RADARBEKASI.ID, BEKASI – Aksi pembobolan kotak amal di salah satu masjid di Kabupaten Bekasi, kembali terjadi. Peristiwa tersebut terjadi di Masjid Jami Nurul Hikmah, Kampung Mariuk, Desa Gandamekar, Kecamatan Cikarang Barat, Kabupaten Bekasi, Senin (23/5).
Kejadian itu diketahui oleh pengurus masjid, Nasim (56), yang hendak shalat Dzuhur. Dirinya terkejut, lantaran dua kotak amal sudah berpindah tempat dan dalam kondisi kunci pengamannya dirusak.
“Saya tahunya pas mau shalat Dzuhur, dan melihat kotak amal ada di samping bagian dalam masjid, bukan di tempat yang biasanya, dan kunci gemboknya sudah dirusak,” tuturnya kepada Radar Bekasi, saat ditemui di area masjid, Selasa (24/5).
Lantaran penasaran, Nasim meminta anaknya untuk mengecek rekaman CCTV masjid. Kemudian, dalam rekaman CCTV terlihat ada seorang pria yang datang menggunakan sepeda motor, dan berpura-pura hendak melaksanakan ibadah shalat.
“Dari hasil rekaman CCTV, kotak amal yang di depan pintu dibopong pelaku ke samping masjid. Lalu di situ pelaku merusak kunci pengaman sekaligus mengambil uangnya,” beber Nasim.
Salah satu warga yang rumahnya tepat di depan lokasi masjid, Tarsim (50) menambahkan, dari rekaman CCTV, pelaku datang ke masjid dengan berpura-pura ke tempat wudhu, kemudian kembali ke depan masjid sambil mengawasi situasi. Tidak lama kemudian, dua kotak amal dibawa ke area samping masjid.
“Pelaku pura-pura mau shalat, dan kondisinya pagi itu memang lagi sepi, karena banyak warga yang kerja,” terangnya.
Menurut Tarsim, uang di dalam kotak amal itu merupakan infak dan sedekah dari para jamaah masjid selama satu bulan. Jumlah uang yang terkumpul di dalam dua kotak amal itu mencapai Rp 2 juta. Peristiwa tersebut merupakan yang kedua kalinya terjadi di Masjid Jami Nurul Hikmah.
“Isi dua kotak amal itu ada sekitar Rp 2 jutaan. Kejadian ini sudah yang kedua kalinya, sehingga kami pasang CCTV biar keliatan siapa pelakunya,” ucap Tarsim.
Namun pengurus Masjid Nurul Hikmah dan warga belum melaporkan peristiwa pencurian dua kotak amal tersebut. Mereka berharap, pelaku mau berubah dan menyesali perbuatannya, lantaran uang yang berasal dari jamaah itu dipergunakan untuk perbaikan masjid.
“Kami berharap, agar pelakunya bisa tobat. Apalagi namanya juga kan ini uang umat buat pembangunan masjid,” tandasnya. (pra)
