap kedua, nantinya Pemprov Jawa Barat berencana untuk menyiapkan lahan dan pengelola bisnisnya, agar produk-produk tersebut bisa lebih berkembang.
“Ini adalah tahap pertama, dimana kami mengumpulkan Ponpes yang punya niat untuk mandiri secara ekonomi. Tahap kedua, sedang diusahakan untuk disiapkan lahan produksi secara besar dan dikembangkan,” terangnya.
Untuk diketahui, program OPOP merupakan program yang dicanangkan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat, dengan tujuan untuk menciptakan kemandirian umat melalui para santri, masyarakat dan Ponpes itu sendiri, agar mampu mandiri secara ekonomi, sosial dan juga untuk memacu pengembangan skill, teknologi produksi, distribusi, pemasaran melalui sebuah pendekatan inovatif dan strategis.
Kegiatan tersebut, turut hadir Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Bekasi, Iyan Priyatna, Camat Tambun Selatan, Junaefi, Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat, Kusmana Hartadji, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Barat, Iip Hidajat, serta Pimpinan Ponpes PINK 03, Muadji Haromain. (and/adv)