RADARBEKASI.ID, BEKASI – Jemaah haji Kelompok Terbang (Kloter) awal rencananya tiba di Asrama Haji Bekasi pada 3 Juni 2022, total ada 17.566 Calon Haji (Calhaj) dari Jawa Barat (Jabar) yang akan berangkat dari Bekasi. Kota Bekasi mendapatkan kuota murni 1.258 orang dan kuota cadangan 252 orang. Dari jumlah itu tidak semua Calhaj melaporkan pelunasan biaya haji, tercatat 60 Calhaj tidak melaporkan pelunasan biaya hajinya sampai tanggal 20 Mei 2022, puluhan jamaah tersebut dipastikan tunda berangkat.
Kuota Calhaj yang diberangkatkan dari tahun ini memang lebih sedikit. Kuota Kota Bekasi hanya 46 persen dari kuota situasi normal sebanyak 2.738 jamaah. Dalam rentang waktu tanggal 9 sampai 20 Mei, total jamaah hang mengkonfirmasi pelunasan biaya haji sebanyak 1.450, terdiri dari Calhaj yang terdaftar namanya pada kuota murni sebanyak 1.198 dan Calhaj yang terdaftar pada kuota cadangan sebanyak 217 Calhaj.
Kasi Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kemenag Kota Bekasi, Sri Siagawati menyampaikan bahwa pihaknya telah mensosialisasikan kepada jamaah, mulai dari media sosial, grup pesan singkat, Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH), Bank Penerima Setoran (BPS), hingga melalui Kantor Urusan Agama (KUA) di tiap kecamatan.
“Jadi yang tunda, tidak konfirmasi pelunasan maksudnya, kurang lebih ada 60 dari kuota yang normal. Yang cadangan cukup banyak yang konfirmasi, ada 217,” katanya, Selasa (24/5).
Dari data ini, maka ada kekosongan kuota murni Calhaj yang akan berangkat sebanyak 60, bisa diisi oleh Calhaj pada kuota cadangan yang telah melaporkan pelunasan biaya haji. Pihaknya tengah menunggu keputusan Kemenag Pusat terkait dengan sheet atau kuota yang kosong.
Setiap Calhaj yang terdaftar pada kuota cadangan diminta untuk membuat dan menandatangani surat pernyataan diatas materai sebelum melaporkan pelunasan. Hal ini bertujuan untuk menghindari hal-hal tidak diinginkan, kuota cadangan ini bisa diberangkatkan jika ada kuota kosong akibat jamaah tunda keberangkatan atau ada penambahan kuota.
“Dan Alhamdulillah itu sudah kita proses semuanya, tinggal menunggu mudah-mudahan ada kabar jamaah cadangan itu bisa naik (berangkat), maksudnya dia bisa mengisi untuk kuota normatifnya,” tambahnya.
Diluar 60 jamaah yang tidak melaporkan pelunasannya, ada lima jamaah yang telah melaporkan pelunasan namun menunda keberangkatan dengan berbagai alasan. Diantaranya lantaran suami atau istri Calhaj tidak bisa berangkat untuk mendampingi hingga Calhaj dalam keadaan sakit.
Total ada 37 Jamaah berusia 65 tahun dari Kota Bekasi, sedangkan jamaah termuda tahun ini berusia 26 tahun. Sejauh ini persiapan sudah menyentuh 60 persen, tinggal menunggu penentuan kloter, pembinaan manasik, dan pembagian peralatan seperti koper.
“Manasik nanti akan kita lakukan satu kali di tingkat kota, dan empat kali di tingkat kecamatan,” tukasnya.
Rencananya, manasik dijadwalkan berlangsung pada tanggal 28 dan 29 Mei untuk tingkat kota. Sementara di tingkat kecamatan, dilaksanakan selama empat hari, mulai tanggal 30 dan 31 Mei serta tanggal 1 dan 2 Juni.
