RADARBEKASI.ID, BEKASI – Hingga H-4 jelang Hari Raya Idulfitri 1443 Hijriah, pemudik yang menggunakan jasa bus Antar Kota dan Provinsi (AKP) di kawasan Bulak Kapal, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Kamis (28/4) terbilang tinggi.
Kenaikan jumlah penumpang dirasakan sejumlah Agen Bus jauh dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, imbas dari Pandemi Covid-19.
“Alhamdulillah nih dari pihak agen juga merasa banyak peningkatan dari segi penumpang ya. Jelas ada kalau diperkirakan dengan persentase sekitar 50 persen (peningkatan), ada lah,”ujar salah satu perwakilan Agen Bus Bulak Kapal Bekasi,Wahyu (26) saat ditemui di lokasi, Kamis (28/4).
Ia memperkirakan persentase jumlah penumpang dibandingkan dua tahun terakhir mengalami peningkatan. Tahun 2020 sekitar 30 persen, 2021 sekitar 50 persen, dan untuk tahun 2022 lebih dari 50 persen apalagi puncak arus mudik masih berlangsung.
Pantauan Radar Bekasi, sebanyak seribu lebih pemudik memadati dan menunggu bus di ruas jalan HM Joyomartono, Bulak Kapal, Bekasi Timur, Kota Bekasi, Kamis (28/4).
Lanjut Wahyu, beberapa penumpang pun sudah memesan tiket sebelum bulan puasa. Adapun kota wilayah Provinsi Jawa Tengah menjadi kota tujuan tertinggi selama mudik tahun ini.
“Dari sebelum puasa sudah ada, kalo paling banyak orang itu ke Jawa Tengah. Paling laku ke Jawa Tengah,” jelasnya.
Namun harga tiket tahun ini juga dikeluhkan sejumlah pemudik karena kenaikan hingga 100 persen dari harga normal atau tahun-tahun sebelumnya.
“Itu kan udah pasti mungkin kalau dari pihak perusahaan yang ngasih harga, kalau dari segi penumpang ada kenaikan kayak gitu wajar tapi ada juga yang bilang ga wajar karena kenaikan nya 100 persen lebih,” pungkasnya.
Adapun harga tiket jurusan Jawa Tengah harga normal sebelumnya untuk bus eksekutif sebesar Rp 210 ribu, Bus VIP Rp 80 ribu, Bus Patas Rp 140 ribu, dan bus double decker untuk bagian bawah Rp 230 ribu bagian atas Rp 330 ribu.
Sedangkan untuk harga tahun ini untuk untuk bus eksekutif sebesar Rp 480 ribu, Bus VIP Rp 410 ribu, Bus Patas Rp 380 ribu, dan bus double decker untuk bagian bawah Rp 530 ribu bagian atas Rp 620 ribu.
Wahyu memprediksi untuk puncak kemacetan keberangkatan diperkirakan Kamis (28/4) hingga Jumat (29/4). “Hari ini sama besok, kalau tanggal 30 mungkin udah menurun. Tapi dari segi perkiraan orang-orang agen sini tanggal 29 puncaknya,” tegasnya.
Sementara salah satu penumpang Ari (32) yang hendak mudik ke Blora, Jawa Tengah sudah membeli tiket bus awal puasa Ramadan 2022 mengantisipasi kehabisan tiket.
” Saya mudik ke Blora Jawa Tengah, saya sih udah beli tiket dari awal puasa, takut kehabisan,” ujarnya saat ditemui di lokasi, Kamis (28/4).
Setelah dua tahun tidak mudik, kini ia mengaku bisa merasakan mudik kembali dengan istri dan anaknya. Ia juga mengakui harga tiket dua kali lipat lebih mahal. Meski begitu ia memahami kondisi tersebut yang kerap ditemui setiap tahun.
“Klo saya udah dua tahun ini ga mudik emang, makanya saya ini pas tau ga ada larangan langsung pulang, tiket kemarin yang saya lihat paling murah Rp 300 ribu, yang paling tinggi bus tingkat itu Rp550 ribu tapi ya mau gimana lagi,” tegasnya.
Ia sudah mempersiapkan kebutuhan selain vaksin guna syarat mudik, juga obat-obatan serta makanan selama perjalanan mudik berlangsung.
“Saya sudah vaksin sama keluarga, selain itu kita sudah mempersiapkan obat-obatan dan makanan untuk perjalanan mudik,” tutupnya. (cr1)











