RADARBEKASI.ID, BEKASI – Jalur pesepeda di Jalan Ahmad Yani rencananya akan disambung melintasi simpul-simpul transportasi, diantaranya Stasiun, Terminal, dan stasiun Lintas Rel Terpadu (LRT) yang akan beroperasi tahun ini.
Saat ini, Kota Bekasi tengah menunggu kepastian penyediaan jalur sepeda yang akan dilaksanakan oleh Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) setelah sebelumnya rencana ini urung terlaksana lantaran pandemi.
Tahun 2020 lalu, Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bekasi telah membicarakan hal ini bersama dengan BPTJ, dan sudah ada lampu hijau. Rencana penyediaan jalur pesepeda ini berada di lima ruas jalan nasional, yakni Jalan Ahmad Yani, Jalan Sudirman, Jalan Sultan Agung, Jalan Cut Mutia, dan Jalan KH Noer Alie.
Jalur yang akan disediakan oleh BPTJ ini rencananya akan disambung dengan jalur pesepeda yang telah dibangun oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi, tepatnya di area Car Free Day (CFD). Jalur pesepeda ini akan melintasi beberapa simpul transportasi.
“Kalau jalan Ahmad Yani ketemu dengan jalan Cut Meutia nanti mereka melintasi stasiun Bekasi Timur, jadi ada shelter-shelter atau simpul-simpul transportasi massa. Jadi harapannya nanti itu bisa naik sepeda untuk mencapai itu ke terminal,” ungkap Kabid Lalu Lintas Dishub Kota Bekasi, Teguh Indrianto.
Selain stasiun, jalur sepeda ini akan melintasi area Terminal Bekasi, dan salah satu stasiun LRT yang terletak di Bekasi Barat. Selanjutnya, pekerjaan yang harus diselesaikan adalah koneksi antara jalur pesepeda tersebut dengan simpul-simpul transportasi.
“Nanti duduk bareng kalau itu, karena di setiap simpul transportasi harus ada parkir sepeda. Jangan sampai nanti kalau kita ke stasiun jalur sepeda nggak ada, jangan sampai dicampur dengan motor, kan berbeda,” tambahnya.
Tidak dipungkiri bahwa minat masyarakat menggunakan sepeda minim di hari kerja. Situasi ini berbeda dengan hari libur terutama pada saat CFD dimana banyak dijumpai pesepeda di Jalan Ahmad Yani.
Sedianya, jalur pesepeda bisa digunakan untuk mobilitas masyarakat berangkat kerja, rekreasi, sampai olahraga.
“Ya mungkin satu-satu karena kita juga ingin mengedukasi, juga menyediakan fasilitasnya termasuk nanti di simpul-simpul transportasi kita siapkan, kayak misalkan parkir sepeda, keamanan bisa terjadi yang terpisah antara motor dan mobil,” tukasnya. (sur).