Persiapan tempat juga tengah dilakukan oleh Asrama Haji Bekasi, ada 17 ribu lebih jamaah haji, 176 petugas kloter, dan 113 Petugas Haji Daerah (PHD) dari Jawa Barat yang akan datang ke sini. Persiapan sarana, prasarana, dan teknis pemberangkatan tidak terlalu rumit. Pasalnya, Asrama Haji Bekasi pernah digunakan sebagai pintu pemberangkatan jamaah umroh pada masa pandemi beberapa waktu lalu.
Belasan ribu jamaah haji tersebut dibagi dalam 44 Kloter, jamaaah akan mulai berdatangan pada awal bulan Juni.”Nanti jamaah haji itu masuk pertama kali ke asrama haji pada tanggal 3 Juni 2022, kemudian akhir pemberangkatan pada tanggal 2 Juli 2022. Untuk pemulangan diawali tanggal 15 Juli dan akhir itu 13 Agustus,” terang Pranata Humas Asrama Haji Embarkasi Bekasi, Fitsa Baharuddin.
Pihaknya tengah melakukan pemeriksaan di setiap kamar sebelum digunakan oleh jamaah dan petugas. Beberapa hal yang perlu dilakukan perbaikan diantaranya kran air dan kebersihan kamar.
Total ada enam gedung dengan kapasitas 1.776 orang yang akan digunakan. Pantauan Radar Bekasi, tiap kamar dilengkapi AC, TV, lemari, serta ruang kamar mandi. Gedung asrama juga dilengkapi dengan lift yang dipastikan beroperasi.
Asrama Haji Bekasi juga menyiapkan satu gedung dipergunakan untuk klinik, dapur, dan ruang rawat inap bagi jamaah yang mengalami masalah kesehatan. Di gedung yang sama, terdapat ruangan cukup luas untuk penyimpanan tas jamaah, diperkirakan ruangan ini mampu menampung 2 ribu tas jamaah yang akan dilengkapi oleh sinar X atau X-Ray untuk memastikan isi tas jamaah tidak berisi barang-barang yang dilarang dibawa oleh petugas penerbangan.
Satu gedung lainnya juga dipersiapkan untuk ruang isolasi jika kedapatan jamaah terdeteksi terpapar Covid-19.”Gedung Mina C itu di samping masjid daya tampungnya ada 32 kamar, kapasitas ga 5 orang, ada 4 lantai, jadi kapasitasnya 160 jamaah disitu. Fasilitasnya AC, kamar mandi, handuk, itu diperuntukkan sebagai gedung karantina bagi jamaah dan petugas yang terpapar, jadi itu khusus untuk antisipasi kalau ada yang terdeteksi,” tambahnya.
Persiapan lain yang sudah dilakukan adalah pemeriksaan tempat penampungan air, memperbarui sumur, dan menguras septic tank. Sama seperti pemberangkatan umroh beberapa waktu lalu, jamaah tidak diperkenankan berinteraksi dengan orang dari luar asrama haji, penjagaan akan diperketat.
“Kita sudah koordinasi, mungkin tahun ini lebih diperketat karena kondisi, jamaahnya sendiri kita menjaga. Jadi akan diperketat untuk masuk (ke asrama haji),” tukasnya.
Sebelumnya Kementerian Agama (Kemenag) mencatat ada 89.715 atau 97,26 persen Calhaj yang sudah melaporkan pelunasan biaya haji, tersisa 2.531 kuota haji. Sisa kuota tersebut akan diisi oleh Calhaj berstatus cadangan, total Calhaj cadangan seluruhnya sebanyak 12.294 orang.
“Kalau melihat dari sisi jumlah, jamaah cadangan jauh lebih besar dari sisa kuota yang ada. Jadi sudah akan terisi semua,” Direktur Layanan Haji Dalam Negeri Kemenag Saiful Mujab dalam keterangan resmi. (Sur)











