RADARBEKASI.ID, BEKASI – Setelah adanya kebijakan cuti bersama disaat hari raya Idul Fitri, banyak momentum yang harus dimaknai, yaitu bagaimana membiasakan hal-hal baik dapat dijalankan pada bulan biasa setelah bulan suci Ramadan.

Hal ini disampaikan Analis Kebijakan Muda (Sub Koordinator pada Seksi Penerbitan Izin Sosial Ekonomi) Dinas Penanaman Modal, Perizinan dan Pelayanan Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Bekasi, Sarwoko.

Kata dia, untuk memaknai hari raya Idul Fitri, adalah kembali lagi pada kesucian atau hari nan fitri.

Menurutnya, semua manusia, khususnya umat Islam, saling minta maaf atas kesalahan yang pernah dilakukan.

”Jadi, pada hari yang fitri ini, bisa diambil momentum untuk memaafkan kepada diri sendiri, termasuk orang lain. Sehingga dapat dijalani untuk bekerja lebih baik lagi, dengan tidak mengulangi kesalahan yang pernah dilakukan sebelumnya,” kata pria yang akrab disapa Woko ini.

Ia mengungkapkan, yang namanya manusia tidak luput dari kesalahan. Namun juga jangan selalu mengulangi kesalahan yang pernah diperbuat.

”Oleh sebab itu, memasuki bulan Syawal ini, saya secara pribadi bertekad untuk tidak mengulangi kesalahan-kesalahan sebelumnya, dan berusaha membersihkan hati. Termasuk memberi pelayanan kepada masyarakat dengan baik dan penuh keikhlasan,” terang Woko.

Dalam hal-hal positif untuk memberikan pelayanan public, dirinya akan mengajak para rekan kerjanya untuk bekerja menggunakan hati nurani.

”Jika bekerja dengan hati, akan selalu penuh kehati-hatian. Dengan begitu, capaian atau tujuan kerja, bisa dirasakan oleh masyarakat. Dan sebagai aparatur negara yang digaji menggunakan uang negara, bermanfaat untuk bangsa negara serta masyarakat luas,” harap Woko. (and)