Berita Bekasi Nomor Satu

One Way Arus Balik Sampai Halim

ARUS BALIK : Sejumlah kendaraan memadati Jalan Ahmad Yani, Bekasi Selatan, Kota Bekasi, Kamis (5/5). Arus balik di Jalan Arteri sudah mulai terlihat, Polisi prediksi puncak arus balik terjadi pada 7-8 Mei 2022. RAIZA SEPTIANTO/RADAR BEKASI

RADARBEKASI.ID, BEKASI – Arus balik diprediksi memasuki puncaknya mulai hari ini, rekayasa lalu lintas akan diberlakukan di ruas jalan tol, diantaranya One Way, Ganjil Genap (Gage), dan Contraflow. Kemarin, arus kendaraan pemudik di jalan arteri Bekasi sudah mulai nampak, pemudik di jalan arteri juga diprediksi akan memasuki puncaknya pada hari ini.

Di ruas jalan rol, rekayasa lalu lintas arus balik terbaru yang akan diberlakukan Jumat (6/5) berupa sistem One Way dan Gage mulai dari KM 414 Tol Kalikangkung sampai dengan KM 47 Tol Jakarta Cikampek. Sedangkan Sabtu (7/5) dan Minggu (8/5) diberlakukan One Way dan Gage mulai dari KM 414 Tol Kalikangkung sampai KM 3,5 Tol Halim Perdanakusuma.

Petugas gabungan di Bekasi sudah bersiap untuk mendukung rekayasa lalu lintas di dalam tol. Jika kepadatan volume lalu lintas terjadi hari ini sampai dengan hari Minggu nanti, maka Gerbang Tol (GT) Bekasi Barat dan Bekasi Timur menuju ke arah Cikampek ditutup, pengendara diarahkan melalui jalan arteri.

“(Tanggal) 6, 7, 8 itu diberlakukan sekaligus sosialiasi kepada masyarakat akan diberlakukan one way dari Kalikangkung, Jawa Tengah sampai ke Halim, Jakarta. Sehingga nanti pengendara yang melakukan arus balik dari Jakarta menuju Jawa akan melalui jalur alternatif yang ada,” ungkap Kapolres Metro Bekasi Kota, Kombespol Hengki, Kamis (5/5).

Sebelumnya, kepolisian merilis jalur alternatif yang dapat dilalui oleh pengendara dari arah Jakarta menuju Bandung. Pengendara dapat melalui Jagorawi, Puncak, Cisarua, Cipanas, Cianjur, Sukaluyu, Cipatat, Padalarang, Bandung.

Jalur alternatif lainnya yakni, Jagorawi, Cibubur, Cileungsi, Cianjur, Jonggol, Padalarang, Bandung. Jalur alternatif ketiga, Kalimalang, Kedungwaringin, Karangan, Purwakarta, Wanayasa, Lembang, Bandung. Jalur alternatif yang terkahir, Kalimalang, Kedungwaringin, Karangan, Purwakarta, Sukatani, Darandang, Cikalong, Padalarang, Bandung.

Hengki menyebut sarana dan prasarana hingga personil sudah siap untuk menghadapi arus balik di jalan-jalan arteri. Sosialisasi jalur-jalur alternatif kepada masyarakat sudah dilakukan melalui pemasangan spanduk dan pesan singkat.

“Spanduk sosialisasi sudah dipasang di banner agar masyarakat tahu, termasuk ke group-group WhatsApp,” tambahnya.

Petugas akan ditempatkan di GT Bekasi Barat dan Bekasi Timur untuk menghalau pengendara masuk ke Jalan Tol Japek menuju ke arah Cikampek. Keberadaan petugas termasuk untuk memberikan informasi jalan arteri yang bisa dilalui untuk mencapai tujuan.

Volume kendaraan di ruas jalan tol tercatat sudah meningkat 44,9 persen dibandingkan situasi normal pada Rabu (4/5). Total 195.453 kendaraan kembali ke Jabodetabek.

“Total volume lalu lintas yang kembali ke wilayah Jabodetabek ini naik 44,9 persen jika dibandingkan lalu lintas normal periode November 2021 dengan total 134.844 kendaraan,” terang Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga, Dwimawan Heru.

Ratusan ribu kendaraan tersebut mayoritas datang dari arah timur, tepatnya Tol TransJawa dan Bandung sebanyak 107.930 kendaraan atau 55,2 persen. Sedangkan dari arah barat atau Merak sebanyak 44.781 kendaraan atau 22,9 persen, serta dari arah selatan atau puncak sebanyak 42.742 kendaraan atau 21,9 persen.

Jalur fungsional Tol Japek II Selatan telah dilalui 2.761 kendaraan, ribuan kendaraan tersebut melintas sejak H-4 (28/4) sampai dengan H+2 (3/5). Ruas tol yang telah dioperasikan pada lebaran tahun ini sepanjang 8,5 KM, mulai dari Sadang sampai Kutanegara sebagai jalur alternatif pengendara dari Jakarta menuju Bandung dan sebaliknya, catatan volume lalu lintas tertinggi pada H-3, Jumat (29/4).

