Berita Bekasi Nomor Satu
Bekasi  

Hari ini Ganjil Genap di Tol Japek

Illustrasi: Kendaraan memadati tol Jakarta-Cikampek di kawasan Karawang, Jawa Barat, kemarin (24/12). Untuk mengurai kepadatan, Jasa Marga memberlakukan rekayasa lalu lintas mulai Km 47 hingga Km 61 arah Cikampek. (IMAM HUSEIN/JAWA POS)

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Akhir pekan kemarin PT Jasa Marga Tbk mencatat ada 312 ribu kendaraan bergerak meninggalkan Jakarta, Bogor, Tangerang, dan Bekasi (Jabotabek). Sementara total 140.715 penumpang Kereta Api Indonesia (KAI) jarak jauh ke berbagai daerah pada masa mudik dengan total keterisian kereta mencapai 60 persen. Menjelang puncak arus mudik 28 April mendatang, kepolisian bersama dengan pihak-pihak terkait melakukan uji coba sistem Ganjil Genap (Gage) di ruas jalan tol hari ini, Senin (25/4).

Uji coba sistem Gage di ruas tol Japek dimulai hari ini pukul 11:00 WIB sampai pukul 13:00 WIB, mulai dari Gerbang Tol (GT) Cikampek KM 47 sampai GT Cikampek Utama KM 70. Hari berikutnya berlangsung di jam yang sama mulai dari GT Cikampek KM 47 sampai GT Palimanan KM 188.

Hari terakhir uji coba sistem Gage dimulai pukul 10:00 WIB sampai pukul 17:00 WIB mulai dari GT Cikampek KM 47 sampai GT Kalikangkung KM 414. Corporate Communication and Community Development Group Head PT Jasa Marga Tbk, Dwimawan Heru menyampaikan bahwa Jasa Marga akan mendukung penerapan rekayasa lalu lintas hasil diskresi kepolisian.

Lebih lanjut disampaikan Heru, diskresi kepolisian berupa sistem Contra Flow akan dilakukan jika terjadi kepadatan. Kebijakan ini sesuai dengan hasil yang disampaikan oleh pihak kepolisian.”Selain itu, jika terjadi kepadatan melebihi batas maksimal, maka akan dilakukan diskresi kepolisian dengan rekayasa lalu lintas One Way,” ungkapnya, Minggu (24/4).

Dalam mendukung uji coba Gage di jalan tol, pihaknya telah menyiapkan petugas, perambuan, dan menyampaikan informasi melalui Dynamic Message Sign (DMS) bagi pengguna jalan. Pihaknya meminta maaf atas ketidaknyamanan pengguna jalan akibat rekayasa lalu lintas tersebut, serta menghimbau masyarakat dapat mematuhi peraturan dan arahan petugas di lapangan.

Pada masa mudik H-9 dan H-10 kemarin, PT Jasa Marga Tbk mencatat ada 312 ribu kendaraan meninggalkan Jabotabek. Jumlah arus lalu lintas dua hari tersebut didominasi 46,7 persen atau 76.971 kendaraan ke arah timur menuju Tol Trans Jawa dan Bandung. Sementara arus lalu lintas ke arah barat menuju Merak dan ke arah selatan menuju Puncak masing-masing 30,9 persen atau 96,527 kendaraan dan 22,5 persen atau 70.238 kendaraan.

“Total volume Lalin yang meninggalkan wilayah Jabotabek ini turun 7,8 persen jika dibandingkan lalin normal periode November 2021 dengan total 339.205 kendaraan,” tukasnya.

Peningkatan persentase jumlah kendaraan hanya terjadi menuju ke Tol Trans Jawa sebesar 0,2 persen.

Sementara itu, PT KAI mencatat pada periode H-9 dan H-10 jumlah penumpang kereta jarak jauh ke berbagai daerah sebanyak 140.715 penumpang, dengan okupansi mencapai 60 persen. Sebanyak 1.444.135 tiket kereta api jarak jauh untuk memberangkatkan penumpang ke berbagai daerah telah terjual, jumlah ini 56 persen dari total tiket yang tersedia.

Vice President (VP) Public Relations PT KAI, Joni Martinus menyampaikan tanggal 29 dan 30 April menjadi favorit tanggal keberangkatan pemudik.”Tanggal yang menjadi favorit masyarakat untuk mudik adalah keberangkatan (tanggal) 20 dan 30 April, atau H-3 dan H-2 lebaran,” paparnya.

Pihaknya mengajak masyarakat untuk dapat segera pulang ke kampung halaman guna mengurangi kepadatan menjelang lebaran.”Hal tersebut juga sesuai dengan anjuran Presiden RI Joko Widodo yang meminta masyarakat untuk mudik lebih awal dan menggunakan angkutan kereta api,” tambahnya.

Selama perjalanan mudik, PT KAI memberikan takjil gratis kepada penumpang, 34.400 paket takjil tersebar di 21 stasiun kereta api. Penumpang diminta tetap menerapkan protokol kesehatan, diantaranya tidak berlama-lama memakai masker kembali setelah selesai makan dan minum.

Di waktu berbeda, Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan MTI Pusat, Djoko Setijowarno memberi beberapa catatan keselamatan mudik di jalan tol. Ia menyampaikan bahwa pilihan mudik menggunakan jalan tol masih cukup tinggi, terutama setelah jaringan Tol Trans Jawa terhubung tahun 2018 silam.

Hasil survei ketiga Balitbang Kemenhub menyebut 24,1 persen pemudik memilih menggunakan jalan Tol Trans Jawa, lebih tinggi dibandingkan hasil di ruas tol lain. Maka, harus banyak upaya yang dilakukan oleh PT Jasa Marga Tbk dalam melayani pengguna jalan Tol Trans Jawa.

“Jaringan jalan Tol Trans Jawa yang mayoritas diusahakan oleh PT Jasa Marga harus melakukan banyak upaya dalam memenuhi layanan bagi pemudik,” katanya.

Upaya tersebut diantaranya penambahan fasilitas toilet portable, mensosialisasikan dan menerapkan Prokes Covid-19, menginformasikan kapasitas parkir kepada pengguna jalan sebelum masuk rest area, hingga penyediaan sarana perambuan. Selanjutnya, memastikan RAMS, CCTV, Public Address, Videotron, dan nomor pengaduan berfungsi, memastikan ketersediaan BBM, serta menyampaikan informasi saat diberlakukan One Way.

Djoko juga meminta pengguna jalan untuk tidak beristirahat di bahu jalan tol lantaran baju jalan tersebut sedianya berfungsi untuk keadaan darurat. Euforia masyarakat memilih jalan tol membuat rest area tidak menampung pemudik untuk beristirahat, akhirnya pengguna jalan menggunakan bahu jalan tol untuk beristirahat.

“Ke depan, pembenahan penataan di sejumlah rest area harus dilakukan supaya rest area bukan lagi sebagai salah satu penyebab kemacetan dengan antrian masuk yang cukup panjang,” tukasnya. (Sur)