RADARBEKASI.ID, BEKASI – Satuan pendidikan jenjang SMK di Kota Bekasi mengaku kewalahan melayani pendaftar dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB). Pasalnya, banyak orangtua atau wali murid calon siswa yang meminta bantuan operator sekolah untuk melakukan pendaftaran.
PPDB tahap satu jenjang SMK dimulai 6-10 Juni 2022. Terdapat sejumlah jalur pendaftaran, yakni afirmasi, perpindahan tugas orangtua, prioritas terdekat, persiapan kelas industri, prestasi nilai rapor, dan prestasi kejuaraan.
Ketua Penanggung Jawab PPDB SMKN 8 Kota Bekasi Hikmah Tuloh Sidik menjelaskan, penyebab membludaknya calon peserta didik pada hari pertama dan kedua pendaftaran.
Menurut Sidik, aturan mengenai pendaftaran terbilang mendadak. Pada hari pertama PPDB sekolah baru menerima informasi bahwa pendaftaran dapat dilakukan oleh calon peserta didik baru di sekolah tujuan.
“Itu yang membuat calon peserta didik baru hadir bersamaan dan membuat antrean panjang di sekolah tujuan,” jelasnya kepada Radar Bekasi, Selasa (7/6).
Dengan kondisi itu, sekolah segera menyesuaikan dengan menambah operator yang bertugas pada hari kedua PPDB. Dengan demikian, tidak terjadi antrean yang membludak.
“Dengan kebijakan baru yaitu operator dapat membantu calon peserta didik baru melakukan proses pendaftaran, maka kami memutuskan untuk menambah jumlah operator agar tidak membuat antrean panjang,” terangnya.
Sebelumnya SMKN 8 Kota Bekasi hanya menyiapkan empat operator pada hari pertama pendaftaran, pada hari kedua ditambah empat orang lagi. Menurut Hikmah, proses pendaftaran yang dibantu operator memerlukan waktu cukup lama sekitar 10 sampai 15 menit.
“Proses pendaftaran kan harus memasukan beberapa berkas, jadi prosesnya memang cukup lama. Sehingga kami memutuskan untuk benar-benar menambah jumlah operator,” katanya.
Hal senada dikatakan oleh Wakil Kepala Sekolah Bidang Humas SMKN 15 Kota Bekasi Dhani Irawan. Ia mengungkapkan, sekolahnya telah menyiapkan enam operator untuk membantu proses pendaftaran calon peserat didik.
“Memang PPDB kali ini sekolah tujuan bisa membantu penguploadan berkas dengan akun yang dimiliki oleh masing-masing calon peserta didik,” ujarnya.
Diakui, hari pertama PPDB mengalami sedikit kendala dalam penggunaan aplikasi. Yaitu dalam aplikasi PPDB tidak muncul program jurusan yang bisa dipilih oleh calon peserta didik.
“Di hari pertama banyak penyesuaian yang harus kami jalani, karena memang informasi yang diberikan ke kami itu baru masuk di hari pertama PPDB. Ditambah aplikasi PPDB yang sedikit eror membuat kami cukup kewalahan,” pungkasnya.
Sementara, Kepala Seksi Pengawasan Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah III Muhammad Nurdin membantah, bahwa informasi teknis mengenai pendaftaran disampaikan ke sekolah secara mendadak.
“Ini bukan mendadak, kalo mendadak kaya terkesan ke hal negatif. Tetapi kami lebih kepada ingin memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat sehingga sekolah memang harus siap untuk proses tersebut,” ucapnya.
Menurutnya, sebuah tepat langkah sekolah menambah personel operator yang bertugas melayani PPDB. “Kalau memang sekolah menambah jumlah operator, ya itu berarti langkah yang tepat. Karena kan tujuannya adalah memberikan pelayanan yang maksimal, jadi sekali lagi ini bukan informasi dadakan tetapi lebih kepada strategi kami untuk memaksimalkan pelayanan,” pungkasnya. (dew)