“Kami mencatat 1.282 kendaraan masuk ke jalur fungsional saat puncak arus mudik, dengan lalu lintas tertinggi pada pagi hari sekitar pukul 05:00 WIB sampai pukul 10:00 WIB,” ungkap Direktur Utama PT Jasamarga Japek Selatan, Charles Lendra.

Ruas tol ini rencananya juga akan difungsikan pada puncak arus balik hari ini sampai Minggu (8/5) untuk pengendara dari arah Bandung menuju Jakarta. Pada periode arus balik, jalur tol ini disebut akan mengurangi kepadatan volume lalu lintas di SS Dawuan tepatnya di KM 66, pertemuan arus lalu lintas dari arah Bandung dan sekitarnya yang melalui Jalan Tol Cipularang, serta arus lalu lintas dari Tol TransJawa yang melewati Jalan Tol Japek.

“Sama seperti arus mudik, waktu pengoperasian jalur fungsional ini pada arus balik nantinya akan mengikuti diskresi kepolisian dengan melihat situasi lalu lintas terkini,” tambahnya.

Ruas tol ini hanya dioperasikan bagi kendaraan kecil atau golongan satu. Selama melintas di ruas ini, pengendara dihimbau untuk berhati-hati lantaran kondisi jalan masih terbatas, pengendara juga diminta untuk selalu mematuhi arahan petugas dilapangan, termasuk batas kecepatan maksimal 60 km per jam.

Kasatlantas Polres Metro Bekasi, Kompol Argadija Putra memastikan, saat ini jalur pantura maupun Inspeksi Kalimalang masih normal, belum ada kepadatan-kepadatan. “Arus balik belum terlihat pada hari ini. Masih normal, lancar, belum ada kepadatan-kepadatan,” katanya kepada Radar Bekasi, Kamis (5/5/2022).

“Diperkirakan besok tanggal 6,7, dan 8 Mei puncak arus balik mudik. Untuk di jalur tol, tanggal 6,7, dan 8 akan diberlakukan One Way,” jelasnya.

Dirinya menghimbau, masyarakat yang mau kembali pulang ke rumah agar tetap memperhatikan keselamatan, khusus pengendara roda dua, ketentuan yang sudah ada agar benar-benar dilaksanakan. Seperti, kesiapaan kendaraan maupun diri. Kemudian jangan membawa barang yang banyak, karena sangat beresiko di jalan. “Kalau kondisi sudah kecapean, lelah, silahkan beristirahat di pos-pos pelayanan yang sudah disiapkan untuk para pemudik,” tuturnya.

Terpisah, Kakorlantas Polri, Irjen Pol Firman Shantyabudi mengimbau masyarakat agar tidak berhenti di pinggir jalan tol saat menunggu rekayasa arus lalu lintas saat arus balik mudik 2022. Tujuannya, agar tidak mengganggu para pengguna jalan lain lewat dan tidak menimbulkan kepadatan arus lalu lintas.

“Evaluasi dari arus mudik kemarin, kami mengimbau masyarakat agar tidak menunggu di jalan tol untuk menunggu one way berakhir,” tutur Firman Shantyabudi, di Command Center KM 29 Tol Jakarta-Cikampek, Kamis (5/5).

Firman meminta kepada masyarakat jika memang terjebak saat one way, lebih baik menggunakan jalur arteri daripada menunggu di pintu gerbang tol.

“Karena kami ini berhadapan dengan sesuatu yang tidak pasti dan sangat dinamis. Daripada menunggu di gerbang tol, lebih baik manfaatkan jalur arteri dengan mengikuti arahan dari petugas,” jelasnya.

Firman menambahkan, diskresi Polri sewaktu-waktu juga bisa dilakukan jika terdapat kepentingan yang mendesak atau lebih besar “Diskresi untuk kepentingan yang lebih besar bisa kita ambil dalam kondisi yang sangat tidak ideal ini (arus balik mudik), hal itu bisa terjadi kapan saja,” tuturnya.

Selain itu, pihaknya juga meminta para pemudik berperan aktif memantau perkembangan informasi di media sosial. “Diskresi ini bisa diterapkan kapan saja. Maka ikuti sosmed, radio, dan sebagainya, sehingga pulang bisa lebih nyaman,” ungkapnya.

Kakorlantas Firman tak mau kepolisian terkesan menonjolkan sisi kewenangannya dalam pengamanan mudik lebaran 2022. Kendati begitu, dia menegaskan diskresi kepolisian demi kepentingan khalayak luas.

“Kami mengingatkan bahwa kami tidak ingin menonjolkan kewenangan, tapi diskresi untuk kepentingan yang lebih besar harus kami ambil dalam kondisi yang sangat tidak ideal ini, dan itu bisa terjadi kapan saja,” ucapnya. (Sur/pra)